Selasa, 06 Maret 2018

Ratusan Bangli Disepanjang Sungai Sadar Bakal Terimbas Proyek Normalisasi

Baca Juga

Salah-satu Bangli yang berada di bantaran sungai Sadar yang dikawasan Lingkungan Tropodo Kel. Meri Kec. Kranggan Kota Mojokerto

Kota MOJOKERTO -  (harianbuana.com).
Ratusan bangunan liar (Bangli) disepanjang bantaran sungai Sadar dikawasan wilayah Kota/Kabupaten Mojokerto sepanjang 23 Km dipastikan bakal terimbas proyek normalisasi sungai yang membelah daerah tersebut. Ratusan Bangli disepanjang sungai Sadar segera ditertibkan untuk mempermudah proses pengerukan sungai oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BPWS) Brantas.

Dikonfirmasi hal tersebut, Kepala Dinas Pol PP Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menerangkan, saat ini proyek Normalisasi Sungai ini telah memasuki tahap sosialisasi terhadap pemilik Bangli. "Normalisasi Sungai Sadar kini masuk tahapan sosialisasi ke pemilik bangli.  Kita berharap mereka sudi membongkar sendiri usahanya yang berada di bantaran sungai", terang Kepala Dinas Pol PP Pemkot Mojokerto Mashudi, Selasa (06/03/2018).

Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) penegak Peraturan Daerah (Perda) Kota Mojokerto ini menyebut, bahwa jumlah Bangli yang terdata masuk wilayah administrasi  Pemkot Mojokerto ada sebanyak 35 Bangli. "Jumlahnya sekitar 35 bangunan. Namun itu belum yang termasuk di wilayah Kabupaten (Mojokerto). Pemiliknya segera kita kumpulkan untuk diberi motivasi", sebutnya.

Proses pengerukan Sungai Sadar ini di fasilitatori Bappeko. Diharapkan, pengerukan sungai sepanjang 23 km dengan kedalaman 15 - 20 mete itu dapat menuntaskan persoalan banjir kiriman  yang selalu melanda dua kawasan disetiap tahunnya. 

Hampir setiap tahun banjir akibat luapan sungai Sadar ini senantiasa menggenangi kawasan Kelurahan Meri dan Gunung Gedangan Kota Mojokerto hingga memasuki wilayah Kecamatan Bangsal dan Kecamatan Mojo Anyar Kabupaten Mojokerto dan bermuara di Sungai Porong - Sidoarjo. Dimana, sedimentasi dasar sungai yang terbilang cukup hebat serta penyempitan bibir sungai Sadar secara signifikan selalu dicap sebagai biang keladi ajeknya banjir di Mojokerto.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Mohammad Zaini mengungkapkan, jika sedimentasi dasar sungai yang membelah dua wilayah pemerintahan Mojokerto ini cukup hebat dan bibir sungai Sadar pun mengalami penyempitan yang cukup parah. "Dasar sungai Sadar kini tinggal 3 meter dari kondisi semula 7 meter. Sedangkan bentang sungai Sadar dikawasan Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Bangsal tersisa 6 meter dari lebar semula 16 meter", ungkap Zaini. *(Yd/DI/Red)*