Jumat, 12 Februari 2021

Silaturahmi Forkopimda Dengan Tokoh Lintas Agama, Pemkot Mojokerto Gelar Wayang Potehi Dan Lawak Sri Mulat

Baca Juga


Salah-satu suasana pertunjukan Lawak Sri Mulat dan pagelaran Wayang Potehi dalam rangka Silahturahmi Forkopimda bersama Tokoh Lintas Agama Kota Mojokerto bersamaan perayaan Imlek 2572 di Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat Jl. Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Kamis (11/02/2021) malam.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui dinas terkait menggelar pertunjukan 'Wayang Potehi' dalam acara Silahturahmi Forkopimda bersama Tokoh Lintas Agama Kota Mojokerto bersamaan 
perayaan imlek 2572, Kamis (11/02/2021) malam, di pendopo Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto Jl. Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto.

Kesenian tradisional asal negeri Tiongkok yang dimainkan oleh dalang ki Doni Mariono yang juga diiringi alunan musik tradisional itu berjudul Laksmana Cheng Hoo. Selain pagelaran kesenian tradisional Wayang Potehi, dalam acara tersebut juga digelar pertunjukan Lawak Srimulat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menuturkan, bahwa Wayang Potehi menunjukkan adanya bukti kehidupan atau budaya masyarakat Cina yang dimasukkan ke dalam budaya masyarakat Jawa di abad ke-11.

"Kalau dulu, mungkin pertunjukan Wayang Potehi menggunakan bahasa Cina. Namun, seiring dengan perkembangan akulturasi budaya, wayang potehi sudah mulai dimainkan dengan bahasa Indonesia", tutur Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Kamis (11/02/2021) malam, usai acara tersebut. 

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning ita" ini mengungkapkan, bahwa salah-satu bukti  sejarah Cina masuk di Kota Mojokerto, di antaranys adalah adanya kelenteng Hok Sian Kiong yang berdiri pads abad 11 silam.

"Akulturasi budaya ini menjadi satu keragaman budaya, corak masyarakat, dan sosial kesenian beragam di Kota Mojokerto. Semuanya (keragaman agama) bisa hidup penuh dengan harmoni dan toleransi yang sangat tinggi", ungkap Ning. *(DI/HB)*