Selasa, 05 Desember 2023

Hadir Di Sosialisasi Bansos, Ning Ita Ingin Kemiskinan Ekstrem Segera Nol

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Sosialisasi Bantuan Sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat yang digelar Dinsos P3A Pemkot Mojokerto di hall Mal Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, jalan Gajah Mada No. 100 Kota Mojokerto, Selasa 05 Desember 2023.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Choirul Anwar hadir dalam kegiatan Sosialisasi Bantuan Sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat yang digelar Dinsos P3A Pemkot Mojokerto di hall Mal Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, jalan Gajah Mada No. 100 Kota Mojokerto, Selasa 05 November 2023.

Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di antaranya mengatakan, bahwa ia ingin seluruh warga Kota Mojokerto khususnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) senantiasa dalam keadan sehat lahir, sehat batin juga sehat ekonomi.

"Saya ingin panjênêngan (Red: Bhs. Jawa = anda) semuanya secara ekonomi bisa meningkat kesejahteraannya, karena dengan begitu maka angka kemiskinan Kota Mojokerto akan berkurang dan insya ALLAH untuk kemiskinan ekstrem bisa segera kita nol-kan atau zero kemiskinan ekstrem", kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Selasa (05/12/2023), di lokasi.

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tersebut mengapresiasi keberadaan pendamping dan surveyor yang siap siaga membantu masyarakat yang sekaligus sebagai mediator antara masyarakat dan pemerintah.

"Pendamping dan surveyor ini adalah penyambung lidah rakyat, seperti Bung Karno. Karena yang menjadi mediator antara panjênêngan sebagai masyarakat yang didampingi dengan kami yang ada di jajaran pemerintahan, baik yang ada di pemerintah kota maupun yang ada di kementerian pusat, yang ada di pemerintah pusat. Jadi tanpa pendamping dan surveyor insya ALLAH tidak tersambung antara masyarakat dengan pemerintah. Jadi luar biasa perannya surveyor dan pendamping", ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

Lebih lanjut, Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Ning Ita ini menerangkan, bahwa sejatinya kalau dikumpulkan semua, jumlah PKH di Kota Mojokerto ada 2 (dua) ribu lebih, sehingga tidak mungkin dikumpulkan semuanya di ruangan ini.

"Panjênêngan bagian dari perwakilan keluarga penerima manfaat, perwakilan dari masyarakat yang selama ini sudah mengakses bantuan-bantuan sosial dari pemerintah. Ada yang dapat PKH. PKH macam-macam, mulai dari Ibu Hamil, Anak Usia SD sampai SMA, ada Lansia juga. Terus ada BLT juga. BLT-nya juga ada yang dari kementerian, ada yang dari Pemkot. Kemudian, ada bantuan untuk Lansia juga, ada bantuan bagi anak yatim non panti juga, ada bantuan disabilitas, bagi penyandang disabilitas warga Kota Mojokerto", terang Ning Ita.


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Dinsos P3A Pemkot Mojokerto Choirul Anwar saat foto bersama para Camat dan Lurah, para pendamping dan surveyor serta para KPM usai acara Sosialisasi Bantuan Sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat yang digelar Dinsos P3A Pemkot Mojokerto di hall Mal Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, jalan Gajah Mada No. 100 Kota Mojokerto, Selasa 05 November 2023.


Selain itu, lanjut Ning Ita, ada juga bantuan khusus bagi tukang-becak. Tukang-becak sekarang harus bersaing dengan Gojek. Tukang-becak yang jenis pekerjaannya mengandalkan otot itu sekarang bersaing dengan Gojek atau Bentor yang menggunakan mesin.

"Ini juga, ke depan mungkin jenis pekerjaan ini bisa beralih. Karena memang perubahan jaman yang membutuhkan layanan yang lebih cepat, sehingga sarana transportasi itu pun harapan masyarakat menjadi layanan transportasi yang cepat, mudah sekaligus murah atau terjangkau harganya. Maka, becak bisa jadi ke depan hanya akan menjadi alat transportasi wisata, bukan transportasi umum. Karena fungsinya bisa jadi akan bergeser sesuai dengan perkembangan jaman", lanjutnya.

Ning Ita berharap, meskipun pada kesempatan ini tidak bisa bertemu dengan seluruh KPM, namun 450 orang KPM perwakilan yang hadir dalam sosialisasi ini termasuk para Lurah yang merupakan bagian dari jajaran Pemkot Mojokerto diharapkan tetap memegang peranan yang penting sebagai penyambung lidah rakyat, 

"Penyambung lidah rakyat, menyampaikan apa yang menjadi program-program pemerintah kota harus tersosialisasi atau tersampaikan kepada masyarakat yang ada di wilayah kewenangan para lurah. Karena panjênêngan semua adalah jajaran dari pemerintah kota, maka punya kewajiban untuk menyampaikan, mensosialisasikan apa yang menjadi programnya pemerintah kota", ujar Ning Ita, penuh harap.

