Senin, 05 Oktober 2020

Gubernur Khofifah: Rate Of Transportation Covid-19 Di Jatim Dibawah 1

Baca Juga


Gunernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Kota BLITAR (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, virus Corona atau Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19) di Jatim saat ini sudah terkendali. Dikatakannya pula, rate of transportation atau laju penyebaran Covid-19 di Jatim saat ini sudah di bawah 1, yaitu di angka 0,8.

"Rate of transmission covid-19 Jatim saat ini sudah di bawah 1 dan sudah bertahan selama 14 hari. Dengan kondisi ini, bisa dikatakan bahwa Covid-19 Jawa Timur saat ini telah terkendali", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menjadi narasumber dalam penyerahan bantuan di Balai Kota Blitar, Minggu 04 Oktober 2020.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah memaparkan,  saat ini okupansi dari tempat rawat pasien Covid-19 di Jawa Timur adalah 39 persen. Jika menganut standar WHO, angka okupansi ini tergolong rendah.

Gubernur Khofifah mengingatkan, meski saat ini ruang rawat di rumah-sakit rumah-sakit rujukan sedang longgar, masyarakat harus terus menerapkan protokol kesehatan.
Ditegaskannya, bahwa pangkal dari penanganan Covid-19 ini adalah penambahan kasus terkonfirmasi. Jika penambahan kasus terus terjadi, maka potensi bed yang terisi juga akan tinggi.

Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa penelitian tentang Covid-19 baru saja ditelaah oleh Satuan Gugas Covid-19 Jatim. Dijelaskannya juga, bahwa penemuan peneliti mendapati bahwa covid-19 tidak hanya berdampak pada pernafasan.

"Dampak Covid-19 saat ini sudah bisa sampai ke penggumpalan darah. Kalau sudah begini, bisa menyebabkan 'pengakut' yang macam-macam. Maka yang sehat jangan sampai tertular, tolong jaga protokol kesehatannya", jelas Gunernur Khofifah.

Untuk itu, bagi masyarakat yang sudah memiliki gejala sakit supaya segera melakukan pemeriksaan dan menjalani tes. Ditandaskannya, bahwa semakin cepat tes dilakukan, maka tracing juga bisa dilakukan cepat.

Begitu juga tentang treatmen, menurut Khofifah, juga bisa diberikan dengan cepat dan tepat. Pasalnya, kebanyakan pasien Covid-19 yang meninggal dunia diakibatkan karena keterlambatan memberikan penanganan medis.

"(Kota) Blitar sudah tidak ada kasus aktif Covid-19. Jika bisa dijaga, maka Kota Blitar sedikit lagi bisa berubah menjadi zona hijau", tandas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Ditandaskannya pula, bahwa Covid-19 sudah menjadi pandemi lebih dari enam bulan. Maka, sudah bukan waktunya menganggap bahwa Covid-19 adalah konspirasi. Sebab, pandemi Covid-19 ini terjadi di lebih dari 215 negara. *(DI/HB)*