Senin, 10 April 2017

DP3AK Pemkot Mojokerto Kejar Target Akseptor MOP BKKBN Provinsi Melalui Nobar Keliling Dan Kesenian Ludruk

Baca Juga


Kepala DP3AK Pemkot Mojokerto Moch. Ali Imron saat blusukan untuk menyosialisasi program KB MOP yang dikemas dalam bentuk 'cangkruk ngopi' 

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AK) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sempat dibuat kelabakan karena tingginya target keikut sertaan KB pria MOP tahun ini. Pihak BKKBN Propinsi Jatim memasang target minimal 73 peserta KB Jaring Metode Operasi Pria (J-MOP), jauh dibawah target Pemda setempat yang hanya mematok angka 23 orang dalam satu tahun anggaran. Tak cuma bingung dituntut untuk memikirkan anggaran tambahan KB berhadiah Rp.500 ribu per-orang, DP3AK Pemkot Mojokerto pun juga kebingungan dalam memenuhi target wajib mendapatkan sasaran siapa-siapa yang mau 'dikhitan-ulang' untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Kota Terkecil se Indonesia dengan jumlah penduduk kisaran 143.000 jiwa ini.

Sebagaimana diungkapkan Kepala DP3AK Pemkot Mojokerto Moch. Ali Imron kepada wartawan, bahwa awal menerina target minimal peserta KB MOP dari BKKBN Provinsi tersebut, pihaknya sempat kebingungan. Pasalnya, untuk bisa melampaui target Pemda setempat atas adanya peserta KB bersistem MOP di Kota yang hanya memiliki luas wilayah sekitar 16,47 KM persegi ini, pada 2016 lalu saja, pihak DP3AK Pemkot Mojokerto hingga melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan sering mengadakan acara nonton bareng (Nobar). "Awalnya sempat bingung juga, targetnya tinggi banget. Jauh melampaui target MOP tahun lalu. Tapi, pada triwulan ke-satu, kami sudah mendapatkan 23 orang peserta MOP. Inipun, dibantu dengan program Nobar (Red: nonton bareng", ungkap Moch. Ali Imron, Senin (10/04/2017).

Moch. Ali Imron memaparkan, bahwa pihaknya menggunakan sejumlah cara untuk menggapai target tersebut. Salah-satunya, dengan menggelar acara Nobar secara keliling dari Kelurahan ke Kelurahan. Menurutnya, Nobar keliling dengan memutar film-film yang pernah ngetren  diera 90-an ini mendapat sambutan hangat dari semua kalangan. "Sengaja kami menyisir masyarakat bawah dengan menggelar nobar berhadiah sembako. Pemutaran film-film bertema perjuangan dan KB ini memberi dua manfaat sekaligus. Yakni membangkitkan semangat nasionalisme dan pencerahan masyarakat terhadap pentingnya ikut KB", paparnya.

Dijelaskannya pula, bahwa selain dengan menggunakan metode pendekatan Nobar keliling, pihaknyapun juga menjadi sponsor dalam acara hajatan warga yang menampilkan hiburan kesenian tradisional Ludruk. Dimana, dalam alur ceritanya disisipkan pentingnya bagi masyarakat untuk ikut program Keluarga Berencana (KB). "Banyak anak-anak yang nonton. Tapi, alur ceritanya itu dibuat menjadi pendidikan KB bagi anak usia dini. Artinya, dalam pagelaran Ludruk itu, ceritanya dinunuti promosi KB", jelas Imron sembari tergelak.

Menurut Kepala DP3AK Pemkot Mojokerto, bahwa dalam upaya menyukseskan program KB dengan menggunakan metode MOP tersebut, pihaknya juga aktif menyosialisasikan program vasektomi ini kewarung-warung dan pasar. "Kita mampir kewarung-warung kopi untuk mensosialisasikan KB MOPini, termasuk juga kepasar. Masyarakat masih banyak yang mengangap KB vasektomi adalah momok, sehingga takut tidak bisa ereksi. Padahal itu salah, karena justru sebaliknya", pungkas Kepala DP3AK Pemkot Mojokerto, Moch. Ali Imron.
*(Yd/DI/Red)*