.jpg)
Baca Juga
Surat Al-Hujurat, Ayat 6 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
إِنَّ الَّذِينَ جَآءُوا بِاْلإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ لاَتَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُم مَّااكْتَسَبَ مِنَ اْلإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa ifki adalah dari golongan kamu juga.Janganlah kamu kira berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu.Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya, dan barangsiapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya adzab yang besar”. [An Nur : 11].
لَّوْلآ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُوْمِنَاتُ بِأَنفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَآ إِفْكٌ مُّبِينٌ
“Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu, orang-orang mu’minin dan mu’minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata:”Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.” [An Nur : 12].
سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ
“Maha Suci Engkau (Allah) , ini merupakan kedustaan yang besar”. [An Nur : 16].
لَّوْلاَ جَآءُوعَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَآءَ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَآءِ فَأُوْلَئِكَ عِندَ اللهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ
“Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu. Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi, maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta”. [An Nur : 13].
إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُم ٌ
“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut”.[An Nur : 15].
وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُم مَّالَيْسَ لَكُم بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِندَ اللهِ عَظِيمٌ
“Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja.Padahal dia pada sisi Allah adalah besar”. [An Nur : 15].
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَازَكَى مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُ وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمُُ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar”. [An Nur : 21].
Berita hoax atau berita bohong alias palsu, sangat merugikan. Hoax menimpakan musibah atau bencana bagi orang sebagai obyek berita. Berantakan rumah tangganya, pecah keluarganya, jatuh kariernya, nista kehormatan dan namanya karena serangan berita bohong atau hoax.
Penyebar berita bohong dari mulut ke mulut, atau seorang kru media lewat tayangan beritanya, akan menyesal dan merasa bersalah seumur-umur jika kemudian diketahui bahwa berita yang disiarkannya itu ternyata hoax. Orang tak akan percaya lagi kepadanya.
Media tempat bekerja penyebar berita hoax itupun akan buruk namanya, disana-sini masyarakat akan mencibir bila ketemu, melihat atau mendengan nama media tersebut. Matilah sudah media itu.
Agama Islam melaui Kitab Sucinya Al-Qur’an, mengajarkan agar waspada terhadap berita bohong. Teliti dengan cermat dan seksama akurasi kebenaran berita. Lakukan cek and recek, investigasi. Setelan yaqin kebenarannya baru diberitakan. Jangan mudah menerima berita dari orang yang belum dikenal kwalitasnya. Pendeknya, masalah berita yang datang, teliti sebelum mempecayai.
Penyebar berita bohong akan mendapat siksa maupun azab dari Allah Swt baik didunia secara langsung maupun dihari kebangkitan akhirat kelak. Karena kebohongan merupakan dosa.
Disisi kanan kiri kita selalu ada dua malaikat yang mencatat omongan bohong, perbuatan dusta yang dilakukan oleh siapapun. Tidak akan lepas begitu saja. Ada catatan, dan kemudian punishment datang dari Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Tahu.
Selain itu, penyebar berita bohong digolongkan kelompok syetan. Karena kebohongan memang perbuatan setan dan tentu akan mendapat siksa yang pedih.
Semoga bermanfaat saudaraku. *(M2/DI/Red)*
