Baca Juga
Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Junaedi Malik saat menyampaikan usulan kepada pihak BBWS Brantas dalam RDP antara DPRD Kota Mojokerto dengan Pemkot Mojokerto pada Senin 21 Januari 2019 lalu, di ruang rapat kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Jebolnya plengsengan tanggul kali (sungai) Sadar di 3 (tiga) titik disepanjang jalur yang membagi wilayah Kota Mojokerto menjadi 2 (dua) bagian dalam pekan ini, pelak memantik reaksi keras kalangan Legislator setempat. Dewan mendesak, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas agar segera melakukan perbaikan plengsengan yang ambrol tersebut. Bahkan, pemegang kendali proyek normalisasi Sungai Sadar itu diminta memprioritaskan perbaikan tanggul.
Jebolnya plengsengan tanggul kali (sungai) Sadar di 3 (tiga) titik disepanjang jalur yang membagi wilayah Kota Mojokerto menjadi 2 (dua) bagian dalam pekan ini, pelak memantik reaksi keras kalangan Legislator setempat. Dewan mendesak, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas agar segera melakukan perbaikan plengsengan yang ambrol tersebut. Bahkan, pemegang kendali proyek normalisasi Sungai Sadar itu diminta memprioritaskan perbaikan tanggul.
"Ambrol nya tanggul sungai Sadar di kawasan Lingkungan Kuti Kelurahan Gunung Gedangan sepanjang kurang-lebih 20 meter selasa 22 januari (2019) malam, disusul di kawasan Lingkungan Ngaglik Kelurahan Miji sepanjang kurang-lebih 15 meter, merupakan persoalan urgen dan serius yang harus segera disikapi BBWS dan dijadikan skala prioritas untuk segera di ambil langkah perbaikan teknis pada tanggul yang ambrol tersebut. Ini kejadian yang diakibatkan dampak pelaksanaan proyek pengendalian banjir sungai sadar yang di kerjakan BBWS sejak tahun 2018", ujar Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Junaedi Malik kepada Harian BUANA, Jum'at (25/01/2019).
Lebih lanjut, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PBK) ini menjelaskan, bahwa kejadian ambrolnya tanggul plengsengan kali Sadar merupakan salah-satu contoh beberapa persolan yang berpotensi terjadi yang diakibatkan pelaksanaan pekerjan yang dilaksanakan pihak BBWS, yang sebelumnya sempat disinggungnya dalam Rapat Pendapat (RDP) antara DPRD Kota Mojokerto dengan pihak Pemkot Mojokerto (Bagian Pembangunan Setdakot Mojokerto, BAPPEKO Mojokerto dan Dinas PUPR Pemkot Mojokerto) pada Senin 21 Januari 2019 lalu, di ruang rapat kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto.
Kondisi plengsengan pada tanggul kali (sungai) Sadar di kawasan Lingkungan Ngaglik Kelurahan Miji, Jum'at (25/01/2019) siang
"Dalam RDP, sempat kita singgung beberapa hal yang memang harus diwaspadai, dintaranya ambrolnya tanggul sungai Sadar akibat pengerukan sedimen atau pelebaran sungai sadar. Apalagi dalam satu bulan ini curah hujan sangat lebat dan aliran arus sungai sangat deras dan debit air kemungkinan bisa meningkat, titik-titik rawan tanggul sungai Sadar yang lemah bisa berpotensi ambrol seperti yg baru saja terjadi", jelas Junaedi Malik.
Terkait itu, pihak DPRD mendesak agar Pemkot Mojokerto berkordinasi dengan pihak BBWS Brantas untuk membahas persoalan ambrolnya plengsengan tanggul tersebut. Ditegaskannya, selain itu, pihak BBWS Brantas agar segera ambil langkah teknis perbaikan serta harus mampu segera memetakan secara keseluruhan titik-titik rawan pada tanggul sungai Sadar, khususnya berada di wilayah Kota Mojokerto.
"Ambrolnya plengsengan tanggul sungai Sadar ini, mutlak menjadi tanggung-jawab BBWS. Karena ini adalah dampak pelaksanaan proyek Normalisasi Sungai Sadar yang untuk wilayah Kota Mojooerto dikerjakan BBWS pada tahun 2018 kemarin. Di samping itu, sungai Sadar memang kewenangan BBWS Brantas dalam hal perbaikan, pemeliharaan berkala, baik pasca pelaksanaan pekerjaan maupun pemeliharaan rutin berkala", desaknya.
Ditandaskannya, bahwa ambrolnya plengsengan tanggul sungai Sadar mutlak menjadi prioritas untuk segera diperbaiki oleh BBWS. Mengingat curah hujan bulan-bulan ini relatif deras. Dimana, hal itu memang sudah menjadi tanggung-jawab dan komitmen BBWS berkaitan dengan dampak yang terjadi akibat pelaksaan proyek Normalisasi Sungai Sadar BBWS Brantas yang disampaikan saat RDP di hadapan DPRD Kota Mojokerto dan pihak Pemkot Mojokerto.
"Selain itu, pemeliharaan rutin berkala sungai Sadar, termasuk tanggul sungai Sadar yang melintas di wilayah Kota Mojokerto merupakan kewenangan dan tanggung-jawab BBWS Brantas. Kami minta, tanggul pemeliharahan tanggul dan plengsengan sungai Sadar yang melintas di wilayah Kota Mojokerto agar bisa diprogramkan secara rutin terus menerus. Mengingat, Kota Mojokerto merupakan daerah dengan posisi cekungan", tandas Junaedi Malik.
Menurut Junaedi Malik, tak kalah pentingnya bagi BBWS untuk melakukan langiah-langkah pemetaan dan antisipasi dini terhadap titik-titik rawan jebol pada tanggul sungai Sadar, agar bisa terantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga masyarakat Kota Mojokerto dan masyarakat sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Sudar merasa aman dan nyaman. "Sudah kami minta pihak BBWS Brantas menyikapi, agar ada pengecekan dan perbaikan segera. Dan, ini menjadi atensi kami", pungkasnya. *(DI/HB)*