Rabu, 18 April 2018

Program Bursa Kerja Di Kota Mojokerto Terindikasi Bakal Gagal Dipertahankan

Baca Juga

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terindikasi kuat 'gagal' mempertahankan keberlangsungan program Bursa Kerja atau Job Fair yang beberapa tahun belakangan telah menjadi agenda tahunan Pemkot Mojokerto. Sinyal bakal ditiadakannya salah-satu program pengurangan pengangguran yang bersumber dari APBN ini, disampaikan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskoumnaker) setempat.

Upaya untuk menekan penggemukan jumlah pengangguran yang kini mencapai 3.800 jiwa ini, tahun 2018 ini, Diskoumnaker Pemkot Mojokerto hanya berharap pada acara yang sama, namun hanya didanai APBD. Bahkan, program ini pun nyaris gagal lantaran adanya kesalahan menginput data Simda setempat.

"Tahun ini kita kemungkinan hanya bisa sekali menggelar program Job Fair,  itupun pada triwulan ke-III atau pada akhir tahun. Sebab, pemerintah mengepras program ini, sehingga kita hanya berharap pada pelaksanaan acara yang sama, namun bersumber dari APBD 2018", terang Kepala Diskoumnaker Pemkot Mojokerto Haryanto saat dikonfirmasi awak media, Selasa (18/04/2018).

Meski demikian, Haryanto tetap berharap Pemerintah Pusat mengurungkan rencana peniadaan program tersebut. Terkait itu, Diskoumnaker Pemkot Mojokerto berupaya akan berupaya mengajukan permohonan bantuan ke Pemerintah Pusat. "Kita akan mengirimkan proposal ke Kementerian Tenaga Kerja, dan berharap program ini dilanjutkan.  Sebab potensi pengurangan pengangguran dari program ini cukup signifikan", jelas Hariyanto. 

Lebih dalam, Kepala Diskoumnaker Pemkot Mojokerto mengungkapkan, bahwa Kota Mojokerto telah mendapat apresiasi atas tingginya respon pencari kerja (Pencaker) dalam program ini. "Jumlah pelamar job fair tahun 2017 mencapai 3.608 pelamar. Jumlah ini menempati urutan tertinggi di Jatim. Dan, kita mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat untuk itu. Masa acara ini akan dibatalkan", ungkap Hariyanto dengan nada seolah tak percaya.

Disebutkannya, dari 40 perusahaan di seputaran Gerbang Kertasusila yang selama ini ikut menyukseskan acara ini, berhasil merekrut 1.200 tenaga kerja. "Memang ini tidak secara signifikan mengcover tenaga kerja dari Kota (Mojokerto)  namun setidaknya telah menekan jumlah pengangguran sebanyak 3.800 orang", sebutnya

Menurut Kepala Diskoumnaker Pemkot Mojokerto Hariyanto, pelamar dalam program bursa kerja tersebut 65 persennya merupakan warga dari luar kota, sedangkan  yang 35 persen merupakan warga Kota Mojokerto.  "Perusahaan pencari kerja didominasi dari luar kota. Mojokerto bisa dihitung seperti Dragon (pabrik sepatu) dan Bokor Mas (pabrik rokok). Mereka butuh tenaga kerja meski tak sebanyak yang dari luar kota", pungkasnya. *(Yd/DI/Red)*