Sabtu, 12 Januari 2019

Presiden RI Joko Widodo Hadiri Silatnas Ribuan Pengemudi Transportasi Daring

Baca Juga

Presiden: "Kita Berdoa Agar Semuanya Berangkat Selamat, Pulang Selamat".

Salah-satu suasana Silatnas Transportasi Online di jalan Expo Kemayoran – Jakarta, Sabtu (12/01/2019), saat Presiden RI Joko Widodo hadir di tengah ribuan pengemudi transportasi daring.

Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo hadir dalam Silaturahmi Nasional Keluarga Besar Pengemudi Transportasi Online yang di gelar di Hall A2 dan A3 jalan Expo Kemayoran – Jakarta pada Sabtu 12 Januari 2019 yang diikuti ribuan pengemudi transportasi daring dari dua operator penyedia layanan, yakni Go-Jek dan Grab.

Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo menuturkan fenomena belum adanya regulasi untuk sebuah inovasi baru ini tidak-hanya dirasakan di Indonesia saja. Melainkan, juga di banyak negara lainnya. Dituturkannya juga, perkembangan inovasi dan teknologi baru itu harus diimbangi dengan regulasi, termasuk juga di bidang transportasi.

“Memang kita harus ngomong apa adanya, bahwa inovasi dan teknologi baru ini lebih cepat daripada regulasi dan peraturannya. Tidak hanya di Indonesia, di semua negara tertatih-tatih. Barangnya sudah keluar, regulasinya belum siap, aturannya belum siap", tutur Presiden RI Joko Widodo, Sabtu (12/01/2019), di lokasi.

Lebih lanjut, Presiden RI Joko Widodo menerangkan, pada tahun 2018, Kepala Negara telah memerintahkan Menteri Perhubungan untuk menyusun regulasi tentang transportasi daring, yang kemudian ditindak-lanjuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus.

"Sebentar lagi, akan keluar lagi untuk payung hukum agar bapak, ibu dan saudara-saudara sekalian, sehingga bisa bekerja dengan tenang karena ada payung hukumnya", terang Presiden RI Joko Widodo.


Salah-satu suasana Silatnas Transportasi Online di jalan Expo Kemayoran – Jakarta, Sabtu (12/01/2019), saat Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan di tengah ribuan pengemudi transportasi daring.

Dipenghujung sambutannya, hadapan ribuan pengemudi transportasi daring yang hadir, Presiden pun mengingatkan, agar mereka bisa mena'ati semua aturan yang ada. Misalnya, tidak menggunakan telepon genggamnya saat mengemudikan kendaraan.

"Saya titip hati-hati karena bapak, ibu, saudara sekalian itu memiliki keluarga. Jangan sampai karena kecerobohan, nyetir sambil terima order sehingga menyebabkan kelalaian dan kecelakaan. Saya titip karena saya sering lihat dari mobil. Kita tidak ingin saudara-saudara celaka sekecil apa pun. Jangan sampai terjadi. Kita semuanya berdoa agar semuanya berangkat selamat, pulang selamat", pungkasnya.

Kepada para jurnalis, Presiden RI Joko Widodo menjelaskan, bahwa aturan itu nantinya harus bisa mengakomodir kepentingan bagi semua pihak. Baik itu kepentingan pihak pengemudi, kepentingan pihak konsumen maupun kepentingan pihak penyedia aplikasi.

"Semuanya harus berada pada posisi saling diuntungkan. Di situ senang, di sini senang, semuanya senang. Yang paling penting kan itu...!?", jelas Presiden kepada para jurnalis seusai acara.

Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dalam laporannya melaporkan, bahwa peraturan baru tentang ojek daring ini dibuat setelah melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan stakeholder, dengan aplikator juga dengan asosiasi pengemudi.

"Aturan ini berazaskan kesetaraan, keadilan, dan mengedepankan keselamatan. Kami harapkan peraturan ini memberikan situasi, kondisi yang win-win solusion bagi aplikator, pengemudi dan penumpang dalam upaya meningkatkan keselamatan", lapor Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.


Salah-satu suasana Silatnas Transportasi Online di jalan Expo Kemayoran – Jakarta, Sabtu (12/01/2019), saat Presiden RI Joko Widodo mengajak ribuan pengemudi transportasi daring berselfie.

Dalam laporannya juga, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi pun menyampaikan apresiasi dan terima-kasihnya kepada seluruh perusahaan aplikator, stakeholder dan semua pengemudi. Ia pun mengatakan, bahwa dirinya mewakili pemerintah akan mengusahakan agar lapangan pekerjaan di bidang transportasi daring semakin berkembang di Indonesia.

"Saya ucapkan terima kasih dan memberi apresiasi kepada seluruh perusahaan aplikator, stakeholder dan semua pengemudi. Kami mewakili pemerintah akan mengusahakan agar lapangan pekerjaan di bidang transportasi daring semakin baik dan berkembang di Indonesia", ujar Budi Karya.

Mantan Dirut Angkasa Pura II ini juga berjanji segera mengeluarkan payung hukum berupa Peraturan Pemerintah yang isinya akan membuat para pengemudi transportasi daring terlindungi dari segi hal tarif, penundaan aplikasi (suspend) dan keselamatan.

Sementara itu pula, Agus (43 Th) salah-seorang pengemudi ojek daring (online) mengungkapkan, dirinya berterima-kasih kepada Presiden Joko Widodo. Pasalnya, selain ojek daring memberinya kesempatan kerja, dengan adanya aturan itu kedepannya ia merasa lebih aman dan nyaman dengan pekerjaannya sebagai pengemudi transportasi daring yang ia tekuni hingga saat ini.

"Terima kasih kepada Pemerintah dan pak Jokowi (sapa'an akrab Presiden RI Joko Widodo) untuk lapangan pekerjaan yang disediakan untuk kami semua. Sebelumnya, saya kerja di pabrik. Kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan sempat nganggur 2 tahun. Alhamdulillah... ada ojek online, saya bisa menghidupi keluarga lagi", ungkap Agus kepada media ini saat ditemui di lokasi. *(Ys/HB)*