Baca Juga
Presiden Jokowi di acara Harlah Muslimat NU ke-70 di Malang, Sabtu (27/03/2016).
Kota MALANG - (harianbuana.com).
Puncak acara peringatan Harlah (hari lahir) Muslimat NU (Nahdatul Ulama) ke-70 di stadion Gajayana Malang, Sabtu (26/03/2016), dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Turut hadir pula mendampingi rombongan Presiden Jokowi, diantaranya Rois A'm Surya PBNU KH. Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise, Menteri Sosial sekaligus Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawangsa, Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta Wali Kota Malang Moch. Anton.
Disaat bersamaan kedatangan Presiden RI, para ibu-ibu muslimat yang tadinya mengenakan kerudung warna hijau, tiba tiba dilepas serempak dan diganti dengan memakai kerudung warna putih netral sesuai panduan dari atas panggung, dihadapan Ketua Umum Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawangsa dan Jokowi serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Diteruskan dengan acara Deklarasi Nasional selamatkan generasi muda dan anak-anak dari bahaya Narkoba melalui "Laskar Anti Narkoba Muslimat NU". Sebelum kedatangan rombongan Presiden, lantunan Syi’iran dan Sholawatan menggema didalam stadion Gajayana tersebut. Terik matahari makin menyemangati.
Mengawali sambutannya, dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke-70 di stadio Gajayana Malang Jawa Timur ini, Presiden RI Joko Widodo membukanya dengan suatu guyonan segar. "Kemarin di sini tersebar kabar, kalau saya tidak hadir ya? Mana berani Presiden sama Muslimat NU. Saya akan dimarahi sama Bu Khofifah", ungkap Presiden Jokowi, disambut riuhnya tepuk tangan puluhan ribu jemaah muslimat di Stadion Gajayana Malang.
Memang, semula dikabarkan Presiden RI Joko Widodo tidak bisa hadir dalam acara ini. Hal ini, dikarenakan suatu kesibukan acara Kepresidenan. Namun, Jumat (25/03/2016) diperoleh kepastian atas kehadirannya. "Bu Khofifah saja belum diperintah Presiden sudah bekerja dan sudah di lokasi. Saya minta, bu... ke Papua'. Beliau jawab, pak saya sudah di Wamena. Bu Khofifah ini orang lincah dan cepat. Tidak hanya Bu Khofifah, tapi semua Muslimat NU bekerja cepat", puji Presiden Jokowi pada Khofifah dan Muslimat NU.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menuturkan, bahwa muslimat memainkan peran yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. "Muslimat NU memainkan peran penting bagi bangsa ini. Peran mengajarkan anak-anak bisa pintar, mengenal ilmu agama, sehat, dan memperkuat ekonomi keluarga", tutur Presiden RI Joko Widodo, dihadapan puluhan ribu Muslimat NU peserta Harlah.
Dituturkannya juga, bahwa Muslimat NU memiliki sejarah panjang terkait peran-sertanya dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Presiden RI pun menegaskan, bahwa perjuangan belum usai dan harus terus dilanjutkan. Atas turut sertanya Muslimat NU menggalakkan gerakan Anti Narkoba, Presiden Jokowi pun mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima-kasih yang sedalam-dalamnya. "Kita harus bersatu untuk munculnya Indonesia adil. Saya bersyukur Muslimat NU sudah memiliki langkah tegas untuk memberantas Narkoba", tutur Presiden Jokowi juga.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan, bahwa dewasa ini dunia telah berubah sedemikian cepatnya. Kini persaingan bukan lagi hanya antar individu, kelompok atau daerah saja. "Sekarang ini, persaingan bukan lagi hanya antar individu, kelompok atau antar daerah saja, melainkan sudah sangat jauh. Persaingan kini terjadi antar negara. Makanya, dengan kesiapan SDM, rasa optimis, kerja keras, gotong royong, yakin kita akan menang", ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengungkapkan, bahwa pembangunan Indonesia harus berjalan secara cepat. Kehadiran MEA (Masyarakat Ekonomi Asia)
menumbuhkan persaingan yang semakin keras antar negara. Terkait hal ini, disebutkannya, bahwa Fatayat NU telah mengambil peran yang sangat luar biasa.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo menyoroti dunia yang diwarnai masalah kapitalisme, terorisme dan Narkoba. Namun, Presiden Jokowi mengapresiasi deklarasi Laskar Anti Narkoba Muslimat NU yang juga dicanangkankannya. Yang mana, menurut Presiden Jokowi, melalui keluarga bahaya Narkoba bisa dibendung. Dan, ketahanan keluarga lah yang menjadi nomor satu.
