Baca Juga
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus mematangkan rencana Revitalisasi Pasar Tanjung Anyar yang sejak beberapa tahun lalu kapasitasnya telah over limit. Terkait itu, jelang pengerjaan proyek rehab yang bakal dimulai tahun ini, Pemkot bakal mengungsikan sebanyak 2.800 pedagang pasar Tanjung Anyar dilokasi penampungan sementara.
Sebagaimana diterangkan oleh Kepala Dinas Perindustrian Pemkot Mojokerto Ruby Hartoyo kepada wartawan, bahwa saat ini pihaknya tengah melirik 3 lokasi penampungan sementara bagai para pedagang pasar Tanjung Anyar. Hanya saja, meski telah melirik ke-3 lokasi tempat penampungan sementara itu, masih harus dilakukan kajian secara tehnik terlebih dahulu. "Kta tengah siapkan tiga lokasi untuk relokasi pedagang nanti. Tiga lokasi itu selanjutnya akan kita lakukan kajian secara tehnik", terang Ruby Hartoyo, Kamis (06/04/2017).
Lebih jauh, Kadis Perindustrian Pemkot Mojokerto Ruby Hartoyo menjelaskan, bahwa pihaknya telah membidik 3 lokasi sebagai kawasan penampungan sementara bagi para pedagang pasar Tanjung Anyar. Ketiga lokasi dimaksud, yakni dikawasan Kelurahan Surodinawan, jalan Semeru kawasan Kelurahan Wates dan dikawasan Kekurahan Pulorejo. Pasalnya, untuk menampung 2.300 pedagang didalam pasar dan 500 pedagang diluar pasar Tanjung Anyar, dibutuhkan area yang tak sedikit. "Alternatif lokasinya di Surodinawan, jalan Semeru dan dikawasan Pulorejo", jelas Ruby.
Ditandaskannya pula, dari 3 lokasi yang dibidiknya tersebut, lokasi yang di Pulorejo masih perlu dikaji lebih lanjut karena letaknya jauh dari keramaian. Selain itu, mekanisme pembangunan tempat penampungan sementara itu juga perlu dimatangkan. Baik itu menyangkut sisi ekonomi, lingkungan maupun hukum. "Kita sedang matangkan itu. Baru selanjutnya kita lakukan lelang untuk revitalisasi pasar Tanjung Anyar. Sistemnya sudah pasti BGS (Red: Bangun Guna Serah)", tandasnya..
Lebih dalam, Kepala Dinas Perindustrian Kota Mojokerto Ruby Hartoyo memaparkan, bahwa pengerjaan proyek Revitalisasi pasar Tanjung Anyar ini, semuanya akan dikerjakan oleh pihak ketiga. Termasuk didalamnya, relokasi pedagang pasar yang juga akan dilakukan oleh pihak ketiga pemenang lelang. "Anggaran relokasi masuk dalam paket proyek yang totalnya Rp. 178 miliar. Tugas Pemkot hanya menyiapkan lahannya", papar Ruby.
Ditegaskannya, dari data yang ada di Disperindag Pemkot Mojokerto, jumlah pedagang yang berdagang didalam pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto mencapai 2.300 pedagang, ditambah dengan jumlah pedagang yang berjualan dipinggir jalan dan sekitat pasar Tanjung Anyar, jumlahnya mencapai 2.800 pedagang. "Semua pedagang nanti harus membuat pernyataan, yang intinya siap direlokasi dan siap menempati kembali pasar Tanjung setelah revitalisasi selesai", tegas Ruby.
Sebelumnya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus telah menyetujui adanya program revitalisasi pasar dengan sistem BGS. Hanya saja, Wali Kota Mojokerto bakal menerapkan syarat, bahwa harga stand tidak memberatkan para pedagang yang nantinya akan berniaga. "Saya pastikan bahwa nantinya harga sewa tidak akan memberatkan para pedagang. Kalau seandainya harga sewanya terlalu mahal, bisa disiasati dengan memperpanjang masa sewa", cetus Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, seraya memastikan.
*(Yd/DI/Red)*