Rabu, 17 Februari 2016

Pelantikan Bupati/Walikota Se Jatim, Tamu dan Wartawan Tanpa ID Cart Dilarang Masuk

Baca Juga



Kota SURABAYA - (harianbuana.com).
   Pelantikan 17 Kepala Daerah (Bupati/Walikota) terpilih  se Jawa Timur, Rabu (17/02/2016) di gedung Grahadi Surabaya Jatim diwarnai perasaraan kecewa bagi sebagian besar jurnalis maupun reporter. Pasalnya, tidak semua jurnalis ataupun reporter bisa meliput acara pelantikan tersebut. Hanya fotografer atau kameramen saja yang diperbolehkan meliput acara pelantikan tersebut.
   17 Kepala Daerah se Jatim dilantik langsung oleh Gubernur Jatim Soekarwo. Hanya saja, pelantikan tersebut terbagi dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama, 9 pasangan Kepala Daerah terpilih dilantik sekitar pukul 09.00 WIB di gedung Grahadi yang berada dikawasan jalan Gubernur Suryo itu.
   Kepala dan Wakil Kepala Daerah yang dilantik pada pagi gelombang pertama, yakni Bupati dan Wabup Sidoarjo, Bupati dan Wabup Banyuwangi, Bupati dan Wabup Situbondo, Bupati dan Wabup Mojokerto, Bupati dan Wabup Sumenep, Bupati dan Wabup Gresik, Bupati dan Wabup Lamongan, Bupati dan Wabup Jember serta Bupati dan Wabup Trenggalek.
   Sayangnya, panitia membatasi media yang meliput pelantikan. Hanya kameramen televisi dan fotografer saja yang diperbolehkan meliput kedalam ruang acara pelantikan. Hanya yang memiliki ID Card bertuliskan Pers/Media yang diperbolehkan masuk, sedangkan ID Card yang juga dikeluarkan oleh panitia bertuliskan Reporter tidak diperbolehkan masuk. "Kami sebagai wartawan yang biasa meliput di Pemprov, kenapa tidak diperbolehkan meliput", kata Hary Santoso, salah satu reporter dari media cetak harian.
   Antok pun, salah satu reporter dari media online juga menyayangkan kebijakan dari panitia pelantikan yang membatasi peliputan dari media. "Ini sangat disayangkan. Kita yang setiap hari meliput di lingkungan Pemprov Jatim, tapi tidak boleh masuk untuk meliput", kata Antok, salah satu reporter media online.
   Menurut Antok, jika tidak diperbolehkan masuk, semestinya semuanya juga tidak diperbolehkan masuk. "Kalau memang nggak boleh masuk, ya nggak usah masuk semua. Jangan ada perbedaan ID Card dan kenapa kameramen dan fotografer saja diperbolehkan masuk", cetusnya.
   Menguji mental dan kesabaran, reporter dan wartawan yang tidak bisa masuk pun menunggu diteras gedung Grahadi, menunggu pelantikan gelombang kedua yang akan dilangsungkan pukul 13.00 WIB. Sambil sesekali berharap dapat meliput acara pelantikan Bupati/Walikota se Jatim gelombang kedua.
   Sebagaimana diketahui, pada gelombang kedua akan dilantik Bupati dan Wabup Kediri, Bupati dan Wabup Ngawi, Bupati dan Wabup Malang, Bupati dan Wabup Blitar, Bupati dan Wabup Ponorogo, Walikota dan Wawali Surabaya, Walikota dan Wawali Pasuruan, serta Walikota dan Wawali Blitar.
   Apakah pelantikan yang kedua ini juga ada pembatasan meliput, masih belum ada konfirmasi dari pihak panitia. "Saya tidak tahu apakah boleh masuk atau tidak. Itu bagiannya protokoler. Saya hanya menyediakan tempat saja", Kepala Biro Umum Pemprov Jatim Hizbul Wathon.
   Hizbul pun menyampaikan permohonan maaf pada seluruh reporter ataupun wartawan yang tidak bisa meliput acara tersebut. "Mohon maaf, karena memang terbatasnya ruangan", kelitnya, seraya meninggalkan kerumunan wartawan.  *(DI/Red)*