Baca Juga
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Meski Kota Mojokerto hanya memiliki luas wilayah kurang-lebih 16,47 Km2 dan hanya terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan, namun Kota terkecil se Indonesia ini memiliki berbagai program kesehatan unggulan yang digencarkan sejak masa pemerintahan Wali Kota Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM. (2003—2018). Yang mana, sejak masa pemerintahan Wali Kota Abdul Gani Soehartono ini pula, pola hidup bersih dan sehat warga Kota Mojokerto tiap tahun semakin tinggi dan makin meningkat.
Dengan semakin tinggi dan semakin meningkatnya pola hidup bersih dan sehat inilah, maka harapan hidup warga Kota Mojokerto menjadi semakin meningkat pula. Bahkan, terkait hal ini, pihak Pemerintah Daerah (Pemda) setempat mengklaim, bahwa harapan hidup di Kota yang hanya memiliki 18 (delapan belas) Kelurahan ini paling tinggi di Jawa Timur (Jatim), yakni mencapai 72,82 % (persen).
Sebagaimana dalam sambutan yang dipaparkan Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, usai mengukuhkan kepengurusan Komda Lansia Jatim. Bahwa, pola hidup bersih dan sehat warga Kota Mojokerto tiap tahun semakin tinggi dan makin meningkat, sehingga usia harapan hidup warga Kota Mojokerto menjadi lebih tinggi. "Kami memiliki berbagai program kesehatan yang digencarkan sejak jamannya pak Gani (Red : Walikota lama). Pola hidup bersih dan sehat warga Kota Mojokerto, tiap tahun semakin tinggi dan makin meningkat. Inilah yang menjadi indikator usia harapan hidup warga kami tertinggi di Jatim", papar Wali Kota Mojokerto, Jum'at (09/12/2016).
Bahkan, lanjut Wali Kota Mojokerto, bahwa daerahnya ditetapkan sebagai daerah yang memiliki rata-rata usia penduduk terpanjang se-Jatim. Hal ini, karena adanya program-program pendukung yang menjadi indikator penunjangnya. "Di Jawa Timur, tingkat harapan hidup kita paling tinggi dibanding daerah lain," tambahnya. Ini karena program pendukung yang menjadi indikatornya. Seperti PSN (Red : Pemberantasan Saran Nyamuk) terintegrasi, pengadaan taman Lansia, Puskesmas Lansia di Wates juga Kelompok Usaha Bersama (Red : KUB) Lansia. Dan yang saat ini sedang kita kerjakan, kita membuat trotoar Lansia dan trotoar ramah bagi kaum difabel. Seperti disepanjang jalan Gajah Mada — Pahlawan. Tujuannya, supaya kalau jalan-jalan tidak kejeglong", urai Wali Kota Mas'ud Yunus.
Selain itu, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus juga menyampaikan, bahwa di Kota Mojokerto ini, para Lansia diupayakan diberi kegiatan sehingga masih bisa produktif, meski sudah lanjut usia. "Terutama mereka yang sudah tidak produktif kita tampung dirumah Lansia. Ditempat ini, akan diberikan berbagai bimbingan dan kegiatan. Dengan demikian, mereka akan tetap produktif dan mainsetnyapun akan berubah", pungkasnya.
*(Yd/DI/Red)*