Baca Juga
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan massal yang dialami siswa SDN 2 Manduro di Desa Mangun gajah, Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, pihak sekolah membawa sampel makanan dan bekas muntahan ke Puskesmas Manduro. Hasil observasi sementara, ke-21 siswa SDN Manduro 2 itu diduga kuat mengalami keracunan setelah memakan makanan diwarung sekolah itu.
Kepala Sekolah SDN 2 Manduro, Solikhan mengatakan, bahwa selain pihaknya membawa para siswa SDN Manduro 2 yang mengalami mual dan muntah-muntah itu ke Puskesmas Manduro, pihaknya pun juga membawa sampel makanan dan muntahannya ke Puskesmas tersebut. "Saya juga bawa sampel dan muntahanya itu ke Puskesmas Mandura", katanya, Kamis (05/01/2017).
Sementara itu, Kepala Puskesmas Manduro Yusy Meita Adriati, SKM menjelaskan, bahwa pihaknya sudah memelajari dan mengobservasi makanan itu. Hasil observasi sementara, ke-21 siswa itu terindikasi kuat keracunan makanan atau intoksivikasi. "Memang keracunan makanan. Hanya saja, kami belum bisa memastikan apakah p3nyebab keracunan itu dari nasi pecel atau nasi soto", jelasya.
Untuk memastikan penyebab keracunan itu, pihaknyapun mengirim sampel muntahan dan sisa bahan makanan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di Surabaya. "Dari hasil penelitian bahan itu, nantinya akan diketahui makanan apa yang menyebabkan para siswa keracunan. Hasilnya butuh waktu dua sampai tiga hari. Jadi, kami menunggu hasilnya", tandasnya.
Setelah mendapat perawatan medis, dari 19 siswa yang dirawat 10 diantaranya sudah diperbolehkan pulang. Sedangkang 8 siswa lainnya masih mendapat perawatan di Puskesmas. "Kami masih memantau perkembangan kesehatan para siswa itu di Puskesmas. Dilihat perkembangan, kemungkinan mereka bisa kembali kerumah hari ini atau besok", jelas Kepala Puskesmas Manduro Yusy Meita Adriati, SKM., alumnus Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya.
*(DI/Red)*
BERITA TERKAIT :
★Puluhan Siswa SDN Manduro 2 Diduga Keracunan Nasi Pecel dan Soto Ayam