Baca Juga
Anggota DPRD Kota Mojokerto Sugiyanto saat membuka reses yang digelar di Balai RT 5 RW 1 jalan Muria VI Perumahan Kedundung Indah (KDI) Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, Sabtu 27 Mei 2023.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Melaksanakan agenda Reses ke-2 (dua) Tahun Sidang 2023 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto yang dijadwalkan berlangsung selama 3 (tiga) hari, yakni mulai Jum'at 26 Mei 2023 sampai dengan Minggu 28 Mei 2023, Anggota DPRD Kota Mojokerto Sugiyanto menemui masyarakat yang menjadi konstituennya di Daerah Pemilihan (Dapil) Magersari, Sabtu 27 Mei 2023.
Selain dihadiri masyarakat yang menjadi konstituennya, reses yang digelar Sugiyanto di Balai RT 5 RW 1 jalan Muria VI Perumahan Kedundung Indah (KDI) Kecamatan Magersari Kota Mojokerto ini juga di hadiri Ketua RW I KDI Hariyanto dan Ketua RT 5 RW 1 Yayak Rahmad.
Mengawali sambutannya, Anggota DPRD Kota Mojokerto dari Partai Gerindra tersebut menyampaikan rasa terima-kasihnya kepada masyarakat yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk menghadiri kegiatan reses yang digelarnya kali ini.
Sugiyanto kemudian menerangkan maksud dan tujuan diselenggarakannya pertemuan kali ini yang di antaranya memang bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat, baik itu berupa kritik, saran, masukan, usulan atau pun persoalan yang ada di sekitar lingkungan masyarakat terkait program pembangunan maupun kebijakan pemerintah.
"Jadi, reses ini memang bertujuan menemui masyarakat secara langsung untuk mendengarkan dan menampung aspirasi masyarkat baik itu berupa kritik, saran, masukan, usulan atau pun persoalan yang ada di sekitar lingkungan masyarakat terkait program pembangunan atau pun kebijakan pemerintah", ujar Sugiyanto.
"Dengan reses, diharapkan kita bisa tahu kondisi masyarakat yang sesungguhnya dan apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat terkait program-program pembangunan maupaun kebijakan Pemerintah Kota Mojokerto", lanjut Sugiyanto.
Untuk itu, politisi Partai Gerindra tersebut berharap, di sesi penyampaian aspirasi, masyarakat tidak takut atau sungkan untuk menyampaikan aspirasi masing-masing. Sugianto kemudian membuka sesi penyampaian aspirasi yang bisa disampaikan secara langsung (lisan) maupun tertulis.
Sugiyanto pun memastikan, ia akan segera meneruskan aspirasi masyarakat itu ke iinstansi-instansi pemerintah daerah yang berwenang menanganinya untuk dilakukan kajian dan memasukkan ke perencanaan program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.
Mendapatkan kesempatan menyampaikan aspirasi, Ketua RW I KDI Haryanto menyampaikan, bahwa masyarakat lingkungan RW 1 KDI membutuhkan pembangunan yang belum disentuh Pemerintahan Kota Mojokerto.
“Ada banyak pembangunan kanan kiri peningkatan jalan, tapi di lingkungan kami belum tersentuh sama sekali. Saya harapkan bapak yang duduk di lembaga legislatif di Komisi II bisa mengawal yang kami utarakan ini”, lontar Ketua RW I KDI Haryanto, Sabtu (27/05/2023).
Ketua RW I KDI Haryanto pun menyampaikan usulan warga RW I KDI yang menginginkan untuk dibuatkan Kanopi sebagai tempat pertemuan warga. "Kemudian, saya sampaikan juga, warga RW I Kedundung Indah usul untuk dibuatkan kanopi sebagai tempat pertemuan", sambung Haryanto.
Atas aspirasi yang disampaikan Ketua RW I KDI tersebut, Sugiyanto meresponnya dan mengatakan akan segera mendorong permintaan dibangunnya Kanopi yang dibutuhkan warga lingkungan RW I KDI ke instansi terkait yang berwenang manangani.
"Saya lihat kanopi di pos itu kecil ya, saya bagikan formulirnya, karena pembangunan itu harus melibatkan masyarakat”, kata Sugiyanto merespon usulan Ketua RW 1 KDI Sugiyanto.
Pada kesempatan ini, Sugiyanto juga menjelaskan proses pengelolaan dan penggunaan dana APBD untuk pembangunan yang berbasis masyarakat.
“prosesnya, pertama, dari musrenbang mulai tingkat kelurahan, kecamatan dan kota. Yang kedua, dari Pokir (pokok pikiran) Anggota Dewan terus di konsolidasi dan dikelola di Bappeda. Disana nanti disaring, pertama pasti disesuaikan dengan program dan anggaran Pemerintah. Secara khusus saya mengapresiasi Wali Kota itu pintar cari anggaran”, ungkapnya.
Sugiyanto juga mengungkapkan, pembangunan yang ada di kota Mojokerto banyak yang tidak menggunakan dana APBD. “Hal itu dicarikan wali kota dengan mungkin melobi kementerian dan sebagainya. Tidak memakai dana APBD", ungkap Sugiyanto pula.
Adapun Ibu Win warga Lingkungan Muria Gg. 6 mengeluhkan minimnya honor kesejahteraan para kader. Yang mana, segala kegiatannya cukup menguras tenaga, waktu dan pikiran dan sampai saat belum ada perubahan.
"Pengamatan saya dari para kader, ketika kader posyandu demi memenuhi gizi yang menunya ditentukan dari dinas kesehatan, RT, RW, Kelurahan mana, apa saja, mohon kiranya sebagai wakil kita membantu. Setiap penyelenggaraan Posyandu, pasti pusing harus aktif di lapangan dan tertib administrasi. Mohon kesejahteraan ibu kader disampaikan juga untuk ditingkatkan", lontar ibu Win.
"Insentifnya minim banget, 100 ribu per-bulan, tapi kerjanya itu setengah mati. Mohon kiranya insentif itu perlu adanya peningkatan”, sambung Ibu Win.
Menanggapi keluhan sekaligus permohonan yang di lontarkan Ibu Win, politisi Partai Gerindra tersebut menyatakan akan membantu mengupayakan peningkatan anggaran dana insentif bagi kader Posyandu.
"Kebetulan saya menjabat sebagai Badan Anggaran (Banggar), nanti pasti saya sampaikan, yang penting sehat dulu dan makmur”, tandas Sugiyanto. *(DI/HB/Adv)*