Jumat, 05 Agustus 2016

Proyek Bedah Kampung 7 Kelurahan, Pemkot Mojokerto Siapkan Rp. 3,6 M

Baca Juga

 

Gapura di Lingkungan Meri Dukuhan Kelurahan Meri Kecamatan Magersari yang merupakan salah-satu program Bedah Kampung TA 2015.
 

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tengah ngebut melaksanakan berbagai pembangunan infrastuktur dari tahun ketahunnya. Seperti halnya ditahun 2016 ini, pembangunan yang dilakuan oleh Pemkot Mojokerto meliputi berbagai fasilitas umum hingga kesudut-sudut Kampung melalui program Bedah Kampung yang menjangkau beberapa Kelurahan. Yang mana, ditahun 2016 ini, Pemkot Mojokerto menyiapkan anggaran sebesar Rp. 3,645 miliar khusus untuk menjangkau 7 Kelurahan dari 18 Kelurahan yang ada di Kota Mojokerto.

Sebagaimana yang diungkapkan Kabag Humas dan Protokol Setdakot Pemkot Mojokerto, Heryana Dodi Murtono, bahwa program Bedah Kampung didasari oleh usulan dari warga melalui Kelurahan dan diteruskan ke Pemerintah. "Sebenarnya program bedah kampung ini adalah usulan dari warga melalui kelurahan masing-masing. Program ini tak hanya menyasar rumah warga yang miskin saja, tapi juga infrastruktur lainnya seperti gapura, saluran air hingga paving jalan", ungkap Kabag Humas dan Protokol Setdakot Mojokerto, Heryana Dodi Murtono, Jumat (05/08/2016).

Menurutnya, sasaran yang dituju memang rumah atau infrastruktur yang sudah rusak dan perlu dibenahi. Yang mana, program Bedah Kampung tahun 2016 ini ada 7 Kelurahan yang bakal atau sedang digarap. "Ketujuh kelurahan itu mencakup Balongsari, Sentanan, Prajurit Kulon, Kranggan, Blooto, Pulorejo dan Mentikan. Total dana yang digunakan sebesar Rp 3,645 miliar dan itu dari APBD Kota Mojokerto. Ini murni dari APBD dan bukan dari Alokasi Dana Desa (ADD) atau Dana Desa (DD)", terang Dodik.

Dijeskannya pula, bahwa anggaran program Bedah Kampung sebesar itu hanya digunakan untuk pengadaan material saja. Sedangkan pengerjaan program ini dilakukan oleh tenaga kerja warga Kelurahan setempat. Semua pengerjaan pun bersifat 'Padat Karya' dan honor tenaga kerja dibayarkan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Mojokerto. "Honor tukang dan kuli diberikan setiap hari. Untuk honor tukang sebesar Rp. 85 ribu, kuli sebesar Rp. 65 ribu dan koordinatornya Rp. 100 ribu. Jika ditotal, dana untuk honor tenaga kerja di tujuh kelurahan mencapai Rp. 2 miliar, dimana masing-masing Kelurahan dananya sekira Rp 300 juta", jelasnya.

Pun ditandaskannya, bahwa pelaksanaan program Bedah Kampung ini mulai dilaksanajan pada Agustus ini. Yang mana, untuk minggu awal bulan ini, program tersebut sudah dimulai pelaksanaannya di Kelurahan Pulorejo dan di Kelurahan Blooto. Sedangkan Kelurahan Balongsari akan dimulai pada pekan depan. "Minggu-minggu ini, program tersebut sudah dimulai pelaksanaannya di Kelurahan Pulorejo dan di Kelurahan Blooto. Sedangkan untuk Kelurahan Balongsari akan dimulai pada pekan depan", tandas Dodik.

Heryana Dodik pun meyatakan, bahwa program Bedah Kampung tersebut telah berjalan sejak tahun sebelumnya. Dimana, pada tahun sebelumnya, program tersebut telah menyentuh Kelurahan Meri, Gunung Gedangan, Miji, Kauman, Jagalan dan Kelurahan Magersari. Sementara untuk tahun depan program tersebut akan menjangkau Kelurahan Wates, Purwotengah, Gedongan, dan Kelurahan Surodinawan. "Program bedah kampung ini sudah berjalan tahun sebelumnya yang mencakup Kelurahan Meri, Gununggedangan, Miji, Kauman, Jagalan dan Magersari. Sedangkan untuk tahun depan, ada empat kelurahan yang akan dijangkau. Yakni Wates, Purwotengah, Gedongan, dan Surodinawan", pungkas Dodik.  *(DI/Red)*