Kamis, 09 Desember 2021

Presiden Ri Joko Widodo Minta KPK Kejar Buron Koruptor Dan Sita Asetnya

Baca Juga


Presiden RI Joko Widodo saat menyampaikan sambutan pada acara peringatan Hakordia 2021 di gedung KPK jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan, Kamis 09 Desember 2021.


Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo meminta supaya KPK terus memburu buronan-buronan pelaku tindak pidana korupsi, baik yang saat ini di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri.

Permintaan itu disampaikan, saat Presiden RI Joko Widodo memberi sambutan pada acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 di gedung KPK jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan pada  Kamis 09 Desember 2021.

Selain mendorong KPK, Kepala Negara pun mendorong Kejaksaan Agung supaya semaksimal mungkin menerapkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terhadap pelaku korupsi dan seoptimal mungkin memulihkan kerugian negara.

Kepala Negara menegaskan, saat ini Indonesia sudah memiliki kerja-sama internasional untuk pengembalian aset tindak pidana. Ditegaskannya pula, bahwa saat ini Indonesia sudah ada perjanjian hukum timbal balik dengan sejumlah negara.

"Kita juga sudah memiliki beberapa kerja-sama internasional untuk pengembalian aset tindak pidana. Perjanjian bantuan hukum timbal balik dalam masalah pidana 'Treaty on Mutual Legal Assistance' telah kita sepakati dengan Swiss dan Rusia. Mereka siap membantu penelusuran, membantu pembekuan, membantu penyitaan dan perampasan aset hasil tindak pidana di luar negeri", tegas Presiden RI Joko Widodo.

Terkait itu, Presiden RI Joko Wiidodo meminta agar buron pelaku tindak pidana korupsi terus diburu. Presiden pun meminta supaya aset buron pelaku tindak pidana korupsi yang disembunyikan para mafia terus dikejar.

"Oleh karena itu, buron-buron pelaku korupsi bisa terus dikejar, baik di dalam maupun di luar negeri. Aset yang disembunyikan oleh baik para mafia, mafia pelabuhan, mafia migas, mafia obat, mafia daging, mafia tanah bisa terus dikejar dan pelakunya bisa diadili", ujar Persiden Ri Joko Widodo.

Lebih jauh, Presiden RI Joko Widodo memyampaikan, masyarakat menunggu hasil nyata pemberantasan korupsi. Hasil nyata pemberantasan korupsi itu harus dirasakan langsung oleh rakyat.

"Masyarakat menunggu hasil nyata dari pemberantasan korupsi yang langsung dirasakan oleh rakyat melalui terwujudnya pelayanan publik yang lebih mudah dan terjangkau, pembukaan lapangan kerja baru yang lebih bertambah dan berlimpah serta harga kebutuhan pokok yang lebih murah", kata Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo pun meminta agar pemberantasan korupsi tidak terus-terusan identik dengan penangkapan. Melainkan lebih dari itu, yaitu mengobati akar masalah terjadinya korupsi.

"Pemberantasan korupsi tidak boleh terus-terusan identik dengan penangkapan. Pemberantasan korupsi harus mengobati akar masalah. Pencegahan merupakan langkah yang lebih fundamental. Dan, kalau korupsi berhasil kita cegah maka kepentingan rakyat terselamatkan", ungkap Presiden.

Ditandaskannya, KPK harus bisa memanfaatkan dukungan masyarakan dalam pemberantasan korupsi. Budaya anti korupsi dan membangun kesadaran diri untuk tidak korupsi harus ditanamkan sejak dini.

"Dukungan masyarakat dalam pemberantasan korupsi harus dimanfaatkan, penanaman budaya anti korupsi sejak dini merupakan bagian penting dari pemberantasan korupsi, membangun kesadaran diri adalah kunci mental antikorupsi", tandas Presiden RI Joko Widodo. *(Ys/HB)*