Rabu, 24 Maret 2021

Peringati Hari TBC Sedunia 2021, Wali Kota Mojokerto Ajak Perangi TB

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (kiri-depan) saat ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai tanda dimulainya acara peringatan Hari TBC Sedunia, Rabu 24 Maret 2021, di Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak semua elemen masyarakat bersama-sama pemerintah memerangi penyakit Tuberculosis (TBC). Ajakan orang nomor satu di lingkup dalam rangkaian peringatan Hari TBC Sedunia di Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari, Rabu (24/03/2021) Kota (Pemkot) Mojokerto itu disampaikan dalam rangkaian peringatan Hari TBC Sedunia di Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari, Rabu (24/03/2021).

Peringatan Hari TBC Sedunia atau Wold TB Day yang diperingati setiap 24 Maret itu sendiri merupakan salah-satu upaya pemerintah menyadarkan masyarakat mengenai bahaya penyakit TBC.

“Rangkaian kegiatan Hari TB Sedunia yang paling substantif adalah menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana TB itu. Hal Ini agar masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait TB. Sehingga penularan TB bisa kita cegah sedini mungkin, yang utama diri sendiri dan keluarga", kata Wali Kota Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memberi sambutan dalam rangkaian peringatan Hari TBC Sedunia di Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari, Rabu (24/03/2021)

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini menerangkan, bahwa sesuai dengan tema Hari TB Sedunia di level global ‘The Clock is Ticking’, maka tema Nasional yang diambil dari Hari TBC Sedunia adalah ‘Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa dari TB’ memiliki makna yang cukup mendasar.

“Tema ini didukung oleh berbagai data. Yang perlu diketahui oleh masyarakat semua, bagaimana TB ini memang menjadi PR kita bersama untuk kita cegah, untuk kita perangi, agar penularannya bisa kita kendalikan", terang Ning Ita.

Dijelaskannya, di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, salah-satu prioritasnya adalah pembangunan SDM berkualitas.

"Salah satu sektor yang harus terbangun adalah bidang kesehatan yang dikuatkan. Sektor lainnya tertopang karena kekuatan bidang kesehatan", jelas Ning Ita.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam salah-satu suasana peringatan Hari TBC Sedunia di Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari, Rabu 24 Maret 2021.


Ning Ita menegaskan, bahwa salah satu yang diutamakan dalam RPJMN adalah pencegahan penyakit yang menimbulkan biaya tinggi, salah-satuanya adalah TBC.

“Maka inilah kenapa menjadi dasar bagi kita semuanya, baik seluruh stakeholder, swasta dan masyarakat, bersama-sama terlibat secara aktif, berpartisipasi dan bertanggungjawab secara langsung dalam rangka pencegahan penyakit TB", tegasnya.

Lebih jauh Ning Ita memaparkan, sesuai arahan Presiden Jokowi, gerakan bersama menuju eliminasi TB 2030 di Jawa Barat, maka peringatan Hari TB Sedunia ini adalah salah-satu implementasinya.

“Percuma apabila masyarakat tidak sehat, karena ketidak sehatan masyarakat ini lah yang bisa mempengaruhi aset-aset lain yang penting, seperti pendidikan, ekonomi maupun sosial", papar Ning Ita mengutip arahan Presiden RI Joko Widodo.

Dipaparkannya pula, bahwa sesuai dengan data yang ada, Indonesia masuk dalam delapan negara penyumbang dua pertiga kasus TB di seluruh dunia.

“Ini bukan prestasi yang menggembirakan, tetapi menjadi PR bagi kita bersama, bagaimana menurunkan angka TB di Indonesia termasuk di Kota Mojokerto", paparnya pula.l

Ning Ita menguraikan, bahwa Indonesia menempati posisi kedua setelah India, dengan kasus TB sebanyak 845 ribu serta kematian sebanyak 98 ribu atau setara dengan 11 kematian per jam kasus TB di Indonesia.

“Ini sungguh sangat mengenaskan. Apalagi, kasus TB tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi juga menyerang anak-anak kita. Data WHO 2020 menyebutkan, ada 1,12 juta anak di dunia telah terinfeksi TB", urai Ning Ita.

"Sedangkan di Indonesia, 8,2 persen kasus TB menyerang anak-anak usia 15 tahun kebawah. Setara dengan 70 ribu kasus per tahun. Luar Biasa, tentu tanggung-jawab kita bagaimana angka ini kita turunkan. Bagaimana penyelesaian TB ini? Ini menjadi tanggung-jawab kita bersama yang kita sinergikan dan kita kuatkan", lanjutnya.

“Kita ingin kedepan, generasi yang berkualitas, kita bentengi anak-anak kita calon generasi penerus bangsa dari keterpaparan TB, agar memiliki tingkat kesehatan yang baik", tambahnya.

Tentang peringatan Hari TB Sedunia tahun ini diperingati di Kelurahan Kedundung, menurut Ning Ita, lantaran di kelurahan ini angka kasus TB terbesar dibanding kelurahan lainnya.

Mohon jadi atensi, puskemas, rumah sakit dan seluruh masyarakat, kita harus menaruh perhatian yang lebih tinggi khusus untuk Kedundung. Upayakan prioritas, untuk peningkatan kesehatan maupun intervensi penurunan kasus TB di kelurahan ini", pesannya.

Ning Ita menegaskan, saat ini pandemi Covid-19 masih sedang berlangsung. Untuk itu, semua pihak supaya tidak mengabaikan 5 M. “Tingkatkan kewaspadaan terhadap berbagai jenis penyakit penyerta yang bisa memperparah kasus pasien yang terpapar covid, termasuk TB,  jangan abaikan 5 M, hingga M yang keenam, yakni melakukan vaksinasi", tegasnya.

Sementara itu, dalam laporannya, Pelaksana-tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Pemkot Mojokerto, drg. Maria Poeriani Soekowardani, MSi. melaporkan, bahwa peringatan hari TB Sedunia di Kota Mojokerto tahun ini merupakan kolaborasi dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB dengan RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo yang meliputi beberapa kegiatan.

Antara lain talkshow di Maja FM tentang penanganan TBC oleh dokter spesialis paru pada RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo, penyuluhan tentang tantangan pencegahan dan pemberantasan TBC di era pandemi Covid-19  serta screening TB.

“Screening TB di daerah kantong TB sebanyak 120 sasaran, Posyandu Balita 3020 sasaran, Posyandu Lansia 2401 sasaran dan di LP 800 sasaran", lapormya. *(Hms-Kom/HB)*