Kamis, 01 Maret 2018

Januari-Pebruari, Dari 22 Laka Lantas Di Ruas Tol Jomo 2 Korban Meninggal Dunia

Baca Juga


Salah-satu titik kawasan jalur Tol Jomo.

Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di ruas jalan Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) menunjukkan grafis yang mencengangkan. Sejak terintegrasi dengan tol Surabaya per 21 Desember 2017,  ruas Tax On Location (Tol) sepanjang 71,74 Km diduga telah menelan dua nyawa.

Dua pengguna jalan Tol itu meregang nyawa dari 22 kali kasus Laka Lantas dalam periode Januari-Pebruari 2018. Persoalan ini menyedot perhatian pihak Polres Jombang yang menduga tingginya kasus laka lantas di jalan Tol salah-satunya dipicu penggunaan konstruksi cor sebagai ruas jalan.

"Ada dugaan seperti itu (cor sebagai pemicu laka lantas) dari Polres Jombang. Namun, itu saya pastikan tidak benar, karena untuk itu ada uji kelayakan dari pihak berwenang", ujar Kepala Divisi Operasional Tol Mojokerto-Kertosono PT. MHI, Yanuar Firmanto,  Kamis (01/03/2018).

Yanuar mengklaim, dari penelitian yang dilakukan pihak berwenang, justru menunjukkan konstruksi jalan cor mempertahankan umur ban lebih lama. "Penggunaan cor justru membuat umur ban lebih lama. Ini merupakan kebalikan dari jalan aspal", klaimnya.

Karenanya, Yanuar menolak tudingan ikwal kecelakaan karena sebab kesalahan pemilihan konstruksi jalan. "Pengguna jalan Tol umumnya tak tahu batasan kecepatan yang direkomendasi pabrikan ban. Untuk ban umum, kecepatan yang ditolerir maksimal 120 km per jam. Boleh saja kecepatan lebih dari itu tapi jangan sering-sering sehingga ban tidak pecah", jelasnya, mengingatkan.

Ia pun mengaku, jika pernah dibuat kaget oleh ulah pengguna jalan Tol yang diluar kelaziman. "Saya menggunakan Inova Rebound dengan kecepatan 140 km perjam. Tahu-tahu dari samping ada Suzuki Carry nyalip. Saya sampai geleng-geleng melihat yang seperti ini", aku Yanuar.

Menurutnya, sejak jalan Tol Jomo ini jadi, pola pikir pengguna jalan ini tak lagi berpikir jalan dengan kecepatan berapa kilometer per-jam. Melainkan, berapa menit mampu menempuh jarak Surabaya-Jombang. Disinggung soal titik rawan Laka,  Yanuar mengisyaratkan untuk mewaspadai titik sebelah barat Pagerluyung dan jam-jam tertentu.

"Kalau titiknya merata. Kalau disebelah baratnya Pagerluyung itu yang kita tahu. Padahal sebenarnya merata. Dan kejadian Laka paling sering terjadi siang hari jam 13.00-14.00 WIB", pungkas Kepala Divisi Operasional Tol Mojokerto-Kertosono PT. MHI, Yanuar Firmanto. *(Yd/DI/Red)*