Selasa, 15 Desember 2015

Keluarga Korban Empat Siswi Tenggelam Tuntut Pihak Sekolah

Baca Juga

Basuki, ayah korban Defii















  
Kab. JOMBANG - (harianbuana.com).

Keluarga korban 4 siswi kelas IV SDN Sukorejo 1 Perak, Jombang yang tewas setelah tenggelam di kubangan bekas galian C, di Dusun Ploso, Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Sabtu (12/12/2015) menolak berdamai dengan pihak sekolah. Pasalnya, mereka menilai tewasnya anak-anak mereka karena kelalaian guru pembimbing.

Mohamad Basuki, ayah Devi (10), satu dari empat korban tewas memastikan, bahwa akan menuntut pihak sekolah. Menutnya, peristiwa tenggelamnya Devi terjadi saat mengikuti kegiatan sekolah yang diadakan diluar sekolah 

Usai pemakaman almarhumah anaknya, Minggu (13/12/2015), Basuki mengatakan, bahwa pihak sekolah memang sudah ada yang datang dan minta kasus ini diselesaikan secara damai. Namun Basuki menyatakan menolak permintaan damai tersebut dan mendesak polisi agar segera menghukum para guru yang lalai dalam mengawasi siswanya. 

Basuki mengaku syok kala mengetahui anak semata wayangnya meregang nyawa. Suasana duka juga masih menyelimuti keluarga besar SDN Sukorejo 1. Terpantau, selama 7 hari mendatang setiap jam sekolah akan dimulai para guru dan siswa menggelar doa bersama untuk para korban, di mushola sekolah.

Terkait orang tua korban yang merasa tidak terima dan akan menuntut pihak sekolah, para guru menyatakan siap. Menurut mereka, peristiwa ini terjadi murni akibat musibah. Suad, salah-satu guru yang mendampingi para siswa saat acara jalan-jalan ke kubangan bekas galian C menjelaskan, bahwa saat kejadian, jumlah siswa yang ikut ke lokasi bekas galian C sebanyak 60 anak dan jumlah gurunya 3 orang.

Para guru sengaja membawa siswa siswinya ke lokasi bekas galian C untuk pengenalan lingkungan yang rusak akibat kegiatan penambangan. Pada saat kejadian, sebagian guru sedang memberikan bimbingan pada siswa dan sebagian guru yang lain sedang sibuk menolong siswa yang sakit.

Sementara itu, hingga dua hari polisi belum menetapkan satupun tersangka dalam kasus tewasnya 4 siswi SDN Sukorejo 1. Keluarga korban pun menyayangkan atas lambannya kinerja aparat kepolisian dalam menangani kasus tersebut.

Sebelumnya, empat siswi kelas IV SDN Sukorejo 1 tewas setelah tenggelam di kubangan bekas galian C di Dusun Ploso, Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Sabtu (12/12/2015). Ke-empat korban yang rata-rata masih berusia 10 tahun ialah Eva Trianggraini , Fatilhatul Khusna Aprilia, Devi Anugrah Cahyanidan Anggik Arianti.

Kejadian tersebut bermula saat pihak sekolah menggelar kegiatan outbond mengenai pengenalan penghijauan dilokasi bekas galian C, dengan diikuti oleh 60 siswa dari kelas IV hingga kelas VI. Dengan sidampingi oleh empat orang guru, para tersebut menuju lokasi bekas galian C yang berada di Desa Plosogenuk dengan berjalan kaki.

Terkait masalah ini, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Perak, AKP Mujiono mengungkapkan, bahwa salah-satu dari korban mencoba mencebur ke dalam kubangan bekas galian C yang saat itu penuh dengan air hujan. Namun, nahas, ia terperosok ke dalam kubangan yang diperkirakan lebih dari tiga meter. Ketiga teman korban berusaha menolong, sayangnya justru seluruhnya tenggelam dan meninggal dilokasi kejadian. 

Tak luput, atas kejadian ini, membuat sejumlah guru dan saksi mata di tempat kejadian peristiwa menjalani pemeriksaan di kepolisian setempat, guna memastikan ada tidaknya unsur kelalaian dalam kasus ini.   *(DI/Red)*