Baca Juga
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Atas kabar akan adanya sweeping terhadap atribut non-muslim yang dilakukan oleh Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam, Polisi melarang aksi Ormas Islam yang akan melakukan sweeping terhadap atribut non muslim dimaksud. Sebab, kewenangan pengamanan maupun melakukan razia, sepenuhnya ditangan pihak Kepolisian.
Sebagaimana diungkapkan Kapolres Mojokerto Kota, bahwa pihaknya telah menyiapkan Surat Himbauan kepada semua Ormas Islam terkait rencana sweeping yang akan dilakukannya. "Surat sudah saya buat dan akan saya kirimkan ke Ormas-ormas Islam", ungkap Kapolresta Mojokerto, AKBP Nyoman Budiarja, Jum'at (16/12/2016).
Dijelaskannya, bahwa surat yang sudah dibuat itu, meminta pada Ormas Islam agar tak melakukan tindakan yang bisa memancing kericuhan antar umat beragama. Dari informasi yang ada, sebagian Ormas Islam akan melakukan sweeping terkait atribut non muslim yang dikenakan umat muslim ditempat kerja. Selain itu, ada pula rencana membeber spanduk yang bisa memancing perpecahan antar umat beragama. "Kalau memang ada yang seperti itu, silakan Ormas memberitahukan pada polisi. Biar Polisi yang akan mengamankan, bukan Ormas Islam", jelasnya.
Lebih dalam Kapolresta Mojokerto AKBP Nyoman Budiarja, menegaskan, bahwa jelang perayaan Natal nanti, Polisi juga akan menyeterilisasi area gereja di Kota Mojokerto dan sebagian wilayah Kabupaten Mojokerto yang akan digunakan untuk ibadah Natal. Polresta Mojokerto pun akan menempatkan personilnya ditiap gereja untuk mengamankan proses ibadah. "Sterilisasi dan penempatan anggota dimulai sejak rangkaian ibadah Natal nanti," katanya.
Menurut Kapolresta, pihaknya sudah meminta tim penjinak bom (Jibom) untuk turun dan memeriksa kondisi gereja di Kota Mojokerto. Hanya saja, melihat jadwal tim Jibom yang padat, maka pemeriksaan dari tim ini kemungkinan baru dilakukan saat mendekati perayaan Natal. "Kami menyesuaikan dengan jadwal tim Jibom. Dengan pengamanan seperti ini, maka terorisme bisa dicegah", pungkasnya.
*(DI/Red)*