Selasa, 12 April 2022

Pastikan Calon Jama'ah Haji Sehat, Dinkes Pemkot Mojokerto Telah Jalankan Skrining

Baca Juga


Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes P2KB Pemkot Mojokerto dr. Lily Nurlaily - (dok).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Seiring dengan dibukanya kuota haji tahun 1443 Hijjriyah atau tahun 2022 Masehi oleh Pemerintah Arab Saudi, Calon Jamaah Haji (CJH) dari Kota Mojokerto telah menjalankan tahap pemeriksaan kesehatan atau skrining kesehatan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Pemberdayaa Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dr. Lily Nurlaily menerangkan, bahwa pelaksanaan pemeriksaan kesehatan CJH di Kota Mojokerto telah dilaksanakan pada 24–26 Maret 2022 lalu.

"Ada 139 Calon Jamaah Haji dari Kota Mojokerto, yang sudah datang memenuhi undangan dari kami ke Puskesmas setempat itu ada 130 orang atau 93,53%, jadi memang ada 9 orang yang belum datang", terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes P2KB Pemkot Mojokerto dr. Lily Nurlaily, Selasa (12/04/2022).

Ketidak hadiran 9 CJH itu, dijelaskan oleh dr. Lily, bahwa 1 orang masih berada di luar negeri. Sedangkan sisanya yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan karena belum saatnya melakukan vaksinasi meningitis. Yang mana, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ini waktunya harus bersamaan dengan dilakukannya pemberian vaksinasi meningitis bahi CJH.

Dijelaskan pula oleh dr. Lily, bahwa pelaksanaan pemeriksaan terhadap CJH mengacu pada petunjuk teknis (Juknis) yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI. "Pemeriksaannya sendiri itu meliputi pemeriksaan fisik, kemudian juga pemeriksaan penunjang", jelas dr. Lily Nurlaily.

Lily Nurlaily menambahkan, bahwa pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh para CJH adalah dengan pemeriksaan laboratorium.

"Pemeriksaan laboratorium ini mendeteksi apakah CJH ada diabetes jadi kita lakukan pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kolesterol, pemeriksaan fungsi ginjal, ditambah pemeriksaan rontgen. Dan untuk CJH yang usianya lebih dari 40 tahun juga dilakukan pemeriksaan EKG atau rekam jantung", tambah dr. Lily 

Lebih lanjut, dr. Lily Nurlaily menerangkan, bahwa dari CJH yang telah melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, ditemukan adanya 62 orang memiliki risiko tinggi (Risti) dan 77 sisanya adalah non Risti.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap CJH Risti, terdapat bermacam variasi. Dan, yang paling banyak ditemukan adalah permasalahan terkait jantung, yang selanjutnya akan dilakukan rujukan ke RSU. Dari rujukan ke RS,  nantinya akan kita sampaikan untuk kontrol ke puskesmas lag", terangnya.

"Setelah itu, nanti keberangkatan ada di asrama haji juga akan dilakukan pemeriksaan oleh petugas yang ada embarkasi", tandas dr. Lily Nurlaily. *(Na/an/HB)*