Rabu, 23 Juni 2021

Setelah Ketua RT/RW, Ning Ita Beri Jamsostek Ribuan Tenaga Keagamaan

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto saat menyerahkan jaminan BPJS Ketenaga-kerjaan secara simbolis kepada 1.876 tenaga keagamaan yang ada di Kota Mojokerto, Selasa 23 Juni 2021.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memperluas cakupan perlindungan sosial bagi warganya melalui berbagai kebijakan. Yang mana, setelah tahun 2020 lalu memberikan jaminan BPJS Ketenaga-kerjaan kepada 872 Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), tahun ini jaminan serupa juga diberikan kepada 1.876 tenaga keagamaan yang ada di Kota Mojokerto.

Di antaranya, guru TPQ sebanyak 778 orang, muadzin dan tenaga kebersihan masjid sebanyak 93 orang, takmir mushola sebanyak 284 orang, pemandi jenazah sebanyak 254 orang, penjaga makam sebanyak 65 orang, guru sekolah minggu sebanyak 120 orang dan koster 26 orang.

“Total lebih dari 2600-an yang kami cover dengan jaminan kematian sebagai dana pensiun pada mereka yang telah mencurahkan energi, pikiran dan waktunya secara sukarela membantu Pemerintah Kota Mojokerto. Sebagai bentuk ungkapan terima-kasih kepada mereka, kami bentuk dalam sebuah regulasi yang mulai diterapkan tahun 2020 lalu", kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Selasa (23/06/2021).

Regulasi tersebut dalam bentuk bantuan iuran daerah, yakni iuran kepesertaan jaminan sosial yang didaftarkan dan dibayarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto yang termaktub dalam Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengaturan Jaminan Sosial Daerah dan Peraturan Wali Kota Mojokerto Nomor 94 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Kepatuhan Program Jaminan Sosial Ketenaga-kerjaan.

Wali Kota Mojokerto saat menyerahkan jaminan BPJS Ketenaga-kerjaan secara simbolis kepada 1.876 tenaga keagamaan yang ada di Kota Mojokerto, Selasa 23 Juni 2021.


Melalui kepesertaan BPJS Ketenaga-kerjaan yang diberikan selama ini, Pemerintah Mojokerto masuk nominasi 10 besar pada Paritrana Award 2020. Kota Mojokerto menjadi satu-satunya kabupaten/kota yang mewakili Provinsi Jawa Timur pada penganugerahan penghargaan Jaminan Sosial Ketenaga-kerjaan Paritrana Award 2019 yang diinisiasi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama BPJS Ketenaga-kerjaan.

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "N8ng Ita" ini berharap, jaminan kematian BPJS Ketenaga-kerjaan dimanfaatkan bagi peserta yang memiliki putra putri masih sedang dalam pendidikan.

“Itu fokusnya diutamakan untuk biaya keberlanjutan pendidikan putra-putrinya. Jangan sampai dengan meninggalnya si pencari nafkah ini, pendidikan putra putrinya terputus ditengah jalan. Karena kami ingin sumber daya manusia Kota Mojokerto ke depan memiliki peningkatan kualitas dan angka lamanya sekolah meningkat", cetusnya, penuh harap.

Menurut Ning Ita, ketua RT dan ketua RW serta tenaga keagamaan merupakan ujung tombak yang selama ini bekerja secara sukarela untuk Pemerintah Kota Mojokerto. Mereka memiliki fungsi informatif dan edukatif di lingkungannya.

“Mereka sebagai figure juga berperan menyukseskan program-program Pemkot. Dengan kepemimpinannya, mereka menunjukkan keteladannya dalam kegiatan sehari-hari dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Mereka merupakan tonggak diakar-rumput, karena telah membantu menyosialisasikan program Pemkot", tukasnya. *(Hums-Kominfo/HB)*