"Ibu adalah sekolah pertama dan sekolah utama. Untuk itu saya mengapresiasi Muslimat NU menjadi keluarga sebagai ladang utama dengan berbagai kegiatannya. Muslimat NU telah berperan besar dalam sejarah kemajuan bangsa Indonesia. Yakni peran sehat lewat rumah sakit, peran pintar lewat pendidikan. Terus berjuang demi bangsa dan negara. Dakwah Muslimat NU dengan perbuatan, tidak hanya bicara", tandas Presiden RI Joko Widodo.
Kisaran 10 menit Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutannya . Sebelum meninggalkan lokasi, Presiden Jokowi menyapa secara langsung warga Muslimat NU itu. Tak urung, mereka pun berebut untuk bersalaman langsung dengan Presiden RI Joko Widodo. Seperti biasa, Presiden Jokowi pun melayaninya sembari tersenyum ramah.
Catatan Harian Buana, ada hal sangat yang menarik dalam puncak Harlah Muslimat NU ke-70 di stadion Gajayana Malang ini. Yakni, acara ini juga ditandai dengan pemecahan Rekor MURI terkait perempuan mengenakan jilbab putih terbanyak serta deklarasi Laskar Anti Narkoba Muslimat NU.
Menariknya lagi, Presiden RI Joko Widodo turut serta ambil bagian dalam pencatatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) terkait pemain alat rebana sebanyak 50 ribu orang. Selain itu, Presiden Jokowi, Menteri Sosial yang juga Ketua Umum Muslimat Khofifah Indar Parawangsa serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo pun ikut memainkan rebana itu.
Sementara itu, jelang kehadiran Presiden RI beserta rombongannya, sejak pukul 08.30 WIB., terpantau telah hadir sekira 10 ribu-an Muslimat NU yang langsung masuk kedalam stadion Gajayana. Tak berselang lama, sekira sejam kemudian, telah bertumpuk-sesak Muslimat NU memadati stadion Gajayana seolah diluar kapasitas yang semestinya.
Acara Harlah Muslimat NU yang dipusatkan dikota Malang selama dua hari itu yang dimulai dihari Sabtu ini, tak ayal membuat kepadatan dan kemacetan lalu lintas luar biasa, sekalipun pihak panitia telah mempersiapkan tempat-tempat parkir sesuai petunjuk arah. Terpantau pula, para tamu dan undangan dari luar kota juga sudah mememuhi okupansi hotel dan penginapan sehari sebelum acara.
Sejak pagi hari, arus lalu lintas disekitar lokasi kegiatan distadion Gajayana Malang mulai disterilkan. Sejumlah akses jalan disekitar lokasi kegiatan Harlah Muslimat NU itu pun telah ditutup total sejak pagi. Selain agar lokasi kegiatan steril, kawasan terdekat dengan lokasi acara juga jalan yang ditutup itu dimanfaatkan untuk area parkir kendaraan para peserta Harlah Muslimat NU ke-70.
Otomatis, hal ini berdampak pada sejumlah ruas jalan dan titik-titik protokol utama di Kota Malang macet total. "Sejumlah jalur menuju lokasi kegiatan akan ditutup dan dialihkan. Sepanjang jalur yang akan dilewati Presiden beserta rombongannya juga akan disterilkan", ungkap Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, Sabtu (26/3/2016) pagi.
Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono.
Terkait berlangsungnya Harlah Muslimat NU ke-70 ini, AKBP Decky Hendarsono menambahkan, bahwa Polres Malang Kota telah menyiagakan 567 personel dibantu 200 personel Brigade Mobil Brimob Ampeldento Malang. Jumlah itu belum termasuk pengamanan dari unsur TNI. Untuk personel Kepolisian hanya berjaga di ring II. "Kami menjaga pengamanan jalur dan mengatur pengalihan arus lalu lintas disekitar lokasi kegiatan", tambahnya.
Sejumlah ruas jalan, Kasat Lantas Polres Malang Kota, AKP David Trio melanjutkan, seperti jalan Ijen ditutup total. Karena, akan difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan peserta Harlah Muslimat NU ke-70. "Masyarakat luar Kota Malang yang hari ini datang ke sini, kami mohon maaf perjalannya terganggu kepadatan arus lalu lintas, karena ada kegiatan akbar", kata David.
Puncak kegiatan Harlah Muslimat NU ke-70 itu sendiri, baru digelar sekitar pukul 14.00 WIB. Yang diawali dengan atraksi seni rebana dan berganti hijab dari hijab warna hijau ke warna putih oleh lebih dari 50 ribu anggota Muslimat NU serta diteruskan dengan acara deklarasi Anti Narkoba. *(TAB/DI/Red)*