Selain melalui berbagai jenis bantuan sosial yang telah disampaikan tersebut, Ning Ita pun berharap, melalui program-program pemerintah kota, KPM Kota Mojokerto bisa meningkat derejat kesejahteraannya.

"Karena itu, kita upayakan bantuan kepada masyarakat atau KPM ini lebih kepada bantuan produktif atau bantuan modal usaha, kecuali yang memang sudah Lansia. Tidak bisa kita paksa untuk menjadi produktif, maka memang kebutuhan permakanannya menjadi tanggung-jawab pemerintah", harap Ning Ita pula.

Dijelaskan Ning Ita, masyarakat yang masih usia produktif, dibawah 60 tahun, selayaknya harus memiliki penghasilan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi UKM Perindag setempat dan Baznas Kota Mojokerto, bisa memberikan bantuan-bantuan usaha yang sifatnya produktif.

"Maka, bagi panjênêngan yang memiliki kegiatan usaha, contoh: sadéan (Red: Bhs. Jawa = jualan) pênthol, mracang, marung kopi, ndamêl jajan (Red: Bhs. Jawa = membuat kue), ndamêl sêga bungkusan (Red: Bhs. Jawa = membuat nasi bungkus) yang membutuhkan permodalan usaha sagêd (Red: Bhs. Jawa = bisa) mengakses bantuan produktif dari Pemerintah Kota Mojokerto", jelas Ning Ita.

"Supaya apa? Supaya panjênêngan bisa meningkatkan pendapatan keluarga, ada hasil usaha yang bisa menambah untuk mencukupi kebutuhan keluarga penjênêngan. Sehingga, harapannya ke depan, kesejahteraan panjênjêngan meningkat karena pengahsilannya juga meningkatkan penjênêngan ke depan bisa keluar dari kelompok kategori Keluarga Penerima Manfaat karena masuk di dalam DPKS", tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinsos P3A Pemkot Mojokerto Choirul Anwar melaporkan, bahwa kegiatan Sosialisasi Bantuan Sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat yang digelar Dinsos P3A Pemkot Mojokerto di hall Mal Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, jalan Gajah Mada No. 100 Kota Mojokerto pada Selasa 05 November 2023 ini, total dikuti 521 orang.

"Ibu Wali Kota Mojokerto yang kami hormati, perlu kami laporkan, bahwa peserta pada kegiatan sosialisasi ini terdiri dari KPM penerima PKH 180 orang, kemudian KPM penerima BPMTAPBD 180 orang, kemudian penerima BPMTAPBN 90 orang. Dari KPM penerima PKH, BPMTAPBN dan BPMTAPBD yang hadir pada pagi hari ini sebanyak 450 orang. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Pak. Amat, Pak Lurah se Kota Mojokerto, kemudian ditambah surveyor, ditambah pendamping PKH dan pendamping PKSK sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 521 orang", lapor Kepala Dinsos P3A Pemkot Mojokerto Choirul Anwar.

Anwar pun melaporkan maksud digelarnya Sosialisasi Bantuan Sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat, yaitu untuk memberikan pemahaman kepada para KPM terkait program bantuan sosial yang diperuntukkan bagi masyarakat Kota Mojokerto baik yang bersumber dari APBN, dari APBD provinsi maupun dari APBD Kota Mojokerto.

Dijelaskan Anwar, bahwa dengan dilaksanakannya Sosialisasi Bantuan Sosial ini, diharapkan yang pertama agar KPM mengetahui jenis-jenis bantuan sosial yang dapat diakses oleh masyarakat. Yang ke-2 (dua), agar para KPM memanfaatkan bantuan sosial tersebut sesuai dengan peruntukan dan kebutuhannya. Dan, yang ke-3 (tiga), agar KPM dapat membantu menginformasikan kepada masyarakat tentang syarat dan tata-cara memperoleh bantuan sosial sesuai dengan jenis-jenis bantuan sosial yang ada.

"Ibu Wali Kota Mojokerto yang kami hormati, hadir dalam kegiatan ini selain Pak Camat Pak Lurah, yaitu surveyor sebanyak 25 orang kemudian pendamping PKH 15 orang dan PKSK 3 orang. Perlu kamu laporkan kepada Ibu Wali Kota, bahwa teman-teman ini yang membantu setiap saat dengan gerak cepat dan responsif ketika ada permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan", jelas Anwar. *(DI/HB/Adv)*