Rabu, 21 Juni 2017

Lowongan Kursi Wali Kota Mojokerto Periode 2018~2023 Sepi Peminat...?

Baca Juga

Indro Tjahjono (baju putih) diiringi ratusan pendukungnya saat menyerahkan formulir pendaftarannya sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota periode 2018~2023 di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto, Rabu (21/06/2017).

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Tampaknya..., tidak banyak orang tertarik menjadi Wali Kota Mojokerto. Nyatanya, hingga selama hampir sepekan dibukanya pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Mojokerto periode 2018~2023 di DPC PDI Perjuangan, hanya satu orang saja yang berminat. Sebaliknya, kursi Wakil Wali Kota yang ditawarkan PDI Perjuangan Kota Mojokerto laris manis diserbu pendaftar. "Sampai jam 15.00 WIB, baru satu orang yang mendaftar Wali Kota. Selebihnya, ada lima orang yang mendaftar sebagai Wakil Wali Kota Mojokerto", cetus Wasis, salah satu anggota panitia pendaftaran Kepala dan Wakil Kepala Daerah Kota Mojokerto periode 2018~2023 di DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto, Rabu (21/06/2017).

Meski Rabu (21/06/2017) ini menjadi batas akhir pengembalian formulir pendaftaran Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Walikota Mojokerto periode 2018~2023 di DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto, dari data yang ada, hanya satu orang yang berminat. Yakni, hanya Mas'ud Yunus saja yang mengajukan diri untuk kembali memimpin Kota Mojokerto periode 2018~2023. Sementara 5 (lima) orang lainnya, pilih jadi Wakil. Mereka masing-masing Kepala Bappeko Mojokerto Harlistyati, Bendahara DPC PDIP Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo, PNS di Disperindag Pemkot Mojokerto Indro Tjahjono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto Febriyana Meldyawati dan Firtian. 

Sementara itu, usai menyerahkan formulir pendaftarannya ke Panitia Pendaftaran,
Santoso menyatakan harapannya, bahwa akan maju sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Mojokerto untuk memajukan 'Kota Onde-onde' ini. "Ini merupakan amanat partai, bahwa sebagai partai pemenang harus mengajukan pendamping dari kader internal. Hal ini yang sering disampaikan dalam rapat-rapat internal", ungkap Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo.

Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto inipun menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan mulai mental, spritual dan materi untuk membangun daerahnya. Soal keberadaannya sebagai Balon Wakil Wali Kota Mojokerto bersama Ketua DPC Febriyana, dijelaskannya bahwa diantara mereka ada tugas sendiri-sendiri. "Ketua DPC jadi ketua Dewan saya yang maju", jelas Santoso.

Tak berselang lama, suasana hiruk pikuk mewarnai kantor DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto. Ratusan massa yang terdiri tukang becak, PKL dan pengrajin Kota Mojokerto mengiringi kedatangan Indro Tjahjono mengembalikan formulir pendaftarannya sebagai Bakal Calon Wali Kota. PNS Pemkot Mojokerto yang akan pensiun tahun depan ini mengajak pendukungnya yang ia juluki Konci atau Konco Indro untuk menyuport pendaftarannya. "Saya sudah mempersiapkan diri dengan matang. Salah-satunya, mengundurkan pensiun dini sejak bulan lalu dan 1 September sudah tidak bekerja lagi", terang Indro Tjahjono.

Dijelaskannya, bahwa pencalonannya ini bukan hanya atas niatannya sendiri. Melainkan juga atas permintaan para PKL dan paguyuban-paguyuban lainnya. "Saya maju bukan hanya kemauan saya sendiri. Melainkan juga karena diminta teman PKL, becak juga para pengrajin Kota Mojokerto. Mumpung sebagian dari mereka ada disini, bisa ditanyakan sendiri", pungkasnya.

Tak berselang lama juga, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto Febriyana Meldyawati juga mendatangi kantor DPC untuk menyerahkan berkas pendaftarannya sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota. Wanita berjilbab yang akrab disebut Melda ini mengajak beberapa relawannya yang ia sebut Kami Kerabat Melda. *(Yd/DI/Red)*