Baca Juga
Kondisi plengsengan pada tanggul kali (sungai) Sadar di kawasan Lingkungan Ngaglik Kelurahan Miji, Jum'at (25/01/2019) siang.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Ambrol beruntun, setelah tanggul kali (sungai) Sadar ambrol 2 (dua) titik di kawasan Lingkungan Kuti Kelurahan Gunung Gedangan, kini tanggul kali Sadar di kawasan Lingkungan Ngaglik Kelurahan Miji menyusul ambrol. Di duga, ambrolnya tanggul kali Sadar di 3 titik tersebut akibat efek domino dari proyek pengerukan dasar kali Sadar yang di duga tidak memperhatikan kondisi yanggul maupun plengsengan di atasnya.
Ambrolnya tanggul kali Sadar di 3 (tiga) titik tersebut, jika tidak segera ditangani, bisa jadi, bakal terjadi banjir besar di Kota Mojokerto. Terakhir, tercatat ada 3 (tiga) titik pada tanggul sungai Sadar yang melintasi kawasan perkotaan itu jebol. Selebihnya, dalam kondisi kritis. Ketiga titik tersebut, diantaranya plengsengan tanggul sungai Sadar yang berlokasi di kawasan Lingkungan Ngaglik Kelurahan Miji Baru Kecamatan Kranggan, ambrol.
Keberadaan tanggul kali (sungai) Sadar yang membagi 2 (dua) wilayah Kota Onde-onde ini menjadi momok menakutkan yang mengancam keselamatan warga setempat. Potensi bencana ini muncul, menyusul meluasnya kerusakan tanggul sungai Sadar pasca berlangsungnya proyek Normalisari Sungai Sadar oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas tahun 2018 lalu.
Ambrol beruntun, setelah tanggul kali (sungai) Sadar ambrol 2 (dua) titik di kawasan Lingkungan Kuti Kelurahan Gunung Gedangan, kini tanggul kali Sadar di kawasan Lingkungan Ngaglik Kelurahan Miji menyusul ambrol. Di duga, ambrolnya tanggul kali Sadar di 3 titik tersebut akibat efek domino dari proyek pengerukan dasar kali Sadar yang di duga tidak memperhatikan kondisi yanggul maupun plengsengan di atasnya.
Ambrolnya tanggul kali Sadar di 3 (tiga) titik tersebut, jika tidak segera ditangani, bisa jadi, bakal terjadi banjir besar di Kota Mojokerto. Terakhir, tercatat ada 3 (tiga) titik pada tanggul sungai Sadar yang melintasi kawasan perkotaan itu jebol. Selebihnya, dalam kondisi kritis. Ketiga titik tersebut, diantaranya plengsengan tanggul sungai Sadar yang berlokasi di kawasan Lingkungan Ngaglik Kelurahan Miji Baru Kecamatan Kranggan, ambrol.
Keberadaan tanggul kali (sungai) Sadar yang membagi 2 (dua) wilayah Kota Onde-onde ini menjadi momok menakutkan yang mengancam keselamatan warga setempat. Potensi bencana ini muncul, menyusul meluasnya kerusakan tanggul sungai Sadar pasca berlangsungnya proyek Normalisari Sungai Sadar oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas tahun 2018 lalu.
Di lokasi tersebut, area tebing yang longsor hingga mencapai panjang kurang lebih 15 meter. Atas kondisi tersebut, Dinas Polisi Pamong Praja (Pol PP) setempat segera membentangkan garis tanda bahaya di area tanggul yang rawan jebol jika dihempas derasnya arus air sungai Sadar ketika terjadi dikala hujan deras.
"Kita sudah memberi Pol PP line pada tanggul yang jebol. Upaya kita yakni mendesak kepada BBWS agar memperbaiki tanggul yang rusak. Kedua, kita mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di bibir sungai untuk mengurangi tingkat kerawanan di daerah tanggul yang kritis," jelas Hatta Amrullah selaku Kabid Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Dinas Pol PP Kota Mojokerto, Jum'at (25/01/2019) jelang sore.
