Jumat, 28 Agustus 2020

Wisata Gunung Bromo Dibuka, Gubernur Khofifah Ingatkan Wisatawan Supaya Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Baca Juga

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama rombongan saat mengunjungi kawasan wisata Gunung Bromo sebelum masa pandemi Covid-19, Sabtu 15 Februari 2020.


Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Wisata ke Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru mulai dibuka kembali hari ini, Jum'at 28 Agustus 2020. Para wisatawan yang akan berwisata di kawasan tersebut, harus mendaftar dulu melalui situs: bookingbromo.bromotenggersemeru.org.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan, wisatawan yang datang ke kawasan wisata Gunung Bromo, Tengger dan Gunung Semeru supaya tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Wisatawan wajib mematuhi protokol kesehatan", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jum'at 28 Agustus 2020.

Dijelaskannya, pembukaan kembali kawasan wisata ini setelah melalui diskusi virtual dengan pemerintah pusat dan kesepakatan 4 (empat) kepala daerah. Yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan serta Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS).

Dijelaskannya pula, bahwa hanya wisatawan yang sudah mendaftar melalui situs tersebut yang boleh masuk. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hanya membuka 20 persen dari kuota wisatawan di masa normal atau hanya 739  wisatawan per hari. Dari jumlah tersebut, dibagi menjadi 5 (lima) titik masuk.

Wisatawan yang akan masuk dari titik penanjakan dibatasi 178 wisatawan per-hari. Sementara dari Bukit Cinta dibatasasi 28 wisatawan saja per-hari, sedangkan dari bukit Kedaluh dibatasi 86 wisatawan per-hari. Adapun wisatawan yang akan masuk dari kawasan Savana Teletubbies, maksimal 347 orang per-hari dan dari kawasan Mentigen 100 wisatawan per-hari.

Gubernur Khofifah menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh Suku Tengger terkait titik-titik lokasi pemeriksaan sebelum para wisatawan masuk. Jika wisatawan masuk dari Probolinggo, maka di kawasan Ngadisari akan ada tim yang mengecek dan memonitor ke mana saja wisatawan itu singgah, termasuk destinasi wisata dan penginapan yang dituju.

Ditandaskannya, bahwa umur wisatawan juga dibatasi, yakni 14 tahun hingga 60 tahun. Selain itu, selama berwisata, para wisawatan juga harus mematuhi protokol kesehatan. Di antaranya bermasker, bersarung-tangan, menjalani pemeriksaan suhu tubuh, menjaga jarak dengan lainnya serta tidak berkerumun. *(DI/HB)*