Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Data terbaru informasi Covid-19 yang dipaparkan pemerintah menunjukkan masih terjadinya penularan virus corona atau Corona Virus Disease – 2019 (Covid–19). Hingga Jum'at (26/06/2020) ini, laju penularan virus corona membuat jumlah kasus Covid–19 di Indonesia terus bertambah.

Data pemerintah yang masuk hingga Jum'at (26/06/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan, ada 1.240 kasus Covid–19 baru dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus tersebut membuat jumlah total kasus Covid–19 di Indonesia menjadi 51.427 kasus, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo pada 02 Maret 2020 silam.

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Covid–19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Jum'at (26/06/2020) sore menerangkan, bahwa penambahan jumlah kasus Covid–19 ada sebanyak 1.240 kasus. Penambahan jumlah kasus Covid–19 itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 22.819 spesimen dalam sehari.

"Didapatkan hasil konfirmasi positif sebanyak 1.240, sehingga totalnya menjadi 51.427 orang", terang Yurianto.

Total spesimen yang telah diperiksa, ada 731.781 spesimen dari 439.907 orang. Artinya, satu orang bisa diambil sampel spesimennya lebih dari satu kali.

Sementara itu, berdasarkan sebaran kasus Covid–19 baru, diketahui ada 5 (lima) provinsi dengan penambahan tertinggi. Mengejutkannya, angka kasus Covid–19 Jawa Timur (Jatim) melampaui angka kasus Covid–19 DKI Jakarta. Per-hari ini, kasus terinfeksi Covid-19 Jatim menduduki peringkat pertama secara nasional.

Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid–19 Jawa Timur, angka kasus terinfeksi covid–19 di Jawa Timur per Jum'at malam ini, ada 10.886 kasus. Angka kasus di Jawa Timur tersebut melampaui jumlah kasus terinfeksi Covid–19 DKI Jakarta sebanyak 10.796 kasus (berdasarkan rilis Gugus Tugas Pusat).

Hari ini, ada penambahan kasus Covid–19 baru sebanyak 363 kasus yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid–19 Jawa Timur. Sedangkan penambahan kasus Covid–19 baru di DKI Jakarta ada sebanyak 205 kasus.

Atas kondisi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, bahwa penambahan kasus Covid–19 di Jawa Timur tersebut disebabkan oleh beberapa sebab.

Yang pertama adalah karena masih terus digelarnya tes massal Covid–19 di Jawa Timur. Kemudian, tes massal dilakukan di banyak daerah di Jawa Timur, hingga di instansi terkecil dari satu daerah. Bahkan test massal tersebut dilakukan dengan menggerakkan dinas kesehatan yang ada di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Testing kita massif sekali. Rapid test Jatim sudah tembus 465.149. Swab test yang kita lakukan dengan metode PCR juga sudah tinggi sekali, yaitu sudah lebih dari 53.503. Minggu ini, bahkan sudah mencapai sekitar 14.000. Maka semakin banyak testing yang dilakukan tentu makin banyak muncul kasus pertambahan baru", ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan, Jum'at (26/06/2020) malam.

Gubernur Khofifah menegaskan, yang juga perlu harus dilihat adalah tingkat kesembuhan pasien Covid–19 di  Jawa Timur yang saat ini sudah mencapai 33,24 persen. Angka kesembuhan pasien Covid–19 di Jawa Timur ini terus naik dan update hari ini merupakan tingkat recovery rate tertinggi selama pandemi Covid–19 di Jawa Timur.

“Angka kesembuhan Jatim juga terus naik. Per hari ini recovery rate Jatim ada di angka 33,24 persen. Total angka kasus sembuh Jatim ada sebanyak 3.619. Secara persentatif, kesembuhan Jatim ini tertinggi kita selama pandemi", tegas Khofifah.

Sementara itu, dalam Rakor Penanganan Covid–19 bersama Mendagri Tito Karnavian dan Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan, bahwa sampai saat ini, kasus Covid–19 terbanyak di Jawa Timur Jatim ada di Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo.

Dipaparkannya pula, bahwa sebaran kasus Covid–19 di Surabaya Raya ada sebanyak 66,9 persen. Dari persenstase tersebut, sebanyak 48,9 persen disumbang oleh Kota Surabaya.

Selain itu, per hari ini, attack rate di Kota Surabaya adalah 191 orang per 100.000 penduduk. Sedangkan attack rate Jawa Timut adalah 26,3. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan attack rate secara nasional setinggi 18,6.

Terkait permintaan Presiden RI Joko Widodo supaya kasus Covid–19 Jawa Timur bisa turun dalam kurun waktu 2 (dua) minggu, Gubernur Jarim Khofifah Indar Parawansa mengaku, bahwa pihaknya sudah menyusun plan of action. Ditandaskannya, bahwa dalam waktu dekat hal itu akan dimatangkan bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya.

“Kami sedang brickdown dari enam arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan kemarin. Dan sekarang sedang kami matangkan. Dan semalam kami ssudah koordinasikan bersama pangdam dan kapolda dari rencana aksi yang akan kami lakukan dalam rangka mengendalikan Covid–19 supaya lebih signifikan", tandasmya. *(Ys/HB)*