Hatta tak menampik adanya potensi bencana yang mengancam wilayah Kota Mojokerto. Dengan kejadian ambrolnya bibir tanggul di daerah Ngaglik, kerusakan tebing sungai tercatat ada sebanyak tiga titik. Selebihnya berada di daerah Kuti, Gunung Gedangan.
"Patut diwaspadai tanggul sungai Sadar di kawasan Lingkungan Kuti Kelurahan Gunung Gedangan. Persoalannya, bibir tanggul di daerah timur itu tipis. Sehingga mengancam keselamatan warga yang berada di sekitaran tanggul", urainya.
Sekadar diketahui, proses pengerukan sedimentasi sungai Sadar berikut perbaikan tanggul sungai, pembuatan sudetan dan pembangunan rumah pompa telah melewati Kota Mojokerto dan saat ini telah bergerak di wilayah Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Besaran anggaran proyek Normalisasi Sungai Sasar dari Pusat mencapai besaran kurang lebih Rp. 350 miliar.
Sementara pada Selasa (22/01/2019) malam, sebuah tanggul sungai Sadar di Lingkungan Kuti, Kelurahan Gunung Gedangan, ambrol. Tak main-main, panjang permukaan tanggul yang longsor mencapai kurang lebih 20 meter.
Labilnya kekuatan tanggul sungai Sadar ini di duga akibat pengerjaan proyek Normalisasi Sungai Sadar yang kini telah bergerak ke timur di Kecamatan Mojosari.
Pasca pengerjaan proyek Normalisasi Sungai Sadar, tanggul ambrol sepanjang sekitar 20 meter juga tembok tanggul longsor ke sungai. Selain itu, tanah yang berada di atas tanggul juga terlihat retak. Terlihat sejumlah orang tengah memperbaiki. Mereka melakukan pengurukan dengan batu sisa dari tembok tanggul.
Sebelumnya, mendengar kabar jika pada Selasa 22 Januari 2019 malam tanggul sungai Sadar di kawasan Lingkungan Kuti Kelurahan Gunung Gedangan jebol, Rabu (23/01/1019) siang, di tengah guyuran hujan, Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria langsung datang ke lokasi bersama jajaran Satpol PP Kota Mojokerto, Camat dan Lurah setempat. Di lokasi, Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria sempat berdialog dengan warga yang rumahnya berseberangan dengan tanggul.
"Kondisi tanggul memang menggantung sejak adanya normalisasi sungai, sehingga ini tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS)", kata Wawali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Rabu (23/01/2019) siang, di lokasi.
Rizal menjelaskan, sejak adanya proyek normalisasi sungai Sadar pada tahun 2017 lalu, sejumlah tanggul kondisinya memang kritis. Tak hanya itu, kondisi tanggul memang menggantung dan rawan ambrol lantaran dikeruk. "Memang imbasnya seperti ini, tapi kita sudah berkoordinasi dengan pihak terkait yakni Balai Besar Sungai Brantas (BBWS)", jelasnya.
Dijelaskannya pula, saat ini pengerjaan tanggul masih berada di wilayah timur atau sekitar wilayah Kabupaten Mojokerto, sehingga ia meminta BBWS lebih dulu mengerjakan titik tanggul yang ambrol ini."Sudah ada respon dari BBWS, termasuk mereka orang suruhan BBWS", jelas Rizal.
Wakil Wali Kota Mojokerto ini menandaskan, bahwa pihaknya sudah berkirim surat agar BBWS memrioritaskan pengerjaan pembangunan tanggul sungai Sadar yang jebol tersebut. Ia pun meminta agar warga sekitar tanggul sungai Sadar tidak perlu cemas. Ia menjamin jika ada tanggul jebol akan ada respon cepat dari BBWS.
"Kita juga meminta BBWS menginventarisir titik-titik mana saja yang rawan ambrol. Jadi, ketika sudah terpetakan, penanganannya bisa cepat, sehingga warga tidak perlu khawatir", pungkasnya, tandas. *(DI/HB)*