Selasa, 22 Januari 2019

Belasan Kilometer Jalan Surabaya – Mojokerto Dibiarkan Rusak, Satker PJN Hanya Tutup Beberapa Lubang

Baca Juga



Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Ruas jalan protokol Surabaya – Mojokerto terus menelan korban. Sejumlah pengendara kendaraan bermotor roda dua (R2) harus jadi korban kecelakaan lalu lintas akibat buruknya kondisi jalan yang berada dibawah kewenangan Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II.

Ironisnya, upaya rehabilitasi jalan mulai dari By Pass Balongbendo – Mojokerto, Senin (21/01/2019) terkesan asal-asalan. Dimana, pihak Satker PJN hanya menutup beberapa lubang depan minimarket Annisa Desa Suwaluh dan kerusakan lepas jembatan eks Tol Mertex, selebihnya lubang-lubang besar dengan kedalaman bervariasi yang mengancam keselamatan jiwa pengedara R2 tampaknya seolah sengaja diabaikan.

Padahal sehari sebelumnya, Kepala Urusan TU, Satuan Kerja (Satker) Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II Soegito menyatakan memperbaiki kerusakan jalan yang ada, sampai Desa Seduri. "Ngge", jawab Soegito menjawab pesan WhatsApp media ini di duga lantaran ia enggan mengangkat ketika dihubungi via sambungan telpon, Selasa (22/01/2019).

Sejumlah warga mengungkapkan, seorang pengendara  motor Vario Nopol W 6293 OY dari arah Surabaya jadi korban jalan ini. “Motornya terperosok lubang dan terjatuh. Saat ditolong, korban tidak sadarkan diri", ungkap Muklis, warga Balongbendo.

Kabarnya, pria asal Tarik yang menjadi korban itu menderita gagar-otak akibat kecelakaan ini. “Selain itu, juga sering ada motor jatuh karena terperosok jalan berlubang", tambahnya.

Sementara itu, Fauzan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Mojokerto yang setiap hari pulang pergi dari rumahnya di Balongbendo menyatakan, kerusakan jalan tersebut sudah parah. "Saya harus seperti Rossi (pembalap moto GP) untuk memilih jalan. Rusak parah sih...!", keluhnya.

Hal senada, dikatakan Zacky Arisal warga Sambiroto Kabupaten Mojokerto. "Depan PPST (Trowulan)  jalannya hancur. Saya hampir celaka ketika menghindari lubang jalan hampir ditabrak truk", kata Zacky.

Kerusakan ruas jalan protokol Surabaya – Mojokerto terus meluas. Tingginya intensitas hujan di awal tahun ini disebut-sebut menjadi andil kerusakan jalan yang kini telah merambah kawasan Mojokerto itu.

Rndahnya kualitas material aspal, bahkan dianggap bisa berpengaruh terhadap umur jalan yang menjadi kewenangan PJN Metropolitan II itu.

Gerusan air hujan sejak sebulan terakhir telah membuat akses gratis yang seakan dianak tirikan pasca beroperasinya Tol Surabaya – Kertosono itu menjadi area berkubang. Puluhan lubang dengan kedalaman bervariasi hingga 10 cm menjadi ancaman mematikan bagi pengendara kendaraan bermotor terutama roda dua.

Beberapa penggiat lalu lintas bahkan memberi tanda pada badan jalan yang rusak dengan cat semprot. Sementara itu, aktivis lalu lintas Shiro Marxlen mendesak penggunaan material berkualitas tinggi yang menjamin ketahanan aspal.

"Idealnya umur aspal akan awet jika menggunakan material nomer  satu. Kalau ini baru direhab dan rusak dalam tempo relatif singkat maka sepatutnya pihak pengawas seperti Inspektorat dan Kejaksaan bahkan juga Kepolisian mengusut pekerjaan ini", kecam Shiro.

Sementara itu, sejak berita kerusakan jalan ini jadi pergunjingan, pihak Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II yang membawahi wilayah By Pass Balongbendo – Mojokerto – Jombang – Kertosono dan Gempol ujuk-ujuk turun tangan.

Satker ini memiliki 4 paket pekerjaan senilai Rp. 28 miliar,  Rp. 32 miliar, Rp. 46 miliar dan Rp. 6 miliar untuk pelebaran jembatan Parengan, Bangsal serta pembenahan 17 jembatan.

Sebelumnya sejumlah warga Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, menancapkan sejumlah batang pohon pisang pada jalan utama Surabaya – Mojokerto, Minggu (20/01/2019).

Penanaman pohon pisang ditengah jalan ini menggantikan drum-drum bekas minyak tanah yang di pasang dua hari sebelumnya di depan mini market Annisa sebagai tanda bahaya akibat kerusakan jalan yang tak lebih sebagai anak tiri pasca beroperasinya tol Surabaya – Mojokerto.

Aksi ramai-ramai menandai jalan rusak ini digelar warga Desa Wonokupang yang terletak 3 Km ke barat dari Desa Suwaluh. Warga menempatkan karung-karung berisi pasir pada jalan yang berlubang. *(Yd/HB)*