Minggu, 06 November 2016

Bersama Pecinta Alam, Wali Kota Pasang Biopori Di Alun-alun Kota Mojokerto

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, didampingi Kepala DKP Amin Wachid, Kabag Humas Setdakot Mojokerto Heryana Dodik Murtono dan seorang perwakilan Pemuda dan Pelajar Pecinta Alam saat secara simbolis memasang biopori di alun-alun Kota Mojokerto, Minggu (06/11/2016), 

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus didampingi Kepala DKP Amin Wachid dan Kabag Humas Setdakot Mojokerto Heryana Dodik Murtono saat foto bersama Pemuda dan Pelajar Pecinta Alam, Minggu (06/11/2016), dilokasi.


Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Sebagai kota terkecil dan terpadat, Kota Mojokerto memiliki konsekuensi dan beban tanggung-jawab yang berat atas kelestarian, keseimbangan dan kesehatan lingkungan serta dampak-dampaknya. Untuk itu, diperlukan tekad kebersamaan dan semangat gotong-royong yang tinggi antara warga masyarakat dan Pemerintah dalam menjaga dan meningkatkannya.

Sebagaimana yang disampaikan Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat menjadi nara sumber dalam seminar dihadapan ratusan anggota pecinta alam se-Mojokerto. "Karena kotanya kecil dan penduduk padat, konsekuensinya adalah lingkungan pasti akan terganggu. Karena padatnya penduduk dan perumahan maka kondisi air tanah 57 persen mengandung bakteri ecoli. Dan, saat musin kemarau kindisinga sudah mencapai ambang batas 0,01", tutur Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Minggu (06/11/2016), dialun-alun Kota Mojokerto.

Selain memberikan materi seminar, Wali Kota Mojokerto yang hadir dengan didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Amin Wachid dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Heryana Dodik Murtono didukung oleh forum bersama pecinta alam mojopahit (Forbespam), orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini juga berkesempatan memasang biopori bersama ratusan Pemuda dan Pelajar Pecinta Alam Kota Mojokerto.

Lebih jauh, Wali Kota Mojokerto menguraikan, bahwa dengan adanya kondisi Kota Mojokerto sedemikian kecil dan padat penduduk ini, masyarakat dan Pememrintah harus berasama-sama melasanakan penghijauan, memperbanyak area pertamanan dan memperbanyak ruang terbuka hijau serta berusaha menyehatkan air tanah tanah yang salah-satunya dapat dikakukan dengan cara memasang biopori. "Karena itulah kita harus menyehatkan kembali air tanah dan udara kita dengan melaksanakan kegiatan penghijauan, memperbanyak pertamanan, memperbanyak ruang terbuka hijau serta menyehatkan air tanah yang antara lain dengan memasang biopori ini", urainya.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Mas'ud Yunus mengapresiasi langkah dan gerakan yang dilakukan oleh gabungan pecinta alam se-Kota Mojokerto, termasuk gerakan menanam biopori. "Saya sangat mengapresiasi kegiatan adik-adik, ini sangat bermanfaat untuk melestarikan lingkungan dan sekaligus menyehatkan kehidupan di Kota Mojokerto yang kita cintai ini", cetus Wali Kota.

Menurut Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, kegiatan para pecinta alam tersebut sangatlah mulia. Disampaikannya juga, jika kegiatan memasang biopori ini merupakan salah-satu bentuk pengabdian para pemuda kepada kotanya sekaligus merupakan tugas agama. "Rusaknya alam ini bukan karena yang lain, tapi karena ulah dari manusia itu sendiri. Oleh karena itu, gerakan memasang biopori ini merupakan salah-satu bentuk pengabdian para pemuda kepada Kota Mojojerto yang sekaligus merupakan tugas agama", pungkasnya.  *(DI/Red)*


BERITA TERKAIT :

Jelang Adipura, DKP Sentuh Penataan Pot Bunga