Sabtu, 27 Januari 2024

Mengenang Riyanto Anggota Banser NU Dari Kota Mojokerto Di Harlah NU Ke-101

Baca Juga


Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro saat ziarah ke makam almarhum Riyanto.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Berkisah tentang Nahdlatul Ulama (NU) yang genap berusia 101 tahun pada 28 Januari 2024 tentu tak terpisahkan dari salah-satu organisasi di bawah naungannya, yaitu Banser (Barisan Serbaguna) NU. 

Di Kota Mojokerto sendiri dikenal sosok anggota Banser yang patut diteladani semangat toleransi dan jiwa kemanusiaan nya. Sosok tersebut adalah Riyanto. Pemuda kelahiran Kediri 19 Oktober 1975 yang gugur karena ledakan bom saat membantu menjaga keamanan di Gereja Eben Haezer Kota Mojokerto. 

Kala itu 24 Desember 2000 yang bertepatan dengan hari ke-28 bulan Ramadan, Riyanto berpamitan kepada ibunya, Katinem, untuk turut menjaga Gereja Eben Haezer Mojokerto bersama sejumlah anggota Banser lainnya. Ia melewatkan buka puasa bersama keluarganya untuk menjaga gereja.

Riyanto juga meminta izin untuk tidak pulang ke rumah, karena berencana akan beriktikaf di masjid selepas tugas menjaga keamanan perayaan Natal di Gereja Eben Haezer, Kota Mojokerto.

Ketika itu, Riyanto menemukan bungkusan plastik mencurigakan, lalu membukanya. Setelah tahu bungkusan itu berisi bom, Riyanto spontan berteriak untuk memperingatkan ratusan jemaat gereja. "Tiarap..!", teriak Riyanto.

Riyanto kemudian berlari membawa bom tersebut ke luar gereja. Namun, meledak dalam dekapan pemuda yang wafat di usia 25 tahun itu. Aksi heroik Riyanto telah menyelamatkan ratusan jiwa. Nama Riyanto kemudian dijadikan nama jalan di jalur menuju rumahnya. Di sana juga dibangun gapura untuk mengenang pengorbanan Riyanto.

"Betapa, bahwa nilai ketangguhan yang berlandaskan toleransi tanpa memandang perbedaan harus terus digemakan. Semangat yang dibawa Riyanto inilah yang harus kita gelorakan di masa saat ini, demi mewujudkan Mojokerto yang guyup rukun dan damai", kata Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, Sabtu (27/01/2024).

Ketua GP Ansor Kota Mojokerto Ahmad Saifulloh menambahkan, sosok Riyanto yang ia kenal adalah sebagai pemuda yang pendiam, tekun dan telaten.  

"Almarhum Riyanto itu pribadi yang pendiam, tidak banyak tingkah. Sebagai anggota Banser adalah sosok yang taat dan patuh pada pimpinan, lugas serta sat-set dalam menjalankan tugas. Memiliki solidaritas tinggi kepada sesama anggota Banser", tambahnya.

Sementara itu, Harlah NU ke-101 tahun 2024 mengusung tema "Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan". Serangkaian acara digelar untuk memperingati Harlah NU yang akan berlangsung pada tanggal 29 Januari hingga 31 Januari 2024 di Yogyakarta. *(SRT/HB)*