Baca Juga
Gubernur Khofifah Indar Parawansa kembali menggelar rapat koordinasi virtual dengan jajaran Forkopimda Jatim dan Forkopimda kabupaten/kota se Jatim, di Mapolda Jatim, Kamis 09 April 2020.
Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa kembali menghimbau seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menyediakan layanan observasi atau isolasi mandiri terkait Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19) hingga di tingkat desa/kelurahan. Hal itu, semata untuk mengantisipasi gelombang pemudik yang berdatangan masuk ke Jawa Timur jelang Bulan Suci Ramadan dan Lebaran.
Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar hari ini (Kamis 09 April 2020), salah-satunya disebutkan baru ada 2.527 desa/kelurahan atau 29,9% (persen) desa/kelurahan se-Jatim yang telah menyiapkan ruang observasi mandiri. Sementara sisanya (desa/kelurahan) yang lain, belum menyiapkannya. Padahal, 14 hari bagi pemudik akan masuk ke Jatim.
"Hari ini kami bersama jajaran Forkopimda Jatim melakukan rakor virtual. Tepatnya, kami melakukan koordinasi terkait up-date pelayanan dari seluruh proses dampak Covid-19. Kami ingin masing-masing daerah punya layanan sampai lini bawah, hingga RT, RW, dusun. Minimal desa/kelurahan", tegas Gubernur Khofifah saat rapat virtual, Kamis 09 April 2020.
Khofifah berharap, layanan observasi di tingkat desa/kelurahan makin meningkat. Ditegaskannya, meski saat ini di Jatim sudah ada 527 kawasan permukiman yang diawasi ketat oleh TNI dan juga Polri, penyediaan layanan observasi mandiri ini sangat penting. Sebab, saat ini saja, terdeteksi lebih 50 ribu pemudik dari luar daerah yang sudah masuk ke Jatim.
"Pada saat 10 hari yang lalu, Pak Bupati Lamongan menyampaikan ke kami, pemudik dari Jakarta yang sudah masuk Lamongan masih sekitar seribu. Tapi, tadi disampaikan, kira-kira yang dari Jabodetabek saja sudah sekitar 10 ribu. Belum daerah yang lain", tandas Khofifah.
Khofifah menekankan, penyediaan sarana observasi di tingkat paling bawah harus segera dimaksimalkan oleh Pemda setempat. Khofifah pun menekankan, dengan adanya layanan observasi yang ada di masing-masing desa/kelurahan, perantau yang pulang kampung juga tidak berat, karena masih bisa bertemu dengan keluarga dengan jarak aman.
"Maka salah satu yang kita koordinasikan tadi adalah kesiapan masing-masing kabupaten/kota di Jatim agar menyediakan layanan observasi atau isolasi mandiri. Minimal 14 hari bagi yang sekarang mulai kedatangan pemudik", tekannya. *(DI/HB)*