Baca Juga
Junaidi Malik, Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto. (Foto exxlusive Harian BUANA).
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Proyek Rehab Pasar Kliwon kali kedua yang akan dilaksanakan tahun ini, menjadi atensi kalangan anggota DPRD Kota Mojokerto. Beberapa wakil rakyat yang duduk dalam lembaga itu mengingatkan, jika tanpa disertai perencanaan yang matang dan berjenjang, rehab itu hanya mengulang kesalahan yang sama pada proyek pertama. "Siapapun bisa bikin proyek sana proyek sini. Tapi tanpa diikuti perencanaan yang matang, pembangunan itu hanya mengulang kesalahan yang sama dengan yang sebelumnya", cetus Ketua Komisi III, Junaedi Malik, Jum'at (05/02/2016).
Politisi PKB itu menganggap, bahwa karena lemahnya perencanaan, sehingga mmembuat proyek pembangunan revitaliaasi Pasar Kliwon tahap pertama yang menelan anggaran sebesar Rp. 2,7 miliar, muspro. "Anggaran sedemikian besar terbuang percuma. Lantaran, pedagangnya pada lari karena sepi. Apakah rencana menjadikan Pasar Kliwon menjadi pusat kuliner nantinya tidak akan sama dengan yang sebelumnya...?", ujarnya.
Menurut Junaedi, kajian terhadap rencana lanjutan pasca pembangunan tidak mengena. Jika dipaksakan, bisa dikatakan uang rakyat akan terbuang dengan percuma begitu saja. "Akhirnya uang rakyat jadi mubazir," sesalnya.
Melukis potret Pasar Kliwon Kota Mojokerto yang sempat berjaya di era tahun 80'an masih buram. Hingga kini pun, Pemkot Mojokerto tampaknya masih gamang mengalih fungsikan pasar tradisional ini setelah upaya menghidupkannya melalui rehabilitasi tahun 2014 lalu 'gagal hasil'.
Alih-alih memberikan lahan baru bagi pedagang lama, areal baru ini malah sepi peminat. Padahal, untuk menyulap wajah Pasar Kliwon dengan menjadikannya pasar modern telah menguras 'harta negara' sebesar Rp 2,7 miliar.
Tahun lalu, 'pasar mangkrak' ini diwacanakan akan dijadikan pasar akik ketika batu mulia ini booming dan berakhir batal. Ada juga rencana untuk mengubahnya menjadi pasar Syariah, tapi lagi-lagi itu cuma wacana.
Ruby Hartoyo, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) dan UMKM Kota Mojokerto yang masih baru saja menjabat, mengaku, bahwa telah menyiapkan sejumlah solusi untuk menghidupkan pasar yang terletak di Lingkungan Sido Mulyo Kelurahan Mentikan Kecamatan Prajurit Kulon ini.
Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus pun punya obsesi yang sama bagi kemajuan Pasar Kliwon yang pernah menghidupinya selama ini. "Saya punya gambaran begini, pasar itu kita sulap menjadi pasar kuliner dengan menejemen modern. Artinya, pembeli meski ambil makan dari berbagai warung, bayarnya cukup di satu kasir saja", ungkap Walikota Mas'ud Yunus.
Wali Kota yang juga ulama ini tampak yakin bahwa rencananya tersebut bakal menarik minat masyarakat untuk menyerbu tempat itu. Akan tetapi, menurutnya Walikota Mas'ud juga, dibutuhkan adanya hiburan untuk menarik minat pengunjung. "Perkara teknisnya nanti biar diatur instansi terkait", pungkas Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, penuh yakin. *(DI/Red)*