Baca Juga
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat jumpa pers di Gedung Negara Grahadi jalan Gubernur Suryo – Surabaya.
Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta, tidak perlu ada polemik dalam penanganan wabah virus corona atau Corona Virus Disease – 2019 (Covid–19). Ia pun meminta, seluruh petugas agar mengusung niat ijtihad (usaha yang sungguh-sungguh) dalam bertugas.
"Mungkin ada yang nggak menyangka saya koordinasi dengan tim gugus tugas terutama dari Pemprov Jatim", ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat jumpa pers di Gedung Negara Grahadi jalan Gubernur Suryo – Surabaya, Sabtu (02/05/2020) malam.
"Sampai tadi (kemarin) malam, kita hingga setengah dua belas melakukan koordinasi dan saya sampaikan niatkan ini ijtihad. Ijtihad adalah bekerja keras dan bersungguh-sungguh. Itu bahasa saya kepada tim dari Pemprov", tambahnya.
Gubernur Khofifah sempat mengutip kata bijak dari Imam Ghozali ulama sekaligus ahli pikir juga ahli filsafat, bahwa salah-satu tugas pemimpin tingkatan apapun adalah untuk melindungi nyawa dan jiwa rakyatnya.
"Ini tugas kita semua. Jadi, atas dasar kewajiban kita melindungi nyawa dan jiwa rakyat yang ada dalam lingkup kepemimpinan kami semua. Jadi, niatkan ini ijtihad, bekerja keras dan sungguh-sungguh. Itu bahasa saya kepada tim Pemprov. Ini tugas kita semua. Jadi, atas dasar kewajiban, kita lindungi nyawa dan jiwa rakyat", tuturnya.
Khofifah juga sempat menceritakan tentang dr. Joni Wahyuadi selaku Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur yang sempat bernegosiasi dengan pemilik hotel di depan dirinya terkait penanganan kasus Corona yang menimpa para pekerja pabrik rokok PT. HM Sampoerna Tbk. Kali Rungkut – Surabaya.
"Di depan saya dr. Joni negosiasi dengan pemilik hotel di mana karyawan itu dilakukan observasi karena terkonfirmasi positif. Agak keberatan hotel yang bersangkutan", ungkap Khofifah.
Terkait itu, Gubernur Khofifah menegaskan, bahwa pihaknya bersama tim terus melakukan upaya-upaya penanganan maupun pencegahan penyebaran Covid–19.
"Sampai besok pagi kita siapkan rumah sakit untuk rujukan dan seterusnya, betapa kita masuk koordinasi sangat teknis, sifatnya tidak melihat dia dari level dari mana, karena kewajiban kita memberikan perlindungan atas nyawa dan jiwa masyarakat", tegasnya.
Ditandaskannya, bahwa ada satu etos kerja yang ingin dibangunnya, yakni bukan semata-mata karena tugas pokok dan fungsinya, tapi ada tanggung-jawab ukhrowiyah. "Saya mohon kita tidak berpolemik, karena yang kita lakukan bagaimana mencarikan jalan solusinya", tandasnya, penuh harap. *(DI/HB)*