Baca Juga
Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa bersama istri dan Wakil Bupati Mojokerto bersama istri saat hadir dalam acara Kirab Agung Nuswantoro 1950 Saka atau 2016 Masehi, Minggu (09/10/2016) siang.
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Kirab Agung Nuswantoro yang merupakan puncak dari seluruh rangkaian agenda tahunan Ruwat Agung Nuswantoro 1950 Saka atau 2016 Masehi yang dilaksanakan di Pendopo Agung Trowulan, Minggu (09/10/2016) siang, dimeriahkan dengan pagelaran drama kolosal ‘Sumpah Amukti Palapa’ dan penampilan warna-warni kearifan lokal budaya Majapahit.
Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa yang hadir bersama sang istri Ikfina Kamal Pasa, menerima pusaka pataka (lambang) Majapahit. Sedangkan Wabup Pungkasiadi yang juga hadir didampingi sang istri, menerima pusaka Tombak Samudera. Sementara, 2 pusaka lainnya yakni Songsong Gringsing Udan Riwis (payung bersusun tiga) dan Umbul-Umbul Gulo Klopo (Sang Saka Merah Putih) diterimakan kepada unsur Forkopimda Kabupaten Mojokerto.
Ribuan masyarakat berduyun-duyun sejak pagi hari untuk menyaksikan acara tersebut sekaligus untuk refreeshing ditempat peninggalan kerajaan Mojopahit ini. Bukan hanya warga lokal saja yang standby sejak pagi ditempat tersebut, melainkan juga dari beberapa luar daerah. Seperti halnya dari Madura, Gresik, Sidoarjo, Jombang, Kediri dan daerah lainnya. Ini membuktikan, bahwa Ruwat Agung Nuswantoro menjadi magnet wisata budaya yang ditunggu tiap tahunnya. "Sejak Sabtu kemarin sore saya sudah disini dengan beberapa teman. Ya... disamping menikmati liburan juga pinging lihat acara ini", cetus Hari Widodo, salah-satu warga Kediri yang ditemui awak media dilokasi, Minggu (09/10/2016) pagi.
Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa saat dalam salah-satu prosesi Kirab Agung Nuswantoro 1950 Saka atau 2016 Masehi, Minggu (09/10/2016) siang.
Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa mengungkapkan, bahwa Bupati merasa optimis atas berkembangnya sektor wisata Kabupaten Mojokerto. Untuk itu, kedepannya harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. "Ruwat Agung Nuswantoro adalah aset pariwisata Kabupaten Mojokerto, khususnya di sektor wisata budaya. Keseluruhan rangkaian acara tersusun dengan apik, kolosal dan kental dengan kearifan lokal bercita-rasa Mojopahit ini sangat khas. Branding dari Ruwat Agung Nuswantoro sendiri sangat kuat, orang-orang tidak mudah lupa. Tidak hanya masyarakat lokal, peradaban Majapahit sudah dikenal dunia. Ini harus kita pertahankan dan tingkatkan lagi ditahun-tahun berikutnya", ungkap Bupati MKP.
Sebagaimana diketahui, rangkaian acara Ruwat Agung Nuswantoro 1950 Saka /2016 Masehi ini telah diawali dengan prosesi 'Unduh-unduh Patirtaan' yang dilaksanakan pada Kamis (06/10/2016) lalu yang dilanjutkan dengan prosesi penyampuran 'Sapta Tirta' dan 'Gelar Macapat' pada Jumat (07/10/2016). Setelanya, diteruskan dengan acara 'Ruwat Sukerto Massal' dan 'Larung Sukerto' yang digelar pada Sabtu (08/10/2016) dan puncaknya yakni Kirab Agung Nuswantoro Majapahit Jumenengan Gusti Prabu Jayanegara dengan rute Makam Troloyo — Pendopo Agung yang diikuti dengan digelarnya 'Pameran Produk Unggulan dan Batik Majapahit', Minggu (09/10/2016) siang.
Yang mana, seluruh kegiatan tersebut bakal ditutup dengan acara 'Mangesti Suro Ruwat Agung Nuswantoro' dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh Ki Dalang Surono Gondo Taruno dengan lakon 'Tumuruning Wahyu Sih Nugroho' yang akan digelar pada Minggu (09/10/2016) malam hingga Senin (10/10/2016) dini hari.
*(DI/Red)*