Baca Juga
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Derasnya guyuran hujan pada Minggu (19/02/2017) petang di kawasan Mojokerto dan sekitarnya, membuat sungai Sadar tak mampu menanpung limpahan air hujan tersebut. Akibatnya, sungai yang tak-seberapa lebar itupun meluapkan kembali limpahan air hujan itu. Tak ayal lagi, luapan air itu merendam 4 Lingkungan pada 2 Kelurahan di Kota Mojokerto.
Lebih tragis lagi yan terjadi disejumlah Desa di wilayah Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Dimana, sejumlah Desa yang letaknya berbatasan wilayah Kota Mojokerto inipun turut terendam luapan air sungai Sadar. Sementara pihak Search and Reshue (SAR) setempat menduga bahwa banjir dipicu oleh pintu air sungai Sadar dikawasan Desa Kedung Ploso Kecamatan Mojoanyar.
Menurut dugaan pihak SAR, pintu air sungai Sadar yang berada dikawasan Desa Kedung Ploso inilah yang membuat air tak mengalir secara maksimal, sehingga meluap melampaui bibir sungai. "Air ini kiriman dari Kedung Ploso. Pintu air di Desa itu yang tak membuka sepenuhnya membuat air sungai meluap dan mengalir ke Kota", duga anggota SAR Kota Mojokerto, Nuryanto.
Menurut Nuryanto pula, luapan sungai ini mulai masuk kewilayah Kota Mojokerto pada Minggu (20/02/2017) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dan merendam kawasan Lingkungan Kedung Turi dan Lingkungan Kuti Kelurahan Meri serta Lingkungan Keboan dan Lingkungan Gunung Gedangan Kelurahan Gunung Gedangan. "Luapan air sungai mulai masuk perkampungan sekitar pukul tiga pagi", ujarnya.
Nuryanto pun mengungkapkan, bahwa ketinggian air yang merendam pemukiman warga bervariasi mulai dari 20 hingga terparah 50 cm. Meski tak seberapa, namun air membuat akses jalan di kampung tersebut lumpuh. Namun demikian, dia menyatakan tak ada evakuasi korban, kecuali air merendam lebih tinggi lagi. "Yang paling parah, enam rumah warga Kedung Turi. Termasuk SDN Gunung Gedangan. Puluhan anggota SAR masih berjaga di lokasi dengan sejumlah peralatan bencana", ungkapnya.
Sementara itu, pihak berwenang setempat, mengaku masih melakukan pendataan korban banjir. "Kita masih melakukan pendataan. Kita belum menerima data resmi korban banjir", kata Kepala Dinas Sosial Pemkot Mojokerto, Sri Mudjiwati.
Pantauan awak media, Kelurahan Meri juga terimbas banjir kali ini. Besar kemungkinan banjir ini akan lama surut. Pasalnya, ketinggian air tak tampak berkurang hingga siang hari. Sementara mendung tebal berpeluang hujan masih akan menggelayuti wilayah Mojokerto.
*(Yd/DI/Red)*