Minggu, 14 Juni 2020

Unair Temukan Obat Penyembuh Pasien Covid–19

Baca Juga



Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Unair Surabaya, (Dok. Humas Prov Jatim).


Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Tim Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah menemukan obat dan metode yang diindikasikan bisa membantu penyembuhan bagi pasien Covid-19. 

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawnsa mengaku sangat senang dan memberikan apresiasinya kepada tim peneliti. Ia pun akan mendukung tim peneliti Unair yang tengah berkolaborasi dengan Gugus Tugas Covid–19 Indonesia dan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Lewat penelitian ini, kami berharap akan bisa meningkatkan rasio angka kesembuhan serta dalam waktu yang sama bisa menurunkan angka kematian akibat Covid–19 di Jawa Timur", ungkap Gubernur Khofifah, penuh harap, Jum'at 12 Juni 2020.

Penemuan obat dan metode penyembuhan pasien Covid–19 inipun diumumkan oleh rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih.

Nasih menerangkan, ada 5 (lima) kombinasi obat yang telah diuji-cobakan dan terbukti berhasil menon-aktifkan virus corona di dalam tubuh pasien.

"Kelima kombinasi obat tersebut adalah loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doksisiklin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin, dan hidroksiklorokuin-doksisiklin", terang Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih di Surabaya, Jum'at 12 Juni 2020.

Lebih lanjut, Mohammad Nasih menjelaskan, penemuan lima kombinasi obat itu merupakan komitmen Unair dalam mencari obat untuk mengobati pasien Covid-19. Unair tak hanya fokus membuat obat baru, tetapi juga mencari solusi dari obat yang telah ada.

Dijelaskannya pula, penggunaan lima kombinasi obat itu terjamin keamanannya. Obat-obat tersebut sudah ada di pasaran dan telah lulus uji klinis. Yang mana, obat-obat tersebut juga telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman dikonsumsi.

Selain itu, penemuan kombinasi kelima obat itu berdasar penelitian dengan metode ilmiah. "Kombinasi obat ini telah dinyatakan memiliki efektivitas untuk mencegah masuknya virus, menghambat replikasi dan mencegah virus berkembang biak", jelas Mohammad Nasih.

Ditegaskannya, bahwa tim peneliti Unair telah melakukan uji toksisitas dan kombinasi efektivitas terhadap lima regimen kombinasi obat tersebut.

Caranya, dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi target virus, seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea dan sel liver sebagai tempat menumbuhkan sel virus SARS-CoV-2.

"Sel SARS-CoV-2 sampelnya didapat dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan sudah mendapat sertifikasi uji layak etik dari tim etik RSUA", tegasnya.

Meski demikian, Nasih menandaskan, dosis untuk kelima kombinasi obat yang ditemukan Unair tersebut belum dipaparkan, karena masih menunggu rekomendasi Tim Peneliti. *(DI/HB)*