Jumat, 06 Mei 2022

Ning Ita Dampingi Warga Kota Mojokerto Penderita Thalasemia Transfusi Darah

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ning Ita bersama suami Supriyadi Karima Saiful saat menemani Khanzania penderita thalasemia berobat di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, Jum'at (06/05/2022) pagi - (zan).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Tangis Khanzania Agustin Az Zahra sontak pecah ketika seorang tenaga kesehatan (Nakes) memasukkan jarum suntik ke dalam lengan kanannya. Sebelum melakukan transfusi darah, sampel darah bocah perempuan berusia 6 (enam) tahun tersebut harus diambil untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) dalam darah merahnya.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang turut mendampingi pun turut mencoba menenangkan Khanzania. Tangisnya seketika mereda ketika jarum suntik perlahan dicabut dari lengannya.

Jum'at (06/05/2022) pagi, menjadi momen spesial bagi gadis kecil beralamat di Balongsari Gang 7 Kecamatan Magersari ini. Kali ini, gadis yang biasa dipanggil Nia itu menjalani rutinitasnya melakukan transfusi darah ditemani Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

"Di antara 50 anak yatim yang kemarin belanja baju lebaran bersama saya, ada salah-satunya bernama Khanza yang ternyata mengidap Thalasemia. Nah, hari ini jadwalnya Khanza untuk transfusi darah", tutur Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Jum'at (06/05/2022) pagi, di lokasi.

Thalasemia adalah penyakit kelainan darah merah akibat faktor genetik. Kadar protein pembentuk hemoglobin darah sangat sedikit atau bahkan tidak terbentuk, sehingga eritrosit mudah pecah.

Pengidap penyakit ini cenderung nampak lemas dan pucat, karena kekurangan sel darah merah (anemia). Tidak butuh waktu lama, hanya butuh beberapa menit, hasil cek darah Nia keluar.

Dokter yang bertugas di ruang IGD RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo hari ini menyatakan, kondisi Khanzania Agustin Az Zahra memenuhi syarat untuk dilakukan transfusi darah.


Khanzania ditangani secara seksama oleh tim dokter RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto saat menjalani transfusi darah, Jum'at (06/05/2022) pagi - (zan).


Sebagai pengidap Thalasemia, Khanza telah rutin melakukan transfusi darah sejak usia satu tahun. Sebelumnya, ia hanya perlu menjalani prosedur tersebut setiap 4 – 5 bulan sekali.

Namun semenjak Khanza memasuki usia 4 (empat) tahun, transfusi darah dilakukan setiap 2 (dua) bulan sekali dan harus terus dilakukan hingga ia dewasa nanti.

Nurma Sugiati sang ibu menuturkan, bahwa sebelum suaminya meninggal, biaya ditanggung BPJS. Namun, kini pembiayaan seluruhnya ditanggung pemerintah, sehingga ia tidak mengeluarkan uang sepeserpun.

"Alhamdulillah, semuanya baik untuk obat maupun transfusinya. Apalagi sekarang Bu Wali semakin perhatian sama anak yatim, dari beli baju lebaran sampai penngobatan. Alhamdulillah..., maturnuwun sanget kangge Ning Ita", ujar perempuan berusia 38 tahun itu.

Ning Ita, yang juga seorang perempuan pun dapat merasakan kesulitan-kesulitan tersebut. Sehingga, dukungan moral maupun materil senantiasa diupayakan untuk meringankan beban warganya.

"Perlu ada kesabaran dan ketelatenan dari pihak keluarga, untuk terus mendampingi agar tumbuh kembang mereka bisa normal dan masih punya harapan untuk menggapai cita-cita seperti anak-anak yang lainnya", ujar Ning Ita.

Karenanya, sebagai pemimpin Kota Mojokerto, Ning Ita berkomitmen untuk memberikan fasilitas kesehatan terbaik bagi masyarakat Kota Mojokerto.

Untuk itu, orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kota Mojokerto tersebut menegaskan, bahwa sangat penting menumbuhkan RSUD dr. Wahidin Husodo sebagi Faskes yang lengkap dan berkinerja baik, agar dapat diandalkan. Ning Ita pun berpesan kepada warga Kota Mojokerto, agar senantiasa menjaga kepedulian kepada sesama.

"Apabila ada kondisi di sekitar yang butuh bantuan/ pertolongan, maka jangan tunda lagi silahkan hubungi (aplikasi) Curhat Ning Ita. Informasikan semua dengan detail agar bisa segera mendapat respon sesuai dengan kewenangan kami", pungkasnya. *(EL/an/HB)*