Sabtu, 27 Juni 2020

Positif Covid-19 Jatim Tertinggi, Pemprov Terjunkan Tim Gabungan Covid-19 Hunter

Baca Juga

Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) telah menyiapkan sejumlah rancangan strategi untuk menekan laju penyebaran virus corona atau Corona Virus Disease –2019 (Covid-19). Salah-satunya, dengan membentuk Tim Gabungan  Forkopimda Jawa Timur dan Gugus tugas Surabaya Raya.

"Untuk menekan jumlah positif Covid-19, salah-satunya dengan dibentuk tim Gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus Tugas Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik yang saat ini menjadi wilayah penyebaran virus corona tertinggi di Jatim. Pembentukan tim tersebut bertujuan untuk lebih mengintensifkan koordinasi dalam sinergi, kolaborasi dan evaluasi", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Sabtu 27 Juni 2020.

Rancangan strategi berikutnya, Pemprov Jatim akan terus memasifkan tes rapid, pelacakan, isolasi dan penyembuhan pasien positif Covid–19. Upaya tersebut dilakukan melalui penerjunan Tim Gabungan Covid–19 Hunter Dinas Kesehatan lokal. Tim akan lebih dikhususkan di kluster utama Surabaya Raya untuk melakukan uji Covid–19 dan isolasi

Tim Gabungan Covid–19 Hunter juga ditugaskan melakukan pelacakan terhadap minimal 20 orang per-kasus positif serta menyediakan ruang isolasi yang lebih besar supaya pasien menjadi nyaman. Dengan demikian, keberadaan RS Darurat bisa dioptimalkan.

Khofifah menegaskan, beban RS harus segera dievaluasi dan relaksasi tenaga kesehatan perlu diterapkan. Jika tidak dilaksanakan, maka akan berdampak pada menurunnya kualitas, sehingga menyebabkan meningkatnya  kematian.

"Pasien ringan harus benar-benar dipisahkan. Terapi harus selalu update dengan para pakar", tegas Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan, saat ini kapasitas mesin PCR di Jatim dapat melakukan tes 2.250 per-hari. Artinya, uji Covid–19 bisa mencapai 13.500 spesimen dalam sepekan. Dijelaskannya pula, pihaknya juga berencana memperbanyak mesin PCR, sehingga dapat memaksimalkan uji Covid–19 di pekan mendatang.

Tentang prakondisi memasuki era new normal, Gubernur Khofifah akan melakukan koordinasi ulang dengan Tim Gugus Tugas Covid–19 Provinsi dan tiga daerah Surabaya Raya. Mereka akan diminta mempertimbangkan agar menutup sementara aktivitas di level krusial, seperti bioskop, studio atau taman hiburan dalam ruangan dan melakukan pengawasan ketat.

"Di samping itu, juga membuat zonasi tiap kecamatan berdasarkan 15 indikator epidemilogi dan tidak bisa asal membuka aktivitas", jelas gubernur perempuan pertama di Provinsi Jawa Timur ini.

Gubernur Khofifah mengungkapkan, pihaknya juga akan melibatkan ulama, tokoh agama dan masyarakat, para pelaku usaha serta elemen strategis lainnya untuk meluaskan  sosialisasi. Utamanya sosialisasi terkait pemakaian masker, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir.

Diungkapkannya pula, bahwa dukungan dan insentif juga perlu disediakan untuk industri masker maupun media. Hal ini penting, agar masyarakat terbiasa menggunakan alat tersebut. "Riset membuktikan, penggunaan masker kain oleh 60 persen populasi akan menurunkan kurva Rate of Transmission (RT)", ungkap Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah menandaskan, pihaknya akan terus berupaya melakukan intervensi  dampak sosial ekonomi akibat Covid–19. Terkait itu, Gubernur Khofifah berharap adanya bantuan dan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat. "Karenanya, bantuan dan support dari Pemerintah Pusat masih sangat kami butuhkan", tandasnya penuh harap. *(DI/HB)*