Sabtu, 09 Mei 2020

Rapid Test 86 Pedagang Reaktif, Khofifah Perintahkan Pasar Bojonegoro Ditutup 7 Hari

Baca Juga

Gubernur Khofifah bersama Forkopinda Prov. Jawa Timur serta tiga kepala daerah lengkap bersama jajaran Forkopimda kabupaten/ kota masing yang mewakili  dalam rapat evaluasi PSBB tahap pertama di Gedung Negara Grahadi – Surabaya, Sabtu 09 Mei 2020.


Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memerintahkan Pasar Kota di Kabupaten Bojonegoro ditutup sementara selama tujuh hari. Menyusul, setelah setelah 86 pedagang dinyatakan reaktif atau positif menurut hasil rapid test atau pemeriksaan cepat virus corona atau Corona Disease – 2019 (Covid–19).

"Kemarin Forkopimda (Kabupaten) Bojonegoro memutuskan untuk menutup sementara pasar selama 2 (dua) hari. Kita koordinasikan jangan 2 hari ditutup, tapi 7 hari ditutup klaster pasar di Bojonegoro, agar ada waktu yang cukup untuk dilakukan sterilisasi", kata Gunernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi – Surabaya, Sabtu 09 Mei 2020.

Keputusan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Gubernur Khofifah, hari ini 86 pedagang yang reaktif menjalani tes Swab PCR untuk memastikan apakah mereka positif terinfeksi virus corona atai Corona Virus Disease – 2019 (Covid–19) atau tidak.

"Begini, (hasil tes) swab itu keluarnya 2–3 hari. Kalau ditutup 2 hari kan belum selesai proses (hasil tes) swab. Karena nanti akan ada proses tracing", ujar Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah kemudian memberi opsi kepada pedagang lainnya yang tidak reaktif untuk tetap berjualan. Dikarenakan, pasar tersebut merupakan pasar induk.

"Kita cari opsi, karena ini pasar induk, agar tetap jualan seperti di pinggir jalan tapi kita beri sekat/pembatas agar tetap berjualan dan physical distancing ditegakkan", cetusnya.

Ketua Gugus Tugas Tracing Penanganan Covid–19 Jatim dr. Kohar Hari Santoso mengungkapkan, klaster pedagang pasar di Bojonegoro bermula dari pedagang sayur keliling. Yang mana, bermula dari pedagang tersebut sakit kemudian dibawa ke rumah sakit. Dia menjalani rapid test dan hasilnya terindikasi positif Covid–19. Lalu, usai tes Swab PCR, dia dinyatakan positif Covid–19.

Tak beberapa lama kemudian, ditemukan lagi kasus lain di sekitar pasar tempat pedagang sayur itu beraktivitas. Yaitu, ada 1 (satu) orang yang mengalami gejala Covid–19. Ketika di rapid test, dia dinyatakan reaktif atau terindikasi positif.

"Kemudian ada kasus masih seputaran pasar tadi juga seperti itu. Beliaunya sakit, lalu dilakukan rapid test dan (hasilnya) juga reaktif. Usai temuan dua kasus tersebut, dilakukan rapid test terhadap 269 pedagang lain yang ada di pasar tersebut. Hasilnya, 86 orang yang dinyatakan reaktif", ungkapnya. *(DI/HB)*