Baca Juga
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Desakan para wakil rakyat Kota Mojokerto yang duduk di Komisi II DPRD Kota Mojokerto menyusul munculnya keluhan masyarakat yang menangkap adanya kesenjangan dalam pengaplikasian program Angkutan Sekolah Gratis yang berjalan sejak tahun 2015 lalu, membuat kalangan anggota Legislatif Kota Mojokerto yang duduk di Komisi II melakukan hearing dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota (Pemkot) setempat. Dimana, dalam hearing yang dilakukan pada Jum'at (05/05/2017) pagi, Komisi II DPRD Kota Mojokerto meminta adanya evaluasi terhadap program yang diusung oleh Dishub Pemkot Mojokerto ini.
Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto mengungkapkan, bahwa perlu dilakukan pembenahan terhadap program Angkutan Sekolah Gratis tersebut, sehingga lebih dapat menyentuh kebutuhan masyarakat disemua wilayah Kota Mojokerto. "Kita mengapresiasi program Angkutan Sekolah Gratis ini. Namun, ada sejumlah hal yang perlu dibenahi, seperti adanya daerah yang belum terlayani rute Angkutan Sekolah Gratis ini", ungkap Denny Novianto, Jum'at (05/05/2017) lalu, usai hearing dengan pihak Dishub soal Angkutan Sekolah Gratis, dikantor Dishub setempat.
Politikus Partai Demokrat Kota Mojokerto inipun menilai, bahwa program layanan masyarakat dan upaya Pemda mempertahankan keberadaan Angkutan Sekolah Gratis yang makin sepi peminat ini perlu dievaluasi. "Ada beberapa hal yang harus dikaji lagi. Apakah karena armadanya yang kurang atau seperti apa formatnya Angkutan Sekolah Gratis ini", cetus Deny Novianto.
Soal pengefektifan program Angkutan Sekolah Gratis ini, pihak Komisi II tampaknya satu suara. Sekretaris Komisi II Edwin Endra Praja mendesak, agar Dishub segera mengoperasionalkan 2 (dua) bus sekolah bantuan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) 2016 silam. "Kami meminta agar Dishub segera mengoperasionalkan dua bus bantuan itu, sehingga mengurangi kesenjangan pelayanan terhadap masyarakat. Terutama dikawasan Rejoto (Red: Pulorejo-Blooto)", desaknya.
Menurut politisi Partai Gerindra Kota Mojokerto yang ini, kedua kawasan Kelurahan tersebut, selama ini masih belum tersentuh rute Angkutan Sekokah Gratis. "Masyarakat dikawasan Kelurahan Pulorejo dan Blooto mengeluh, karena hingga selama ini tidak adanya angkutan yang melalui rute kedua kawasan Kelurahan itu. Apalagi, yang gratis gratis itu...!?", sindirnya.
Sementara itu, usai hearing, Kepala Dishub Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo tak menampik adanya kawasan yang masih berstatus sebagai lost rute. "Harus kami akui, bahwa masih ada kesenjangan trayek didaerah Rejoto, karena memang belum tersentuh angkutan umum. Itu karena dulu, tata guna lahannya belum sepadat daerah timur. Sekarang sebaliknya, pemukiman dan infrastruktur sudah berkembang dan itu yang kami ikuti", jelas Gaguk.
Lebih jauh, Gaguk Tri Prasetyo menjelaskan, bahwa pihaknya akan melakukan kajian ilmiah tentang penataan jaringan trayek dikawasan Rejoto. "Sekarang di Rejoto sudah ada perumahan, Kampung Bahasa dan rencananya ada Rusunawa. Kita akan kaji untuk menghadirkan Angkot (Red: Angkutan Kota) disana. Dan, untuk itu tidak bisa sebatas dicoba-coba. Karena, harus ada kajian ilmiahnya", jelasnya.
Kepala Diahub Pemkot Mojokerto menegaskan, bahwa pihaknya akan segera mengoperasionalkan 2 unit armada bus Sekolah Sekolah Gratis bantuan dari Kemenhub RI itu, setelah Plat Nomer Kendaraan Bermotor (PNKB) dan Surat Tanda Nomer Kendaraan Bermotor (STNKB) telah jadi. "BKPB dan faktur dari Kemenhub dua bus itu kini sudah turun. Kalau plat nomor kendaraan dan STNK-nya dari Samsat turun, akan segera dioperasionalkan. Pokoknya, secepatnya...!", tegas Gaguk Tri Prasetyo.
Menurut Kepala Dishub Pemkot Mojokerto, untuk mengoperasikan suatu kendaraan, harus memenuhi persyaratan teknis dan administrasi terlebih dahulu. "Harus dipenuhi dahulu persyaratan teknisnya. Seperti kelayakan kendaraan, sopirnya dan rutenya. Sedangkan persyaratan administrasinya, menunggu penetapan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dari Samsat", pungkas Gaguk Tri Prasetyo.
Sebagaimana diketahui, Dishub Pemkot Mojokerto sedianya juga akan menambah 3 (tiga) armada Angkutan Sekolah Gratis untuk mendukung 13 armada Angkutan Sekolah Gratis yang selama ini sudah beroperasi. Hanya saja, soal pengadaan 3 (tiga) armada Angkutan Sekolah Gratis ini belum bisa teralisasi, karena masih harus menunggu e-catalog yang iklannya belum muncul hingga saat ini. *(Yd/DI/Red)*