Kamis, 05 Januari 2017

Puluhan Siswa SDN Manduro 2 Diduga Keracunan Nasi Pecel dan Soto Ayam

Baca Juga


Siswa SDN Manduro 2 saat mendapatkan perawatan medis, Kamis (05/01/2016).

Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Puluhan siswa SDN Manduro 2 di Dusun Buluresik Desa Manduro Mangun Gajah, Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, mengalami keracunan massal, Kamis (4/1/2017). Diduga, ke-21 siswa SDN tersebut mengalami keracunan setelah memakan nasi pecel dan soto ayam yang mereka beli sebelum mengikuti istiqhozah. Akibatnya, 18 korban menjalani perawatan di Puskesmas Manduro dan 2 korban dirawat dirumahnya sendiri serta 1 korban harus dilarikan ke UGD RS Dharma Husada.

Rohmatul Lailia, yang tak-lain adalah salah-satu korban dalam peristiwa tersebut menyatakan, bahwa saat jam istirahat, dia bersama teman-temannya membeli nasi pecel di kantin sekolah. Tak lama kemudian, siswa kelas VI ini menderita mual dan muntah seperti  gejala keracunan pada umumnya. "Setelah membeli nasi pecel di warung sekolah, saya muntah dan pusing", kata Lailia kepada wartawan saat menjalani perawatan di Puskesmas Manduro Manggung Gajah, Kamis (05/01/2016).

Pengakuan yang sama pun diungkapkan oleh Bella, siswa kelas II SDN Manduro 2. Namun, Bella menderita mual dan muntah bukan karena telah makan nasi pecel. Melainkan, setelah makan nasi soto ayam ditempat yang berbeda pula. "Tadi saya makan soto ayam sama teman-teman. Setelah itu saya muntah empat kali", ungkapnya.

Terkait itu, Kepala SDN Manduro 2, Sholikan menyatakan, bahwa murid yang mengalami gejala keracunan mencapai 21 siswa. Yang mana,18 siswa diantaranya dirawat di Puskesmas Manduro Manggung Gajah, 1 siswa dirawat di RS Dharma Husada dan 2 siswa lainnya dirawat dirumah masing-masing. "Keracunan ini diduga karena anak-anak mengonsumsi nasi pecel dan soto dari penjual Bu Marmi dan Bu Khusnul", cetusnya.

Sholikan menjelaskan, begitu melihat puluhan siswa menderita mual-mual dan muntah, pihak sekolah sempat panik. Selain letak Puskesmas yang lumayan jauh, di sekolah pun tak ada kendaraan yang mencukupi. Akhirnya, pihak sekolah meminta bantuan pibak Desa setempat. "Murid-murid yang keracunan ini, kami bawa ke Puskesmas dengan menggunakan mobil operasional Desa Manduro Mangun Gajah", jelasnya.

Menurut Sholikan, pihaknya menduga, penyebab keracunan massal tersebut berasal dari nasi pecel dan nasi soto ayam yang dijual di kantin sekolah. "Kemungkinan dari bumbu yang kedaluwarsa atau dari nasinya. Tapi, itu baru dugaan. Kami juga belum mendapatkan keterangan dari tim medis", pungkasnya.

Sementara itu, saat ini, korban yang masih dirawat di Puskesmas Manduro Mangun Gajah tinggal 9 siswa. Sedangkan korban yang lainnya sudah dipulangkan, karena kondisinya telah membaik.
*(DI/Red)*