Kamis, 27 Juni 2019

Ning ita: Mojongremo – Mojokerto Menari Merupakan Embrio Kecil Spirit of Mojopahit

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama suami Supriyadi Karima Saiful, Ketua TP-PKK Kota Mojokerto Nur Chasanah Achmad Rizal, Sekdakot Mojokerto dan sejumlah undangan berbaur dengan ribuan peserta kirab mengikuti prosesi Mojongremo atau Mojokerto Menari, Kamis 27 Juni 2019, di depan Kantor Wali Kota Mojokerto, jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-101 berlanjut dengan Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit dan Mojongremo dari Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto di jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto menuju Kantor Wali kota Mojokerto, di jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto mulai Kamis (27/06/2019) pagi hingga siang.

Acara Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit dihadiri oleh Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari dan suami Supriyadi Karima Saiful, Wakil Wali kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria bersama dan Ketua TP-PKK Kota Mojokerto Nur Chasanah Achmad Rizal, perwakilan Kepala Daerah sekitar, jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Asisten, para Kepala OPD Kota Mojokerto serta para tamu undangan dari berbagai institusi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini menuturkan, bahwa  Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya lokal.

"Kirab Budaya Mojobangkit dan Mojongremo ini adalah embrio Spirit of Mojopahit. Sudah merupakan tugas dan tanggung-jawab kita semua untuk menjaga, melindungi, melestarikan dan mengembangkan budaya lokal kita, hal upaya ini penting dilakukan karena menyangkut masalah identitas kepribadian daerah kita", tutur Ning Ita.

Ribuan peserta kirab tengah mengikuti prosesi Mojongremo atau Mojokerto Menari, Kamis 27 Juni 2019, di depan Kantor Wali Kota Mojokerto, jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto.


Ning Ita mengungkapkan, bahwa masuknya budaya asing kadang kala memberikan kontradiksi dengan nilai-nilai serta kultur masyarakat kita, sehingga dengan generasi muda dan kaum milenial yang mencintai budaya lokal akan membentuk generasi muda Kota Mojokerto yang berkarakter dan memiliki kepribadian yang terpuji.

“Melalui Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit ini, saya harapkan generasi muda dan kaum milenial di Kota Mojokerto semakin mencintai budaya lokal dan tidak mudah terpengaruh dengan budaya asing", ungkap Ning Ita.

Dijelaskannya, bahwa slogan “Spirit of Mojopahit" tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kembali akan kebesaran Kerajaan Mojopahit. Yakni, merupakan kerajaan yang termashur di abad ke-14, kerajaan yang kaya, kuat dan sejahtera dengan Mojokerto sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan.

"Bersama para budayawan dan seluruh elemen masyarakat, marilah kita menggaungkan kembali kejayaan Mojopahit melalui penyelenggaraan event– event seperti kirab budaya kita pada hari ini, dan juga Mojongremo – Mojokerto Menari yang merupakan embrio kecil dari Spirit of Mojopahit", jelasnya lanjut.

Pada kesempatan ini, Ning Ita menyampaikan, bahwa ia tetap terus pada komitmennya untuk memberi perhatian bagi semua program pengembangan seni budaya di Kota Mojokerto.
Terkait itu, Ning Ita mengajak semua pihak, baik para budayawan, seniman dan para ahli pengkaji seni budaya pada perguruan tinggi untuk saling bersinergi serta bekerja-sama dalam mengembangkan seni budaya Mojokerto ke arah produktif dan fungsional.

"Kepada seluruh masyarakat Kota Mojokerto, marilah kita guyub, rukun, berkolaborasi dan berkontribusi untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya demi kota kita tercinta, kerukunan dan persatuan merupakan modal utama dalam kesinambungan pelaksanaan pembangunan", pungkas Ning Ita.

Wali Kota – Wakil Wali Kota Mojokerto didampingi Sekdakot Mojokerto beserta pejabat Forkopimda Kota Mojokerto ketika berswafoto, Kamis 27 Juni 2019, di depan Kantor Wali Kota Mojokerto, jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto.


Sebagaimana dikatahui, Mojongremo 2019 atau Mojokerto Menari 201 menjadi salah satu bagian dari Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit. Kegiatan yang dilaksanakan tepat pada pukul 10.01 WIB ini digebyar di depan Kantor Wali kota Mojokerto dan diikuti oleh Ning Ita beserta para tamu undangan juga para penari dari berbagai sanggar tari di Kota Mojokerto. 

Sedangkan peserta Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit itu sendiri diberangkatkan oleh Wakil Wali kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria dari Rumah Dinas Wali kota Mojokerto di jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto.

Dari jalan Hayam Wuruk para peserta bergerak melewati Jl. Letkol Sumarjo – Klenteng Hok Sian Kiong – Pasar Tanjung Anyar – finish di depan Kantor Wali kota Mojokerto, Jl. Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto.

Cucuk Lampah yang terdiri dari sebarisan "Mbok Ireng" bersenjatakan Sodo Lanang dan Tumbak Sewu yang bertugas untuk membersihkan segala kejahatan, menyingkirkan segala bentuk kejahatan angkara murka, menjadi pembuka peserta Kirab Banjaran Mojobangkit.

Ning Ita serta para tamu undangan dan masyarakat Kota Mojokerto pada kesempatan ini juga menyaksikan berbagai kesenian tradisional. Diawali penampilan penari Bedoyo Gayatri Raja Patmi, Tari Pasar Tanjung Anyar, Barongsai, Reog Manggolo Mertoyo dan jaranan.

Kendaraan hias dari berbagai instansi pemerintah dan swasta juga turut serta dalam barisan peserta kirab. Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit ditutup dengan pembacaan Ikrar Mojokbangkit yang dipimpin oleh Ning Ita. *(na/kha/Hms/HB)*