Baca Juga
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Carut marut dan buruknya pelayanan kesehatan bagi pasien peserta BPJS di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto tak ubahnya dengan mengurai benang kusut. Terkait banyaknya keluhan masyarakat, persoalan ini kini jadi kajian kalangan DPRD setempat yang telah mengagendakan pemanggilan terhadap manajemen RS plat merah tersebut "Buruknya kondisi pelayanan di RSUD itu terkait masalah integritas manajemennya. Banyaknya keluhan warga, telah terlihat kemampuan SDM pengelolanya", sindir Ketua Fraksi PKB, Junaedi Malik, Kamis (30/03/2017).
Politisi yang dikenal kritis ini menjelaskan, pihaknya melihat tidak adanya komitmen yang jelas dalam pemberian layanan terhadap masyarakat. "Ini masalah klise, cuman persoalan komitmen dan integritas. Ada yang punya nggak...? Adakan reward dan punishment...? Maka persoalan itu akan terpecahkan", kritiknya.
Ditegaskannya, bahwa masalah buruknya layanan kesehatan di RSUD yang berlarut-larut ini, diangkatnya dalam Rapat Gabungan Komisi atas Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKP-j) Walikota tahun 2016 pada Kamis (30/03/2017) siang tadi. "Ini menyangkut kebutuhan prinsip warga dan masalah nyawa manusia, maka buruknya layanan kesehatan RSUD kita angkat dalam paripurna Gabungan Komisi", tegasnya.
Keprihatinan yang sama, juga diutarakan Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Umar Faruq. "Persoalan layanan RSUD ini jadi kajian kami. Kami akan sidak lapangan, dan akan memanggil direktur RSUD untuk mengklarifikasi kondisi itu. Tidak ada RSUD diluar kita seperti itu. Kondisi ini telah terjadi sejak lama. Silahkan belajar ke RSUD Pasuruan, disana manajemennya bisa jadi acuan", cetusnya.
Pantauan wartawan, ratusan pasien terlihat mengantre obat diruang tunggu RSUD sampai jam 13.00 WIB. Disaat yang sama, terlihat layar nomer pasien menunjuk angka 260. Artinya, sampai siang itu petugas obat baru melayani 260 pasien. Disisi lain, tampak ratusan pasien lain dilokasi antrean untuk menunggu panggilan layanan.
Antrean pasien lain juga terlihat diloket layanan BPJS, sementara dilokasi antrean layanan pasien umum nampak kosong. Diduga, panjangnya antrean ini akibat kurangnya petugas ataupun perangkat komputer.
Kasus antrean pasien di 2 titik layanan mulai dari poli kesehatan sampai loket obat ini, kini bahkan jadi topik hangat kalangan nitizen. Akun Afif Bacrudin mengatakan, "Oleh gede bangunane tok pelayanannya menjengkelkan". Sementara Pur Naningsih mengungkapkan, "Temen coi, budal jam 07.00 WIB pulang 14.30 WIB". Sedangkan Ika Sulystya Ayuningrum mengatakan, "Kenek dbd wes kate matek g d tangani malah d kngkon moleh. Dg alasan sek iso d tangani ndk Puskesmas. Pdhl Puskesmas e Dw sg ngwei rujukan d gwo runu. RS genxxxng cne".
Dikonfirmasi atas persoalan ini, Kabid Pelayanan Medis Didik tidak berada ditempat. Dua orang petugas RS mengatakan jika dr. Didik tengah cuti untuk ibadah umroh. Sementara direktur RSUD dr. Sugeng juga tidak berada di tempat.
*(Yd/DI/Red)*