Minggu, 17 April 2016

Hidup Segan Matipun Enggan, Puluhan Koperasi Terancam Dibubarkan

Baca Juga

     

Kepala Diskoperindag dan UMKM Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
   Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Dinkoperindag) Kota Mojokerto berancang-ancang membubarkan sebanyak 48 koperasi binaannya. Puluhan koperasi tersebut dalam posisi  mati suri kendati telah beberapa kali diingatkan agar beraktivitas. "Puluhan koperasi yang mati suri itu akan kita bubarkan jika tetap tak melakukan aktifitas perkoperasian," ancam Ruby Hartoyo Kepala Dinkoperindag Kota Mojokerto, Minggu (17/04/2016).
   Dari data yang ada di Diskoperindag Kota Mojokerto, hingga akhir tri-wulan pertama tahun 2016 ini tercatat 252 koperasi yang terdaftar. Namun, dari jumlah itu hanya 184 yang diketahui aktif atau melakukan kegiatan koperasi, sedangkan 48 lainnya pasif.
   Mantan Kadishubkominfo Kota Mojokerto ini juga menjelaskan, bahwa faktor utama penyebab tidak aktifnya puluhan koperasi itu lantaran mereka tak melakukan kegiatan koperasi seperi Rapat Anggota Tahunan (RAT), ditinggal anggota dan akibat seleksi alam. "Kita sudah berupaya secara makasimal untu melakukan pembinaan. Tapi, ya itu...!?", imbuhnya, tak melanjutkan seraya ada yang ditutupi.
   Lebih lanjut Ruby menegaskan, bahwa pihaknya memberikan batas waktu hingga selama satu tahun agar puluhan koperasi yang hidup segan matipun enggan itu segera melakukan kegiatannya. Jika dalam waktu tersebut mereka tetap tak melakukan kegiatan koperasi, maka terpaksa pihaknya  akan membubarkan koperasi tersebut.
   "Kebanyakan dari koperasi simpan pinjam. Upaya pendekatan dan pembinaan sudah kita lakukan secara maksimal. Kita tunggu hingga satu ini, jika tetap tak ada kegiatan maka terpaksa akan kita bubarkan", tegas Kadiskoperindag dan UMKM Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo. 

Deny Novianto, anggota DPRD Kota Mojokerto dari partai Demokrat.

   Ditemui terpisah, anggota DPRD Kota Mojokerto Deny Novianto sangat menyayangkan fenomena tersebut. Deny berharap, agar koperasi itu kembali beraktivitas dengan harapan cita-cita koperasi dapat tercapai. "Kita sangat  menyayangkan jika ada koperasi yang sampai ditutup. Padahal lembaga ini mempunyai peran sangat penting dalam membangkitkan perekonomian masyarakat", ujarnya.
    Politisi partai Demokrat yang telah 2 periode ini duduk sebagai anggota DPRD Kota Mojokerto ini juga berpesan, agar jangan tergesa-gesa membubarkan koperasi itu, seyogyanya pihak Diskoperidag menjalin komunikasi lebih efektif dengan pengurus koperasi itu. "Jangan keburu ditutup sebelum ada pembicaraan antara yang mendalam antara pihak Diskoperindag dengan pengurus koperasi", pungkasnya.  *(Yd/DI/Red)*