Baca Juga
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Harlistyati membuka kegiatan expose yang bertempat di Ruang Nusantara Pemkot Mojokerto Rabu, (3/10).Tampak hadir, Asisten Administrasi Umum Subambihanto, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, Camat dan Lurah, serta perwakilan dari PGN dan Pertamina.
Bertindak selaku narasumber dalam pemaparan ekspose Jaringan Gas (jargas), Agustin Hermawan dari Dirjen Migas memapatkan tentang Kebijakan dan Program Pembangunan Infrastruktur Jargas Rumah Tangga melalui APBN serta pemaparan FEED DEDC dari PT Azevedopratama Consultan oleh Anggi Suherdian.
“Kegiatan ini dilaksanakan sehubungan dengan selesainya penyusunan FEED-DEDC untuk pemasangan jaringan gas di Kota Mojokerto", papar Agustin.
Sebelum pemaparan Expose Jaringan Gas dari Dirjen Migas Kementrian ESDM RI, Harlistyati dalam pengarahannya menyampaikan, untuk sambungan jaringan gas Kota Mojokerto pertama kali yaitu di Perum Permata Ijen Kelurahan Wates yang tersambung sebanyak 200 sambungan rumah. Tahun 2016 untuk sambungan yang berasal dari CSR (program saying ibu) di Kelurahan Wates sebanyak 523 sambungan rumah.
“Pada tahun 2017 ada 5.000 sambungan rumah yang berasal dari bantuan Kementerian ESDM RI yang tersebar di lima Kelurahan yaitu Miji, Prajuritkulon, Kauman, Mentikan dan Kelurahan Surodinawan", terang Sekdakot Mojokerto Harlistyati.
Sekdakot menjelaskan, berdasarkan data dari bagian perekonomian hingga tahun 2018, ada 22.306 rumah yang belum menggunakan jaringan gas. Sedangkan untuk tahun 2019 depan, akan dipasang jaringan gas di 10 kelurahan yaitu Magersari, Kedundung, Balongsari, Gedongan, Gunung Gedangan, Miji, Meri, Jagalan, Purwotengah, dan Sentanan.
“Kalau sudah bisa dipasang 10.000 jaringan gas berarti di Kota Mojokerto kurang 10.306 rumah lagi", jelas Harlistyati.
Sekdakot Mojokerto Harlistyati berharap, agar dalam melakukan survei pemasangan Jargas maupun pemasangan regulator, sektor tim hendaknya berkoordinasi dengan Bappeko sehingga dapat disesuaikan dengan tata ruang yang ada.
“Karena di tata ruang sudah ada perencanaan jaringan gasnya, supaya nanti ketika ada kebijakan baru seperti pembangunan jalan atau saluran air tidak akan terkendala dengan adanya sambungan Jargas", pungkasnya, penuh harap. *(DI/Red)*