Minggu, 12 Juli 2020

OTG Positif Bertambah 14, Jubir Covid-19 Kota Mojokerto Himbau Masyarakat Bersinergi

Baca Juga

Jubir Gugus Tugas Gaguk Tri Prasetyo 


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Jumlah kasus terkonfirmasi positif berasal dari Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kota Mojokerto, terus bertambah setiap harinya. Hari ini, Minggu 12 Juli 2020, tim Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis data terbaru pasien yang terpapar virus korona sebanyak 14 orang. Data tersebut, disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Gaguk Tri Prasetyo langsung dari Posko Covid-19 Kota Mojokerto.

Jubir Gugus Tugas Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, selama ini jumlah pasien terkonfirmasi di Kota Mojokerto hampir 90 persen didominasi oleh OTG. Dikatakannya juga, meningkatnya jumlah status dari orang tanpa gejala menjadi pasien terkonfirmasi positif, harus disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan, utamanya bagi OTG.

"Karena orang tanpa gejala (OTG) ini tidak ada keluhan dan merasa sehat, padahal dia sangat beresiko menularkan Covid-19 ke orang lain. OTG adalah orang yang kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif. Maka, meski tanpa gejala harus isolasi mandiri dan tes rapid serta swab", kata Jubir Gugus Tugas Gaguk Tri Prasetyo yang juga menjabat Pelaksana-tugas (Plt.) Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.


Ia berharap, masyarakat yang memiliki riwayat kontak erat atau pernah berinteraksi dengan orang yang positif Covid-19 agar bersedia di lakukan tes rapid dan serta swab serta melakukan isolasi mandiri meskipun tidak merasa sakit.

"Dan, diharapkan tentunya mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Karena mereka sangat beresiko menularkan ke orang lain. Dan, masyarakat jangan mendiskriminasi OTG, tetapi bantu mereka selama isolasi mandiri serta bantu mereka agar taat protokol kesehatan, ikut awasi mereka dan dukung mereka secara psikologis agar segera sehat kembali", harapnya.

Gaguk menegaskan, terkait penanganan kasus Covid-19 di Kota Mojokerto, sangat dibutuhkan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat, terlebih soal informasi.

"Sinergi yang kami maksud adalah menyampaikan informasi atau segera melapor jika ada keluarganya yang habis berpergian ke luar kota tapi tidak menjalani rapid test. Selain itu, rapid test secara door to door yang dijalankan oleh pemerintah daerah, harus mendapatkan dukungan dan kerjasama dari masyarakat. Laporkan kepada tim Gugus Tugas yang ada di kelurahan atau petugas kesehatan yang ada di Puskesmas jika ada riwayat keluarga yang sakit atau pun meninggal dengan gejala yg mengarah pada Covid-19", tegas Gaguk.


Ditandaskannya, bahwa dalam masa transisi menghadapi tatanan kehidupan baru seperti saat ini, masyarakat harus lebih mawas diri dalam menghadapi situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Ditandakannya pula, hingga saat ini pihaknya masih banyak menjumpai pelanggaran terkait penerapan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

"Kita pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendirian dalam melawan virus corona ini, tapi kita butuh peran aktif dan partisipasi dari seluruh komponen  masyarakat. Dengan saling bersinergi, kami yakin penyebaran virus ini bisa kita minimalisir sejak dini. Untuk itu, kami mengajak seluruh masyarakat ayo bersama-sama bersinergi, peduli dalam memutus mata rantai penyebaran virus. Dengan tidak menutupi riwayat perjalanan, dengan tidak menolak rapid test serta swab ataupun dengan melaporkan riwayat asli jika ada keluarga yang meninggal", tandasnya.

Sementara itu, data kasus Covid-19 di Kota Mojokerto pada Sabtu 11 Juli 2020 menyebutkan, jumlah Orang Dalam Resiko (ODR) bertambah menjadi 5.853 orang, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 751 orang, jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) ada 162 orang dan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 21 orang.

Selanjutnya, jumlah PDP yang meninggal hingga saat ini ada 10 orang. Sedangkan jumlah kasus pasien terkonfirmasi, bertambah menjadi 133 kasus. Yang mana, 21 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 5 orang meninggal dan 107 masih dirawat. *(Ry/HB)*