Minggu, 31 Januari 2016

Meski Telah 2 Tahun Jadi Wali Kota, Mas'ud Yunus Tetap Istiqomah

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus saat menyampaikan tausiah pada Jama'ah Al-Ummahat Kota Mojokerto, Jum'at (29/01/2016).


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

   Meski telah menjadi Walikota Mojokerto sejak 8 Desember 2013 yang lalu, Mas’ud Yunus yang juga seorang Kyai dan Tokoh agama ini, masih istiqomah menjalankan syi'ar agama Islam dengan menjadi penceramah di berbagai kesempatan. Baik saat dalam acara-acara yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sendiri maupun dalam pengajian-pengajian umum bahkan diberbagai undangan Majelis Ta’lim.

   Seperti yang sempat dipergoki Harian BUANA pada Jum'at (30/01/2016) siang usai sholat Jum'at, di GOR & Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto. Mengawali acara pengajian pada Jum'at siang sekitar pukul 13.00 WIB itu, dalam gedung milik Pemkot Mojokerto ini mulai terdengar alunan musik bernuansa Islami yang diperdengarkan secara menggelegar.

   Tak lama kemudian, berduyun-duyunlah anggota Majelis Taklim Al-Ummahat yang terdiri dari ibu-ibu muslimat yang sebagian diantaranya datang dengan mengajak putra-putrinya. Sekitar 15 menit kemudian, tak kurang dari dua ribu-an ibu-ibu anggota Majelis Taklim Al-Ummahat dan yang sebagian banyak diantaranya mengajak putra-putrinya telah memadati ruang GOR & Seni Mojopahit yang terpaut satu nomor dengan lokasi kantor Pemkot Mojokerto yang berada dijalan Gajah Mada nomor 145, Kota Mojokerto.

   Pantauan Harian BUANA, serasa khidmatnya Walikota Mas’ud Yunus dalam memberikan tausiah pada jama'ah Majlis Ta’lim Al-Ummahat Kota Mojokerto yang dibinanya sejak Mas'ud Yunus masih menjabat sebagai Wakil Walikota. Informasi dilapangan menyebutkan, bahwa acara tersebut digelarnya secara rutin setiap bulan sekali di GOR Seni Majapahit ini selalu dipadati jamaah. Hitungan Harian BUANA sendiri, pada Jum'at siang itu, lebih dari 2000 anggota jama'ah yang terdiri dari ibu-ibu yang hampir dari separuhnya mengajak putra-putrinya.

   Acara yang digelar pada Jum'at siang itu, catatan Harian BUANA, materi yang dipaparkan oleh Walikota Mas’ud Yunus dihadapan jama'ah Majelis Taklim Al-Ummahat bertemakan tentang Membina Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah - Selamat Lahir Batin - Dunia Akherat. "Ini sesuai dengan sabda Rasululloh SAW ; Barang siapa yang mencintai karena Allah, menyenangkan karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan diri karena Allah, maka ia telah menyempurnakan imannya", tutur Kyai Mas'ud Yunus, Wali Kota Mojokerto.

   Dalam hadist tersebut, lanjut Kyai Mas'ud Yunus, hendaknya seorang muslim dalam mencintai saudara dan membangun persaudaraan, harus karena Allah dan Rosul-Nya. Dalam bersaudara karena Allah hendaknya orang yang dipilih sebagai teman atau saudara memiliki empat karakter. “Hendaknya memilih teman yang berakal sehat, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Allah SWT. dan berpegang teguh pada syariat agama", jelas Kyai Mas’ud Yunus.

   Adapun hak-hak persaudaraan karena Allah adalah dengan memberi pertolongan dengan harta, sedapat mungkin memenuhi keperluannya, menjaga lisan darinya kecuali untuk kebaikan, mengucapkan ucapan yang baik kepadanya sebagaimana ucapan itu untuk dirinya. “Dan sebagai saudara hendaknya memaafkan kesalahannya, menutup aibnya, dan berbaik sangka kepadanya", lanjutnya.

   Kyai Mas’ud Yunus juga menguraikan, bahwa hendaknya tidak membebani saudara dengan suatu yang memberatkan atau membuatnya tidak senang. “Kita juga harus memenuhi hak-hak ukhuwah kepadanya dengan memperkuat dan melanggengkan ikatannya. Dan mendoakan kebaikan baginya, anak-anaknya, dan orang-orang yang ada hubungan dengannya”, urainya.

   Mengenai jamaah Al Ummahat, Walikota yang juga seorang Kyai sekaligus Tokoh Ulama ini menjelaskan, bahwa ia ingin membentuk masyarakat keluarga muslim yang "ahlussunnah wal jama'ah yang sakinah, mawaddah wa rahmah" dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan PANCASILA dan Undang Undang Dasar 1945

   Dipenghujung tausiahnya, Birokrat yang juga seorang Kyai ini menyelipkan materi tentang bahaya-nya pengaruh organisasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terhadap kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama. "Agar sekaligus dapat membentengi keluarga dari efek negatif arus budaya modern dan membentengi masyarakat dari paham radikal yang bertentangan dengan norma-norma dan ajaran agama serta budaya Islam", tandas Kyai Mas'ud Yunus.

   Lebih tegas lagi, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menegaskan, bahwa organisasi Gafatar ini merupakan salah-satu dari organisasi yang dilarang oleh Pemerintah. "Jadi, yang jelas, Gafatar ini organisasi yang dilarang oleh Pemerintah, karena jelas-jelas memecah belah Islam, juga bertentangan dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Siapa pun... yang mengikutinya, akan nenjadi musuh Negara", tegas Kyai Mas'ud Yunus.  *(DI/Red)*