Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Hariadi dan Kabag Kesra Setda Kota Mojokerto Choirul Anwar saat memberi keterangan pers kepada beberapa wartawan, Senin (07/06/2021), usai memberikan layanan 'home care' berupa fisioterapi.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia (Lansia) dan menyongsong Hari Jadi Kota Mojokerto ke 103, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersinergi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto untuk meningkatkan kesehatan penduduk Lansia di Kota Mojokerto.
Kali ini, kegiatan upaya peningkatan kesehatan bagi para Lansia itu dilakukan Pemkot dan Baznas Kota Mojokerto dengan memberikan layanan 'home care' berupa fisioterapi.
Program tersebut diluncurkan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dengan didampingi Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Hariadi dan Kabag Kesra Setda Kota Mojokerto Choirul Anwar pada Senin 07 Juni 2021.
Usai mengunjungi Sumik di rumahnya yang berada di Jl. Tropodo Kelurahan Meri Kecamatan Kranggan, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menerangkan, bahwa Baznas selalu bekerja-sama dengan Pemkot Mojokerto untuk program-program pelayanan kepada masyarakat dan capaian-capaian indikator di bidang sosial.
“Salah satunya dalam peningkatan kualitas hidup lansia dan para disabilitas, ada beberapa program yang dimiliki oleh Baznas terkhusus hari ini launching terkait layanan home care bagi para lansia karena Baznas miliki relawan yang bergerak di kegiatan tersebut", terang Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

Salah-satu suasana saat Pemkot dan Baznas Kota Mojokerto memberikan layanan 'home care' berupa fisioterapi, Senin (07/06/2021).
“Baznas memiliki kompetensi di bidang terapi. Jadi, ini sangat mendukung dalam capaian program Pemkot Mojokerto, khususnya dibidang sosial yang berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup manusia baik bagi disabilitas maupun Lansia. Kita ingin kelompok lansia dan disabilitas ini juga tidak menggantungkan hidupnya tetapi mereka memiliki kemandirian", lanjut wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.
Lebih lanjut, Ning Ita menjelaskan, bahwa salah-satu upaya untuk meningkatkan kemandirian itu adalah dengan meningkatkan derajat kesehatannya. Ditegaskannya pula, bahwa dengan kualitas kesehatan yang optimal, mereka tidak lagi menggantungkan diri terkait kebutuhan hidup dan kegiatan kesehari-hariannya kepada anggota keluarga ataupun masyarakat.
Orang nomor satu dilingkungan Pemkot Mojokerto ini menandaskan, bahwa peningkatan derajat kesehatan bagi lansia ini adalah salah satu dari penterjemahan misi pertama kepala daerah yang tertuang dalam RPJMD yaitu untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Karena dalam IPM tiga kompositnya adalah Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli dan layanan home care ini adalah termasuk bagian dari pendukung komposit indeks Kesehatan tersebut", tandasnya.
Dijelaskan oleh Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Haeiadi, bahwa cara untuk mendapatkan layanan home care fisioterapi ini sangat mudah. Layanan ini diberikan bagi warga Kota Mojokerto yang masuk kategori lansia dan tergolong tidak mampu.
“Setelah kader kita mintai informasi dan diketahui lurahnya tahu tim fisioterapi akan turun syaratnya KTP, KK, dan SKTM dari kelurahan, jadi sangat mudah, itu quick respon kami langsung datang", jelasnya.
Ia menambahkan layanan home care ini akan dilakukan seminggu sekali sesuai dengan permintaan yang disampaikan oleh kader.
Dwi menegaskan, bahwa layanan home care fisioterapi ini merupakan komitmen pengurus baru Baznas Kota Mojokerto untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat terutama keluarga miskin tidak mampu.
“Rencananya kami menurunkan adalah sebanyak mungkin relawan kesehatan fisioterapi ini, karena ini adalah bentuk kerja sosial kita melihat kemanusiaan bukan mengejar keuntungan", pungkasnya. *(AI/Hms-Kominfo/HB)*