Minggu, 17 Februari 2019

Puncak Perayaan Imlek 2570 Di Kota Mojokerto Dimeriahkan Kirab Budaya Harmoni Kebangsaan

Baca Juga

Salah-satu rombongan peserta Pawai Harmoni Kebangsaan dalam rangka Perayaan Imlek Tahun 2570/ tahun 2019 dari kelompok wushu tengah mempertontonkan atraksi wajah bagian kedua pipi hingga bibir ditembus 2 potong besi dengan tidak mengeluarkan sedikitpun tetesan darah. Minggu (17/02/2019) pagi, di halaman kelenteng Hok Sian Kiong.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Puncak perayaan Imlek 2570 di Kota Mojokerto, dimeriahkan dengan "Kirab Budaya Harmoni Kebangsaan", yang pelaksanaannya dipusatkan di kelenteng Hok Siang Kiong Kota Mojokerto pada Minggu 17 Pebruari 2019. Tema kegiatan tersebut, dimaksudkan sekaligus untuk mengajak segenap elemen yang ada di Kota Mojokerto dan seluruh warga Kota Mojokerto agar menciptakan suasana harmonis, terlebih saat Pileg dan Pilpres yang jatuh pada 17 April 2019 mendatang.

Sebagaimana sambutan yang disampaikan Wakil Ketua TITD kelenteng Hok Siang Kiong Kota Mojokerto Gede Sidartha, bahwa puncak perayaan Imlek 2570 dengan mengambil tema Kirab Budaya Harmoni Kebangsaan dimaksudkan untuk mengajak segenap elemen yang ada di Kota Mojokerto dan seluruh warga Kota Mojokerto agar menciptakan suasana harmoni, terutama jelang hingga saat pelaksanaan Pemilu 2019 yang jatuh pada tanggal 17 April mendatang.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua TITD kelenteng Hok Siang Kiong Kota Mojokerto Gede Sidartha pun menyampaikan, bahwa kegiatan kirab kebangsaan seperti ini, merupakan agenda tahunan TITD kelenteng Hok Siang Kiong Kota Mojokerto yang sudah dijalanka sejak tahun 2012 silam. Terkait itu, pada kesempatan ini, pihaknya menyampaikan rasa terima-kasihnya atas dukungan seluruh elemen yang ada di Kota Mojokerto dan masyarakat Kota Mojokerto.

"Tahun ini, lebih semarak, hingga melibatkan 1.600 peserta. Kami sampaikan ucapan terima-kasih atas dukungan Pemkot dan Polres Mojokerto Kota serta berpartisipasi masyarakat Kota Mojokerto", ucap Gede Sidartha, Minggu (17/02/2019), di lokasi.

Lebih lanjut, Gede Sidarta mengungkapkan, atas nama pribadi dan atas mewakili warga Tionghoa Kota Mojokerto ia mengucapkan rasa terima kasih kepada Gus Dur yang telah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 dan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000, bertanggal 17 Januari 2000.
Yang mana, dengan dicabutnya Inpres Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat China dan diterbitkannya Keppres Nomor 6 Tahun 2000 bertanggal 17 Januari 2000 tersebut, masyarakat etnis Tionghoa bisa merayakan Imlek secara terbuka.

“Penetapan Imlek sebagai hari libur nasional baru dilakukan pada 2003 saat, Presiden Megawati Soekarnoputri menyampaikan penetapan tersebut saat menghadiri Peringatan Nasional Tahun Baru Imlek 2553 pada 17 Februari 2002", ungkap Gede Sidarta.

Pantauan media, selain Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Sekdakot Mojokerto Harlistyati serta sejumlah jajaran pejabat Pemkot Mojokerto, acara ini juga dihadiri Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setyono, Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav, Hermawan Weharima juga dan Kepala BNN Kota Mojokerto AKBP Suharsi.

Dalam sambutannya, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setiono mengatakan, perayaan Imlek kental dengan budaya Indonesia. Ia berharap kegiatan ini memberikan manfaat pada masyarakat dan berjalan aman dan tertib serta dapat menggerakkan roda perekonomian juga dapat lebih meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, sebagaimana yang sudah ditanamkan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Kirab Budaya Harmoni Kebangsaan ini dimeriahkan kesenian khas masyarakat Tionghoa seperti barongsai, naga, kimshin, wushu, mandarin fashion dan tanshin. Selain itu, Kirab Budaya Harmoni Kebangsaan dalam rangka perayaan Imlek 2570 ini juga diikuti drumband dari SMPN 4 dan SMKN 1 Jetis, kelompok ondel-ondel, fashion daur ulang, Lesbumi, Gus Yuk Kota Mojokerto, reog serta pawai ta'aruf dari pelajar SMP dan SMA Kota Mojokerto.

Kirab Budaya Harmoni Kebangsaan dalam rangka perayaan Imlek 2570 kali ini mengambil start dan finish di kelenteng Hok Siang Kiong Kota Mojokerto dengan menempuh rute Jl. Letkol Sumarjo – Jl. A. Yani – Jl. Mojopahit – Jl. Bhayangkara – Jl. Gajah Mada – Jl. HOS Cokroaminoto –  Jl. PB. Sudirman. *(DI/HB)*