Selasa, 20 Maret 2018

Wali Kota Mojokerto Jadi Narasumber Sosialisasi Pentunjuk Pelaksaan Ibadah Haji 2018

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Drs. H. Mas'ud Yunus (baju batik) didampingi Kabag Kesra Setdakot Mojokerto Eny Rahmawati dan Kepala Kantor Kemenag Kota Mojokerto Suhaji serta seorang narasumber lainnya saat memberikan bimbingan dan arahan tentang pelaksanaan haji 2018, Rabu (20/03/2018) siang, di pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus hadir sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Petunjuk Pelaksaanan Ibadah Haji tahun 2018 yang digelar oleh Bagian Kesra Sekretaris Daerah Kota (Setdakot) Mojokerto bersama Kantor Kemenag Kota Mojokerto pada Rabu 20 Maret 2018 siang, di Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto.

Dalam sambutan sekaligus arahan dan bimbingannya, dihadapan sedikitnya 130 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kota Mojokerto, Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus selaku salah-satu narasumber dalam kegiatan tersebut menuturkan, para Calon Jamaah Haji (CJH) Kota Mojokerto agar memperhatikan beberapa hal yang menjadi kewajiban dan harus dijalankan menjelang keberangkatan mereka ke tanah suci.

“Setelah melunasi biaya perjalanan ibadah haji di tahun haji 2018, Calon Jamaah Haji mempunyai kewajiban dalam waktu yang sangat singkat dalam melaksanakan persiapan melaksanakan ibadah haji. Jangan sampai bapak ibu yang akan menunaikan ibadah haji ini tanpa adanya persiapan. Sebagaimana Allah berfirman, sebaik-baiknya bekal ibadah haji adalah taqwa. Yaitu, taqwa dalam melaksanakan perintah Allah untuk pergi haji supaya cita-cita menjadi haji mabrur bisa tercapai", tuturnya.


Kabag Kesra Setdakot Mojokerto Eny Rahmawaty, Kepala Kantor Kemenag Kota Mojokerto Suhaji bersama 2 (dua) narasumber lainnya saat memberi materi tentang pedoman pelaksanaan haji 2018 kepada 130 CJH asal Kota Mojokerto, Rabu (20/03/2018) siang, di pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokero.

Lebih jauh, birokrat yang juga seorang ulama ini memaparkan, untuk menjadi haji mabrur, ada beberapa tahapan yang harus dimulai sejak sebelum berangkat haji. Yang mana, tahapan-tahapan itupun harus dilakukan dengan sabar, ikhlas dan iman semata-mata karena Allah. “Pertama, yang harus dilakukan adalah memperbanyak tobat, membersihkan diri dari noda dan dosa baik berhubungan dengan Allah maupun dengan sesama umat manusia, perbanyak istighfar, sholat malam, banyak minta maaf dengan sesama", papar Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus.

Selain itu, sebelum keberangkatan ke Tanah Suci, para Calon Jama'ah Haji harus menyelesaikan amanah keluarga, pekerjaan dan amanah rumah yang menjadi kewajibannya selama 40 hari melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. “Yang kedua, ketika ditinggal 40 hari siapa yang akan menjaga dan merawat amanah ini. Kalau amanah ini tidak bisa diselesaikan, maka dapat mengganggu kekusyukan ibadah haji. Dan yang ketiga,  adalah berpamitan dengan saudara, tetangga, dan famili", papar Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus pula.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Mojokerto Suhaji memotifasi, agar para jamaah haji selalu menjaga kesehatan fisik dan terus semangat dalam berdo'a. “Semangat spiritual dan semangat berdo'a itu bisa mengalahkan segala hal. Kalau kondisi fisik tidak kuat jalan antara bukit Shofa Marwah, bisa membaca wirid dan memohon kekuatan dari Allah SWT", ujar Kepala Kemenag Kota Mojokerto Suhaji.

Lebih dalam, Kepala Kemenag Kota Mojokerto mengungkapkan pengalaman spiritualnya selama ibadah haji. Yakni, dikala dirinya dalam kondisi fisik lemah karena sakit, namun dengan semangat do'a dan wirid bisa memberikan kekuatan bahkan kesembuhan pada dirinya. “Semangat doa dan wirid dapat memberikan kekuatan dan kesembuhan. Kita jangan hanya mengandalkan obat medis, kuncinya adalah minta ampun dan berdo'a. Selain itu, kita juga jangan pernah merasa sombong", ungkap Suhaji.

Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Bagian (Kabag) Kesra Eny Rahmawati melaporkan, bahwa kegiatan sosialisasi yang diikuti 130 orang CJH ini digelar dalam rangka pelaksanaan program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama. Yang mana, dengan digelarnya kegiatan ini para CJH tahun haji 2018 memiliki pemahaman tentang pelaksanaan haji.

“Kegiatan Sosialisasi Petunjuk Pelaksaanan Ibadah Haji tahun 2018 ini, diikuti oleh 130 CJH asal Kota Mojokerto. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pelaksanaan ibadah haji dan memberikan motivasi untuk tetap menggali ilmu agar menjadi calon Jamaah Haji yang mandiri”, ujarnya. *(DI/Red)*